Apalah arti memiliki?
Ketika diri kami sendiri bukan milik kami?
-Sarada Uchiha★★★
Di sebuah tempat yang terang, sangat terang.
Boruto terbangun dari tidurnya.
Ini... Seperti ada di surga!'Apa aku sudah di surga?'
Kelopak mata Boruto bergerak naik turun, merasa silau dengan cahaya yang begitu terang.Boruto memutar ingatannya.
Ah ya! Dia ingat!
Terakhir kali, dia pingsan di acara pernikahannya dengan Sumire, kan?Boruto langsung beranjak berdiri dari posisi tidurnya.
Menggaruk belakang kepalanya seperti orang gila tidak tau diri.
Baju yang ia kenakan bahkan sudah berganti.
Baju yang seperti dipakai orang saat operasi."Dimana aku, dattebassa?"
"Hei! Apa ada orang??" Boruto membesarkan suaranya.
Mencari-cari tanda-tanda kehidupan disini.Boruto terus berjalan kesana kemari mencari sesuatu yang bisa dia ajak bicara.
Tapi tempat ini...
Tempat yang aneh.
Tempat ini tidak ada ujungnya.
Apa benar ini surga?
Kalau iya, Boruto harap, dia akan bertemu oleh malaikat baik yang lebih cantik daripada Sarada~eh"Apa aku benar-benar sudah di surga?"
Kaki Boruto terus melangkah maju kedepan.
"Kumohon, seseorang, jawablah aku."
Langkahnya masih berjalan lurus sambil mata yang menoleh kesana kemari.Dan, entah kemana kakinya membawanya sekarang.
Dia melihat seorang wanita bergaun putih anggun.
Gaunnya sangat panjang.
Rambut wanita itu juga panjang, sepantatnya.
Rambutnya berwarna hitam.
Tubuhnya mungil, tapi tinggi."Hei, apa kau seorang malaikat yang akan membawaku ke surga?"
Wanita rambut panjang hitam itu sama sekali tidak menanggapi Boruto.
"Hei, apa kau tuli? Bisakah kau menjawabnya, dattebassa?"
Boruto mulai kesal dengan perempuan yang sama sekali tidak menanggapi pertanyaannya.
"Hei! Apa kau benar-benar tuli?! Aku bicara padamu, dattebassa!"Perempuan itu masih tetap pada posisi awalnya.
Diam dan tak menanggapi pertanyaan Boruto.Boruto memutar kedua iris matanya.
Dia mulai bosan dengan semua ini.
"Kurasa kau benar-benar tuli. Tapi maaf, aku tidak bisa bahasa isyarat, dattebassa."Perempuan itu tetap tidak menanggapi Boruto.
Boruto menyipitkan matanya.
Memajukan bibirnya.
Melirik kesal perempuan itu.
'Aku ini ada di neraka, ya?'"Hah-- yasudahlah kalau tidak mau bicara denganku. Aku akan pergi. Maaf mengganggu jam merenungmu, dattebassa." Boruto membalikkan badan dan mulai melangkah untuk mengalihkan perhatiannya.
"Tunggu!"
'Nah, aku sudah menduganya. Hehehe...'
Boruto membalikkan tubuhnya lagi.
Menoleh ke wanita bergaun putih anggun itu.Perlahan, wanita itu memutar badannya.
Menampakkan wajah cantiknya.
Tersenyum manis kearah Boruto.
Menampakkan betapa anggun dan ramah sifatnya.Degh
"Ka-kau..."
Betapa terkejutnya Boruto melihat sosok itu.Dengan senyum manis yang terpancar di wajahnya, wanita itu melangkah mendekati Boruto.
"S-S-Sarada..." Boruto bergumam pelan, tak menyangka apa yang dia lihat.
Wanita itu dengan senyum manisnya masih melangkah perlahan mendekati Boruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe I Need You
FanfictionPernah #1 - Borusara Ketika tidak ada lagi cara untuk menemukan kebahagiaan, apa yang akan kamu lakukan?