BoruSara#5

6.1K 233 24
                                    

'Sial! Sungguh putri Uchiha yang tidak tau diri!'

*****

15 menit kemudian...
"Kau sudah bangun, nyonya?" Boruto melihat Sarada yang terbangun dari tidurnya

Mata Sarada masih lengket, ditambah dia tidak memakai kacamata, semua yang ia lihat nampak kabur.
"Boruto?" Sarada sedikit kaget melihat posisinya yang tertidur di paha Boruto.

"Hai! Bagaimana? Apa sudah cukup tenang?" Boruto menatap dan mengusap lembut rambut Sarada.

"Tidak tahu." Sarada mengambil posisi miring.
Dia mencari posisi yang nyaman.

"Hmph. Maafkan aku." Boruto menghela nafas.

"..." Sarada terdiam.
Dia tidak menjawab atau bahkan menatap Boruto.

"Aku tidak akan mengulanginya lagi..." Boruto melanjutkan kata-katanya.

"Lupakan." Sarada mulai beranjak dari posisi nyamannya.

Melihat Sarada yang mengambil posisi duduk di sebelahnya, Boruto mulai merangkul Sarada.
"Hei, jangan murung begitu. Kau tampak jelek sekali, nyonya. Apa saat kau menjadi Hokage nanti, wajahmu akan seperti ini?"

"Berisik. Kau yang membuat moodku hancur, tau?!" Sarada melipat kedua tangannya.

"Hah? Bukankah aku sudah minta maaf padamu? Kau ini tidak menyimak ucapanku ya?"

"Menyimak." Balas Sarada dingin.

"Tapi kenapa kau masih marah?"

"Tidak." Sarada membalas dengan kata singkat sesingkat-singkatnya.

"Benarkah? Tapi wajahmu tidak meyakinkan, Sarada." Boruto mulai menggoda si kacamata itu.

"Kau ini apa-apaan sih? Jauhkan wajahmu ituuu!" Sarada merasa risih dengan posisi wajah Boruto yang semakin dekat dengan wajahnya.
Dengan kasar Sarada menjauhkan wajah Boruto dengan tangannya.

"Aww! Bisakah sebagai seorang wanita, kau bersikap sedikit lembut?" Boruto mengusap pipinya.

"Bisa."

"Haaah?!! Benarkah?" Wajah konyol Boruto yang sok kaget itu membuat Sarada kesal.

"Berisik! Aku yang kasar begini pun kau yang memilihku, bukan?" Sarada malah jadi tertarik untuk mengajaknya berdebat.
Sarada mulai mengarahkan pandangannya pada Boruto.

"E-eh?!! A-apa katamu??!! Si-si-siapa yang..."

"Cukup. Tidak usah pura-pura bodoh, bodoh! Kau mencintaiku kan?" Sarada balik menggoda Boruto.

Boruto malah menjadi geli karena wajah Sarada yang makin lama makin dekat dengan wajahnya.
"A-aku..." Boruto tergagap-gagap di depan Sarada.

Cup...
Kecupan hangat dari bibir Sarada mendarat di pipi Boruto.
"Aku mencintaimu, hanibani." Sarada berbisik pelan.

" Sarada berbisik pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maybe I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang