Datang akan pergi
Lewat akan berlalu
Ada akan tiada
Bertemu akan berpisah
Dan aku percaya itu.
-Sakura Uchiha★★★
"Hentikan!"
Suasana pernikahan ini menjadi hening, tak ada satupun suara.
Boruto dan Sumire yang hampir berciuman itupun, harus berhenti atas perintah Hokage ke tujuh.
"Hei, ada apa ini?" Ino bertanya-tanya pada teman-temannya.
Teman-teman Naruto yang hanya menyaksikan itu hanya bisa menggeleng, tidak tau apa alasannya.
"Kau! Jauhkan tanganmu dari tubuh putraku!" Naruto mulai menunjuk kasar kearah Sumire dengan nada tinggi.
Semuanya spontan kaget.
Ada apa sebenarnya?Sumire tersenyum licik.
Perlahan menjauhkan tangannya dari tubuh Boruto.
'Mereka menyadarinya?'
Perlahan juga Sumire berjalan mundur."Ada apa, ayah?" Boruto bertanya bingung pada Naruto.
Deg...deg...
Kenapa Boruto jadi sulit bernafas?
Jantungnya terasa berhenti berdetak.
Kepalanya berat sekali.
"Rrgghh..."
'Sial! Kenapa?'
Tubuh Boruto terjatuh lemas di tempat.
Terpapar tak bisa bergerak.
Dunia makin lama makin gelap, dan... benar-benar gelap."Boruto!!" Semua teman-teman Boruto (Ino-Shika-Cho dan Sarada) termasuk teman-teman lama Naruto dan Hinata (Sasuke, Shikamaru, Sai, Chouji, Shino, Sakura, Temari, Ino, Karui.) Berlari mendekati Boruto yang terjatuh disana.
Semua tamu undangan menatap sinis pengantin wanita berambut ungu disana.
****
"Boruto.." Sarada mendekati mantan~eh
Sarada mendekati Boruto, menaruh tangannya di dada Boruto dan mengeluarkan jurus medisnya.
Dan betapa terkejutnya Sarada, saat merasakan ada racun yang sedang menyumbat pergerakan jantung Boruto.
"Gawat! Mama!" Sarada merasa dia tidak bisa menangani semuanya sendiri.Sakura menoleh pada putrinya.
Dan berjalan mendekati Sarada dan Boruto."Mama, aku tidak bisa mengatasi ini sendiri. Tolong, mama sembuhkan Boruto."
"Tapi, Sarada..."
"Biar aku yang mengurus perempuan itu!" Sarada meyakinkan semua yang berada di tempat ini.
Sakura tidak yakin akan keputusan putrinya.
Tapi Sarada adalah putrinya.
Bagaimanapun, dia harus percaya, Sarada pasti bisa.
Sakura mengangguk dengan senyum yang meyakinkan Sarada bahwa dia bisa.Sarada beranjak pergi meninggalkan Boruto, mama, Himawari, dan bibi Hinata.
Sarada berlari mendekati teman-temannya, papa, paman Naruto, Shikamaru, Sai, Chouji, Shino, bibi Temari, Ino, dan Karui, yang sedang mencoba menghakimi Sumire atas perbuatan yang dilakukan pada Boruto.
Mereka berkali-kali mencoba menyerang, namun Sumire selalu berhasil menghindar, dan tidak membalas serangan mereka sama sekali."Nah, musuhku sebenarnya sudah datang."
Sumire menatap sinis Sarada dengan senyuman liciknya.Semua pandangan beralih ke Sarada.
"Sarada, apa yang kau lakukan disini?"
"Tidak papa, Nanadaime. Biar aku yang mengurusnya." Sarada meyakinkan Naruto yang tampaknya tidak mengizinkannya untuk melawan Sumire.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe I Need You
FanfictionPernah #1 - Borusara Ketika tidak ada lagi cara untuk menemukan kebahagiaan, apa yang akan kamu lakukan?