Sarada membalas senyum licik Boruto.
"Iya."*Disisi Lain*
"APA?! Apa ini?!"
Sumire memperhatikan tangannya yang memerah seperti terkena luka bakar.
Ya, dia mengawasi gerak-gerik Boruto dan Sarada lewat tangannya.
Kalau mereka melakukan sesuatu yang membuatnya cemburu, maka tangannya akan terasa terbakar dan membekas di tangannya.
"Baka! Mereka berciuman?! Hih! Apa hak mereka untuk berciuman?! Memang bodoh. Aku malah semakin memberi mereka kesempatan. Argh, sial! Tanganku seperti terbakar! Kalau mereka semakin larut dalam ciuman mereka, tanganku bisa lepas."
Sumire berfikir.
"Apa aku harus menghentikan ini? Tapi... Sakura dan Sasuke juga akan lepas dari dunia genjutsu."
Sumire berfikir sejenak.
"Haah-- lagipula mereka juga tidak ada hubungannya dengan rasa cemburuku pada Sarada, kan? Aku memang membenci mereka, tapi dunia genjutsu ini tidak aku persembahkan untuk mereka." Sumire mengambil posisi untuk menghentikan genjutsu buatannya.
"Jikkukan no jutsu!" #ngarang:v
.
.
.Boruto meraih dagu Sarada.
Dia menariknya mendekat ke mulutnya perlahan-lahan.Sarada melakukan hal yang sama.
Dia mendekatkan mulutnya ke mulut Boruto.
Tubuh mereka tidak saling bersentuhan.
Ya, Sarada kan...nganu:'')
Perlahan, dan perlahan...Belum sampai mereka berciuman, tiba-tiba rasanya ada yang menarik mereka.
Benar saja, tiba-tiba mereka tertarik keluar dari dunia serba putih itu.
.
.
Boruto dan Sarada membuka mata mereka.
Dan... Betapa terkejutnya mereka saat melihat Sasuke dan Sakura keluar dari sebuah lubang kecil yang tampak menarik mereka dari dimensi lain."Mama?! Papa?!"
Sarada menjauhkan posisinya dari Boruto dan membenarkan jaket yang ia kenakan supaya darahnya tidak terlihat."Eh?! Kenapa paman dan bibi bisa disini?"
"Kami membuntuti kalian." Sakura menjawab.
"Wah, sepertinya permainannya sudah selesai."
Sumire terus memegang lengannya yang merah seperti terkena luka bakar.Semua yang melihat tangan Sumire terkejut.
"Eh?! Ada apa dengan lenganmu, dattebassa?"
"Ah, ini hanya luka biasa." Sumire menjawab tersenyum.
Sarada mengerutkan kedua alisnya, kesal.
"Luka bakar yang sangat menyakitkan, ya?""Aku tidak apa-apa, ini hanya luka kecil, baka!"
"Hei! Bisakah bicara lebih sopan lagi? Putriku hanya ingin menolong." Sakura angkat bicara.
"Eh iya, ada Sakura dan Sasuke disini. Sepertinya aku hampir melupakan kalian. Rgghh..." Sumire masih terus menahan rasa sakitnya.
Sarada berjalan mendekati Sumire.
Tangannya berusaha meraih tangan Sumire yang terluka.Plakk!
"Jauhkan tangan kotormu!" Sumire menjauhkan tangan Sarada yang berusaha menyentuh tangannya yang terluka."Dia hanya berusaha menolongmu, bodoh!" Sasuke tidak terima putrinya diperlakukan seperti itu di depannya.
"Aku tidak mau! Kalau dia menyentuhku, lukaku akan semakin membesar!"
"Ha? Bagaimana bisa? Saradakan mempunyai jurus medis." Boruto kelihatan bingung.
"Tangannya itu luka karena perbuatan kita selama di dunia genjutsu buatannya, Boruto. Dia mengawasi kita dengan tangannya. Kalau tangannya terluka, berarti kita sedang melakukan hal yang membuatnya cemburu." Sarada menyela.
Dia mengerti apa yang dibicarakan Sumire.
"Bukan begitu, ketua kelas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe I Need You
FanfictionPernah #1 - Borusara Ketika tidak ada lagi cara untuk menemukan kebahagiaan, apa yang akan kamu lakukan?