"Sudah cukup disini, eh? Nyonya Uchiha." Boruto melepaskan tangan kirinya dari pipi Sarada dan menaruhnya di pinggang Sarada.
"Hh..." Sarada menaikkan satu alisnya, dan menaruh tangan kirinya di leher Boruto.
"Beri aku kejutan."
Sarada tersenyum miring.Boruto membalas senyum miring Sarada.
Dia menarik pinggang Sarada lebih dekat lagi dengan tubuhnya.
Dia sedikit mengangkat tubuh Sarada.
Seakan ingin mendekatkan area kemaluannya dengan milik Sarada.Sarada yang jinjit itu, merasa bahwa Boruto memang sengaja ingin mendekatkan area kemaluannya dengan milik Boruto.
"Belum waktunya, tuan Uzumaki." Sarada nampak melempar shurikennya mendadak."Huh?" Boruto menoleh kearah shuriken Sarada.
Crasshh...
Tes...
Terlihar darah menetes dari atas pohon sebelah Sarada dan Boruto pakai untuk berteduh.Brug..
Orang yang terkena shuriken Sarada, menampakkan dirinya sambil terus memegang lengannya yang berdarah terkena shuriken."Mitsuki?!" Boruto terkejut melihat rekan 1 timnya yang turun dari pohon dan tergores shuriken Sarada.
Reflek, Boruto dan Sarada berpindah posisi setelah mengetahui kelakuan mereka dimata-matai Mitsuki.
"Maaf, Sarada, Boruto." Mitsuki menampakkan wajahnya.
"Ih.. apa kau tidak bisa melakukan hal yang lebih sopam lagi, eh Mitsuki?!" Boruto kesal.
"Apa yang kau lakukan? Kau disini dari tadi?" Sarada bertanya dengan sinis.
"Eh, iya, aku dari tadi disini." Mitsuki tersenyum.
Jedaarr...
"K-kau disini... Dari tadi?""Kau melihat segalanya?"
Boruto dan Sarada tampak malu dan menundukan kepala mereka.
Dengan santainya, Mitsuki mengangguk sambil tersenyum.
"Kau ini merasa tidak bersalah sekali ya, Mitsuki!" Sarada geram, dia menarik kerah Mitsuki.
"Eh, sa-sabar dulu, Sarada." Baruto berusaha melerai Sarada yang nampak marah.
"Sabar apanya!! Ini sudah kelewatan, Boruto! Dia melihat semua yang kita lakukan!" Satu tangan Sarada terus menunjuk-nunjuk Mitsuki.
"Eh, tenang... Aku bisa menjelaskannya..." Mitsuki mulai angkat bicara.
Sarada melepaskan tarikannya dari kerah Mitsuki.
"Cepat jelaskan." Sarada mulai serius.Mendengar kata-kata Sarada yang Begitu serius, Mitsuki tersenyum.
"Yaahh..., Sebenernya, aku hanya ingin mencari kalian saja...""Untuk apa kau mencari kami, dattebassa?"
"Hm? Apa ya? Aku ingin melihat kalian saja."
"Kenapa? Kau ini ingin memata-matai kami ha?" Nada suara Sarada mulai naik.
"Tenanglah, Sarada." Boruto menenangkan Sarada yang tampak marah.
Bagaimana Sarada bisa diam saja?
Reputasinya sebagai Uchiha bisa hancur!
Orang lain melihatnya sedang melakukan hal yang tidak wajar dengan Boruto.
Ya, kalau dipikir-pikir, Sarada memang salah memilih tempat.
Tapi, tempat itu sangat sepi.
Tidak ada orang sama sekali disana.
Tiba-tiba saja dia merasakan cakra Mitsuki di dekatnya.
Menyebalkan sekali...!
.
.
"Aku hanya kangen saja." Mitsuki menggaruk belakang kepalanya."Hah?" Boruto dan Sarada sentak terkejut.
"Alasan tidak masuk akal." Sarada melipat kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe I Need You
FanfictionPernah #1 - Borusara Ketika tidak ada lagi cara untuk menemukan kebahagiaan, apa yang akan kamu lakukan?