Kau dimana?
Gelap?
Ada apa denganmu?
Aku ingin kesana.
Tapi aku tidak tau kau dimana.
Tolong jawab aku, malaikat.
Aku akan mencarimu.
Bahkan sampai dunia ini terbelah.
Aku tidak akan membiarkanmu hancur.
-Boruto Uzumaki.★★★
"Sebenarnya, apa arti kebahagiaan,"
"... buat kamu?"Boruto menegakkan kepalanya.
Matanya menatap pemandangan sekitar.
"Kebahagiaan buatku adalah,"
"...kebersamaan."Temari menurunkan tangannya dari pundak Boruto.
Mengambil posisi berdiri tegak di samping Boruto sambil menatap pemandangan sekitar."Ketika tidak ada lagi cara untuk mencari kebahagiaan,"
"...apa yang akan kamu lakukan?""..." Boruto terdiam tak menjawab.
Matanya masih menoleh kesana kemari menatapi pemandangan indah yang dia rindukan.Temari mengerti Boruto tidak akan memiliki jawaban untuk pertanyaan ini.
"Apabila ada satu pilihan untuk berkorban,
"...apa yang akan kamu korbankan?""Aku." Suara Boruto mulai terdengar berbeda.
Suara yang seperti menahan isak tangisnya."Apabila ada satu kesempatan untuk memutar kembali hidup kamu,"
"...apa kesempatan itu?"Boruto terdiam sejenak.
Tangannya perlahan mengambil sesuatu dari kantongnya.
"Ini." Sauranya samar.
Tangannya memberikan sebuah gambaran yang sudah dibingkai rapi.Temari menerima gambaran yang Boruto tunjukan padanya.
Melihat sebuah gambar yang tergambar Boruto dan wanita cantik, Sarada disana."Apa dia begitu berharga bagimu?"
Boruto mengangguk pelan.
"Kalau begitu, apa gunanya kau menangis?"
Boruto diam tak menjawab.
"Kau ingin menambah beban Sarada di dunia sana? Kau ingin Sarada ikut menangis disana?"
Boruto menunduk.
Memejamkan matanya.
"Aku putus asa, bibi."Temari menatap Boruto yang terlihat begitu rapuh.
Tanganmu meraih dagu Boruto, mempertemukan matanya dengan mata Boruto.
"Hei, apa kau menyayangi Sarada?"Boruto mengangguk.
"Kau mencintainya?"
Boruto mengangguk lagi.
Temari tersenyum mendapat jawaban dari Boruto.
"Apa Sarada juga mencintaimu sama seperti kau mencintainya?"Boruto mengangkat kedua pundaknya.
"Aku harap tidak."Temari mengerutkan kedua alisnya.
"Kenapa kau bilang begitu?"Boruto menunduk, memejamkan matanya.
"Setelah kejadian aku dengan Sumire. Bukankah dia menjalin hubungan dengan anakmu, bibi?"Temari tersentak kaget ke belakang.
"Shikadai? Menjalin hubungan dengan Sarada? Kata siapa?""Aku melihat sendiri, bagaimana?"
"Hei, apa kau melihat kejadia awal sampai akhir?"
Boruto menggeleng.
"Tapi aku melihat Sarada tersenyum dengan Shikadai. Selama ini, dia tidak pernah tersenyum pada laki-laki seumurannya kecuali aku."Temari mengkerut bingung.
"Hei anaknya Hokage ke tujuh. Kalau Sarada bisa tersenyum pada laki-laki seumurannya, berarti laki-laki itu pasti menjalin hubungan spesial dengan Sarada?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe I Need You
FanfictionPernah #1 - Borusara Ketika tidak ada lagi cara untuk menemukan kebahagiaan, apa yang akan kamu lakukan?