BoruSara#7

5.9K 210 15
                                    

"K-kenapa?" Sumire bingung.

"Sarada? Apa yang kau lakukan?!" Sasuke menatap kesal melihat anaknya yang nampak sengaja melesetkan pukulan hebatnya.

"Sarada, kenapa kau..." Boruto menatap bingung sang istri~
Boruto menatap bingung sang putri Uchiha.

"Hah...hah..." Sarada yang masih kelihatan begitu sulit untuk mengambil nafas panjang.

"Sarada, kau.." Sumire menatap Sarada dengan air mata.
Kenapa?
Kenapa Sarada tidak jadi membunuhnya?

"Aku..." Sarada masih terus berusaha menetralkan nafasnya.
"...aku...aku tak bisa menghabisinya, papa."

"Apa maksudnya?!!" Sasuke memulai langkahnya mendekati Sarada.

"Sarada...kenapa?" Sakura menggumam pelan dengan tetesan air mata.

"Dia temanku. Tugasku hanya untuk menyelamatkannya dari jalan kegelapan." Sarada mengangkat tangannya dari tanah yang hancur dia pukul.

"Hei Sarada! Apa yang kau katakan itu?! Dia itu yang merendahkan nama baik klan dan papamu, tau!" Boruto berlari mendekati Sarada.

"Sarada-San, apa yang kau..."

"Sudah, pergilah, sebelum aku berubah pikiran." Sarada menyuruh Sumire pergi dari tempat ini.

"Sa-Sarada-San..." Sumire menteskan air matanya dan mulai berdiri.

"Pergi." Sarada menyuruh dengan nada datar.

Tanpa ucapan 'terima kasih' kaki Sumire mulai meloncat, meraih dahan demi dahan pohon, dan pergi meninggalkan tempat dimana dia melawan keluarga Uchiha.
.
.
"Sarada! Kenapa kau lakukan ini?!" Sasuke benar-benar kesal melihat sikap anaknya.
"Sebagai seorang Uchiha, kau tidak seharusnya melakukan ini!"

"Sasuke-Kun..." Sakura berlari medekati mereka (Sasuke, Sarada, Boruto.)
"Turunkan nada bicaramu..." Sakura meraih pundak suaminya.

Melihat tangan Sakura yang meraih pundaknya, Sasuke menghentikan sharingannya.
"Sarada..." Nada bicaranya mulai turun.

"Aku sudah bilang, dia adalah temanku. Aku tidak bisa membunuhnya disini. Dan aku juga tidak ada dendam dengannya." Sarada menyela.
Dia pikir papanya tidak akan mengerti jelas soal hubungan pertemanan.
Dia meraih tangan Boruto yang ada di sampingnya.

"Eh, ada apa dattebassa?" Boruto kaget dengan Sarada yang langsung meraih tangannya.

"Sasuke-Kun, jangan hakimi dia lagi. Perbuatannya tidak salah." Sakura berbisik pelan di telinga Sasuke.

Sasuke mengangguk kecil.

"Ma, pa, aku akan pulang terlambat." Sarada membalikan badannya, menatap mama dan papanya.
Dia ingin melanjutkan hari-harinya bersama Boruto.

"Sarada..." Terdengar suara memanggil dirinya.

"...hiks...hiks..." Dan akhirnya terdengar suara tangisan pelan.
Sarada tau, itu ada suara mamanya.
Dia membalikkan badannya lagi.
Air mata mama jatuh di permukaan tanah, karena mama menundukan kepalanya.

"Sakura..." Sasuke mendekati Sakura dan dengan tulus merangkulnya.

Sakura yang mulai mengambil nafas panjang, lalu membuangnya mulai me
"Selamat bersenang-senang! Mama dan papa menunggumu pulang, sayang!" Sakura tersenyum lebar memamerkan giginya dengan mengepalkan satu tangan dan memajukan tangannya, seakan memberi semangat untuk Sarada.

Degh...
"Selamat bersenang-senang! Mama dan papa menunggumu pulang, sayang!"
Apa mama baru saja menyemangatiku?
Sakura menyemangati dirinya?
"Ehem. Aku pergi ma, pa." Sarada mengangguk, melambaikan tangan, Menarik tangan Boruto

Maybe I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang