My Master is Stranger.
6. Fly and hold.
"Jadi, ini tujuan mu mengajak ku jalan-jalan di sore hari?" Aku menatap Cal dengan pandangan tidak percaya.
Cal mengangguk kepalanya dengan antusias, matanya pun terlihat berbinar bahagia. "Iya! Kau menyukainya?" Tanya Cal kepadaku dengan senyum lebarnya.
Aku pun menganggukan kepala ku dengan cepat secara otomatis. "Tentu! Aku sangat menyukai ini!" Ucap ku kepada Cal, lalu kembali menikmat pemanadangan langit yang berwarna jingga dan juga pemandangan kota London pada sore hari.
Ternyata ini adalah tempat yang Cal maksud. Cal benar, aku sangat menyukai tempat ini.
Bagaimana tidak? Hampir seluruh kota London terpampang jelas di mataku, perpaduan warna oranye dari cahaya matahari terbenam sangat indah menghiasi langit.
Aku memegang tiang pegangan di depan ku. Lekukan bibir ku yang tersenyum tak bisa ku hentikan.
Bagaimana bisa Cal mempunyai pemikiran seperti ini? Mengajak ku melihat matahari terbenam di salah satu capsul roda pemantau yang terbesar di eropa. London Eye.
Tidak ada siapapun di dalam capsul ini selain aku dan dirinya. Ternyata Cal sudah memesankan tiket dan menyewa satu capsul ini khusus untuk kami berdua.
Apakah ini yang di namakan sebuah kejutan?
Aku sedikit terlonjok dari pemikiran ku, saat ku rasakan tangan kekar melingkar di pinggang ku. Cal memeluku dari belakang dengan sangat erat, tapi tidak terasa menyakitkan.
"Nikmati saja pemandangannya." Suaranya pelan, malah hampir seperti hembusan angin yang melewat di telinga ku.
Deru napasnya yang hangat sangat terasa di balik dan telinga ku. Bagaimana aku bisa menikmati ini semua jika tubuh ku saja tak mampu untuk bergerak.
Aku mulai berusaha untuk mengatur napas dengan teratur, mencoba santai akan dirinya yang tanpa jarak dengan tubuh ku.
"Mengapa kau melakukan ini semua?" Tanya ku kepadanya. Walaupun semua ini sangat membuat ku senang, tetap saja aku penasaran akan alasan di balik perlakuannya ini.
Aku mendengar Cal sedikit berdehem.
"I just wanna show you something so beautiful. Cause i try, to make you happy." Aku terdiam mendengar ucapannya yang begitu lembut di telinga ku.
" It isn't in vain. I don't regret it. Because in the end.."
Aku menggigit bibirku gugup saat Cal menggantungkan kalimatnya dan malah mendekatkan bibirnya ke telinga ku. Cal memberikan gigitan kecil diam dau telinga ku yang membuat diriku sedikit terkejut, lalu ia membisikan sebuah kalimat yang membuat ku tersenyum.
"I got your smile."
Aku benar-benar seperti di bawa melayang oleh kata-katanya. Mendengar alasan yang indah dari mulutnya membuat pipi ku terasa panas.
Apakah benar yang Cal katakan, bahwa ia melakukan ini karena ingin mendapatkan senyumku yang sebelumnya tak pernah aku tujukan sama sekali padanya?
Mengapa Cal bisa bersikap seperti ini?
Pertama kali aku bersamanya, Cal adalah sosok yang sengat kejam, dan itu membuat aku sangat membencinya. Tapi, perlakuan manisnya hari ini membuat diriku berpikir berkali-kali. Apa kah aku benar-benar membencinya?
Cara Cal sangat berbeda untuk membuat ku tersenyum. Di saat orang-orang lebih memilih pantai untuk melihat sunset, ia malah memilih Capsul Privite di London Eye.

KAMU SEDANG MEMBACA
My MASTER IS STRANGER [ON HOLD]
ChickLit[Highest Rank #61 on ChickLit] Jika di jual oleh Ayah mu sendiri sudah sangat buruk, bagaimana jika kau di jual lagi oleh orang yang membeli mu tadi? Itu yang ku alami. Di jual dan di jadikan peliharaan oleh seorang Pria mapan yang sialnya juga tamp...