Selamat membaca !!
"Oppa" panggil suzy di sebrang sana.
"Ada apa menelepon?" tanya suzy.
"Yak! Seharusnya kau senang aku telepon bukannya berbicara ketus begitu" ucap d.o sedikit kesal dengan suzy, padahal dirinya merindukan suzy.
"Aku tidak ketus oppa saja yang terlalu sensitif, ih oppa ada apa sih ini masih pukul 6 pagi"
"Zy-ah, aku akan menyusul ke gwangju kau senang kan?" tanya d.o dengan percaya dirinya.
"Ih jangan oppa" jawaban suzy membuat d.o bingung.
"Waeyo?"
"Aku sedang tidak ingin bertemu dengan oppa, ini saja aku malas berbicara dengan oppa, sudah yah oppa aku ingin membantu calon mertuamu dulu, bye"
D.o merajuk seperti anak berusia 5 tahun yang tidak di berikan mainan oleh ibunya, kurang ajar memang kekasih nya itu, padahal dirinya ingin pergi menyusul kekasih nya yang kini berada di gwangju sana sekalian untuk menemui calon mertua nya.
D.o bingung sendiri dengan kelakuan aneh pacarnya, biasa nya sepasang kekasih itu selalu ingin bertemu setiap harinya, tapi lain hal nya dengan suzy yeoja itu ingin bertemu dengan kekasih nya sesuai mood nya saja, aneh memang.
Tapi meskipun begitu dia tetap mencintai suzy apa adanya jadi apa yang harus di lakukan kalau sudah begini harus bagaimana
Laki-laki itu melemparkan ponsel nya ke arah kasur yang empuk, waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi dimana sang matahari sudah mulai menampakkan sinar nya.
D.o masih berfikir sambil duduk di tepi ranjang king size nya, dirinya sangat merindukan gadis menyebalkan itu, biasanya setiap pagi dia selalu mencium wangi masakan dari arah dapurnya, mendengar langkah kaki yang berjalan ke arah kamarnya untuk membangunkan dirinya yang jelas-jelas sudah terbangun tapi pura-pura tidur hanya untuk mendengar suara suzy yang membangunkannya.
Suzy terkadang lembut dan terkadang bisa menjadi perempuan bar-bar, apapun yang di lakukan perempuan bergigi kelinci itu sesuai mood nya saja.
D.o masih mempertimbangkan apakah dirinya akan menyusul suzy atau berdiam diri di rumah saja menunggu kepulangan suzy.
D.o menjentikkan jari nya pertanda dia sudah mendapatkan keputusan yang baik menurut nya, buru-buru dia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.
***
Suzy hampir saja terkena serangan jantung saat tahu laki-laki bermarga DO itu berada tepat di depan nya saat ini, laki-laki yang dia rindukan, laki-laki yang dia harapkan menyusul nya ke kampung halaman walaupun sempat tidak dizinkan. Kini harapan nya terkabul suzy sungguh sangat bahagia, dengan secepat kilat suzy memeluk erat d.o yang di balas tak kalah erat oleh d.o.
Setelah beberapa menit mereka berpelukan, saling melepas rindu satu sama lain, memberikan kenyamanan serta kehangatan mereka melepaskan pelukan mereka, tepat nya suzy yang memaksa d.o untuk melepaskan pelukannya.
"Aku memang merindukan mu oppa, tapi mood ku untuk bertemu dengan mu belum kembali"
rasanya saat ini d.o seperti di hempaskan dari langit ke tujuh begitu saja mendengar rentetan kalimat yang keluar dari mulut manis suzy, sungguh d.o mengira suzy akan cepat merubah mood nya itu tapi dia melupakan kenyataan pahit.
Suzy perempuan yang tidak cepat berubah mood nya meskipun dia menyukai apapun, meskipun itu sudah ada di depan matanya. Bagi suzy sedang tidak mood ya sedang tidak mood mau apapun caranya tidak ada yang bisa merubah semuanya.
Rumit memang mempunyai pacar selangka suzy, tapi mau bagaimana lagi cinta ya cinta, seberapa aneh pun orang nya jika cinta itu sudah tumbuh maka tidak bisa di ganggu gugat.
End
Apa ini?! Gaje yh ? Mianhae kawan mohon di maklum masih penulis amatir yang perlu belajar
Vomment nya di tunggu
