Selamat membaca !
***
Ada banyak orang yang bernama junmyeon di korea ini, entah itu bermarga lee, park, song, atapun jung. Tapi kenapa hanya nama itu saja yang membuat suzy begitu sensitif jika mendengarnya ataupun menyebut kan nama itu meskipun marganya berbeda.
Mungkin kenangan mereka yang begitu sulit untuk di lupakan, suzy mengenal dunia hubungan jarak jauh, di mulai saat ia memasuki bangku sekolah menengah atas dan kekasih nya berkuliah di luar negeri sana.
Hubungan mereka berakhir saat mereka sama-sama sibuk dengan kegiatan mereka, suzy dengan ujian nya dan junmyeon dengan skripsinya.
Suzy tidak mengharapkan hubungan mereka berakhir meskipun selama 3 tahun tidak pernah bertemu secara langsung, tapi kenyataan tak sesuai harapan.
***
Suzy menghela nafas lelah selama 6 tahun ini entah kenapa dirinya selalu mengingat mantan
Kekasih nya."Junmyeon-ah!"
Suzy merasakan badannya menegang mendengar seseorang menyebutkan nama itu, ia jelas selalu salah paham seolah laki-laki yang bernama junmyeon itu memang mantan kekasih nya padahal hanya nama dan itu selalu membuat nya merasa tak nyaman mendengarnya.
"Kau masih mengingat nya?" tanya jung sang rim sahabat yang selalu mendukung nya.
Suzy mengangguk dengan bibir mengerucut merasa kesal karena ia belum bisa move on padahal sudah bertahun-tahun, ia berfikir apakah suho juga merasakan apa yang di rasakannya saat ini? Setahunya laki-laki bisa cepat menyesuaikan diri dan mudah berpaling ke lain hati.
Suzy memakan makanan yang di depan nya dengan rakus tanpa memperdulikan jika ada orang yang melihat nya, restoran ini tidak sepi jelas saja banyak orang yang akan melihatinya.
"Pelan-pelan zy" tegur sang rim sambil menggeleng kan kepalanya pelan.
"Kita harus cepat, waktu istirahat sudah mulai habis"
***
Suzy berjalan pelan di tengah temaram nya jalanan sepi, ia baru saja pulang dari tempat latihan dance nya. Kepalanya tertunduk raganya memang di tempat nya tapi pikirannya berlabuh entah kemana.
Suzy tidak takut dengan gelapnya malam, justru ia takut bahwa kenyataan nya ia masih sangat mencintai mantan kekasih yang tak pernah ia temui sama sekali.
Haruskah suzy menyalahkan jarak dan waktu yang tidak bisa membuat mereka bersatu? Ataukah menyalahkan dirinya atau junmyeon yang sama-sama mempunyai sisi egois? Ataukah menyalahkan takdir?.
Suzy melihat sepasang sepatu hitam mengkilap mendekati nya lalu berhenti tepat di hadapan nya, masih enggan untuk mendongak suzy menerka-nerka apakah orang ini jahat? Ataukah baik? Apakah orang yang dikenal? Atau bukan? Pikiran suzy yang memang jauh disana kini mulai kembali ke tempatnya.
Kini suzy mendongakkan kepalanya, kedua matanya mengerjap kaget. Seolah apa yang di alaminya saat ini adalah mimpi belaka saja, tangan suzy terangkat untuk menampar pipi nya sendiri seketika ia tersadar lalu meringis pelan merasakan perih.
"Kau-" suzy menggantungkan kalimat nya masih tak percaya dengan apa yang di lihatnya.
"Suzy-ah" panggil namja itu dengan lirih. Suzy menghembuskan nafas nya berat, hatinya sakit melihat laki-laki yang selama ini ia rindukan ada di depan matanya.
"Junmyeon oppa?" tanya suzy mencoba mencari tahu kebenarannya. Junmyeon mengangguk cepat.
"Aku merindukanmu zy" ungkap junmyeon lalu mendekap tubuh mungil suzy yang dari dulu ingin ia peluk seperti saat ini, tak lama suzy membalas pelukan hangat junmyeon kedua matanya terpejam.
Suzy menangis terharu ia fikir tidak akan bertemu dengan laki-laki perebut hatinya ini, beruntung saat masih menjalin hubungan kedua nya selalu mengirimkan foto masing-masing sehingga jika mereka bertemu sudah tahu wajah mereka satu sama lain.
"Kau menyakitiku" suzy menangis terisak mengungkapkan apa yang ada dalam hatinya.
"Aku tahu" lirih junmyeon perasaan sesak kini mendominasi nya.
"Maka dari itu aku ingin memperbaiki semua nya zy, sehari setelah aku memutuskan mu aku mencoba menghubungimu tapi ponsel mu selalu tak aktif zy. Aku tahu saat itu aku egois tidak bisa mempertahankan hubungan kita. kali ini beri aku kesempatan untuk menjadi namja yang baik untuk mu"
Suzy hanya mengangguk sebagai balasan nya karena ia pun sama, ia masih sangat mencintai namja ini.
"Jangan tinggalkan aku lagi suho oppa" junmyeon mengangguk masih mendekap tubuh suzy.
"Suho?" tanya junmyeon heran.
"Bolehkan? Aku selalu tak nyaman jika mendengar nama junmyeon" ungkap suzy melepaskan pelukan mereka.
Junmyeon mengangguk pertanda setuju, apapun yang membuat suzy bahagia ia akan menurutinya.
Kali ini junmyeon berjanji tidak akan meninggalkan suzy dalam keadaan apapun bulan dan bintang menjadi saksi atas janji nya.
End
Vomment nya di tunggu !!