Secret admirer

305 60 6
                                    

Selamat membaca !!!

***
'Balon itu melambangkan sebuah perkenalan dariku untukmu dan anggap saja itu sebagai kenangan yang terindah'

Di minggu pertama suzy masuk kuliah ia sudah di suguhkan dengan sebuah balon berwarna merah yang berisi kertas yang di dalam nya terdapat kata-kata, entah siapa yang mengirim nya tapi suzy merasa senang sekaligus tertantang karena ia belum pernah mendapatkan hal yang berbau rahasia.

"Pengagum rahasia eoh?" gumamnya menatap kertas yang berisi kata-kata yang menurut nya menarik, kemudian suzy duduk dengan tenang menunggu dosen yang akan masuk kedalam kelasnya.

***

'Balon itu bukan hanya lambang perkenalan saja, tapi sebagai tali pengikat kita nantinya'

Balon merah itu lagi, di hari yang sama, di minggu ke 2, di tempat yang berbeda. Aneh nya 'dia' seolah tahu suzy akan kemana, suzy tiba-tiba merasa di dalam dadanya bergumuruh dengan hanya membaca isi pesan tersebut, ia berfikir bagaimana jika ia bertemu dengan 'dia' secara langsung apakah akan sama? Ataukah lebih dari ini?.

***

'Kau tahu balon itu membutuh kan udara, sama seperti ku yang membutuh kan udara atau oksigen, jadi mau kah kau menjadi udaraku?'

Kedua pipi suzy memanas seperti terbakar oleh sinar matahari yang sekarang ini berdiri di atas kepalanya, 3 minggu di hari yang sama di tempat yang berbeda. 'Dia' mengirimkan lagi balon merah lengkap dengan kertasnya. Suzy tidak merasa terganggu dengan hal ini, justru hatinya menghangat. Ia ingin tahu mengapa 'dia' tidak menunjukkan wajah nya saja dengan begitu suzy akan tahu siapa orang itu, Dan menanyakan langsung maksud serta tujuan nya.

***

4 minggu, di hari yang sama di tempat yang berbeda. Suzy bingung sendiri melihat balon berwarna merah di dalam mobil nya ia berfikir apakah semua balon ini terdapat kertas yang biasa ia dapat ? Dengan cepat suzy mengecek satu persatu balon itu. Tapi ada yang aneh dari semua balon merah ini tidak ada satupun kertas yang menempel di dalam balon nya.

"Tidak ada kertas hari ini?" lirih nya, sedih tentu saja ia merasa sudah terbiasa dengan kertas itu, ia terbiasa dengan kalimat yang menurutnya bukan sekedar gombalan. Suzy menghela nafas berat, kedua matanya menatap ke arah belakang senyumnya tiba-tiba terbit seperti matahari di pagi hari, kertas itu di sana tertempel di kaca belakang mobil nya.

'Apa kau mencari kertas ini? sulitkah? Apakah akan sama jika mencariku? Anggap saja balon merah itu tantangan bagimu untuk lebih mengenalku yang sulit di cari ini'

***

"Balon, balon, balon. Apakah kau mengumpulkan balon itu? Jika ya kau sangat beruntung'

5 minggu, di hari yang sama di tempat yang berbeda. Suzy terheran sendiri ia tak mengerti dengan kalimatnya tidak seperti biasanya yang selalu membuat jantung suzy berdebar, kali ini berbeda tiba-tiba perasaan takut menyergap hati nya ia tidak tahu dengan jelas mengapa seperti ini tapi yang jelas balon itu sudah tidak ada.

Suzy masuk ke dalam kamar nya menutup pintu dengan rapat kemudian menguncinya dari dalam menangis terisak seolah ia akan kehilangan 'dia' karena sudah menghilangkan balon merah itu.

'Maafkan aku" gumam suzy.

***

'Bagi ku balon merah ini sangat berharga, sama seperti mu. kau sangat berharga bagiku sehingga aku tidak ingin melihat mu menangis meskipun itu hanya setetes saja.'

6 minggu, di hari yang sama di tempat yang berbeda. Bahkan suzy terkagum-kagum sendiri bagaiman 'dia' dengan gigih nya terus mengirimi sebuah balon dengan kalimat yang selalu mengahangat kan hatinya. ia ingin tahu 'dia' siapa, bagaimana   'dia' dan yang berhubungan dengannya. Suzy memakan makanannya dengan perasaan bahagia, ia tidak tahu kapan akan menerima balon secara langsung dari 'dia'.

***

7 minggu, di hari yang sama di tempat yang berbeda. Suzy duduk di kursi taman dekat rumah nya dengan berpeluh keringat tapi wajahnya tidak menunjukan jika ia lelah, ia justru tersenyum sangat lebar kedua tangan nya memegang botol minuman serta sapu tangan dan jangan lupakan balon merah seperti biasa.

'Olahraga yang sangat menyenangkan, walaupun kau sedang lelah tetaplah tersenyum karena balon merah ini dan aku akan akan selalu memberimu semangat'

***

Tepat minggu ke 8 balon merah yang selalu suzy tunggu-tunggu tidak ada, suzy uring-uringan mencari balon merah itu ia  kembali ketempat minggu-minggu lalu yang ia kunjungi mencari tahu apakah balon merah nya ada, ia ingin menangis rasanya perasaan kehilangan itu kini hinggap dalam hatinya, ia ketakutan. Apakah ini pertanda jika 'dia' sudah bosan? Apakah 'dia' sudah tidak mau lagi berurusan dengannya? Balon merah itu berarti bagi suzy, balon itu pengikatnya, balon itu pentunjuk nya untuk mencari tahu siapa 'dia'. Suzy menekan dada nya kuat-kuat menekan segala kesakitan yang ia rasakan.

***
'Maafkan aku karena minggu kemarin membuat mu menangis, minggu ke 8 itu minggu yang sangat sulit bagiku aku selalu menimbang-nimbang apakah yang aku lakukan ini benar? Ataukah salah? Kau tahu rasanya sangat menyakitkan saat aku belum berani menemuimu secara langsung. Aku mempunyai fakta yang memang harus kau ketahui, aku tahu cara ini adalah cara yang sangat pengecut tidak berani menampak diri di depan mu aku hanya bisa memandangimu dari kejauhan. Biarkan si pengecut ini mengungkap kan perasaan nya, suzy, bae suzy, sooji-ah aku sangat mencintaimu'

Minggu ke 9, di hari yang sama di tempat yang berbeda. Suzy menangis terharu persaan bahagia itu membuncah meletuk-letuk seperti kobaran api yang membara, perasaan lega itu muncul dengan sendiri nya karena mengetahui fakta yang selama ini ia harapkan terkabul.

Suzy sangat beruntung karena di cintai dengan cara mengagumkan seperti ini, ia tidak merasa bahwa laki-laki itu pengecut benak nya berkata bahwa apa yang di lakukannya selama ini adalah benar.

"Aku juga mencintaimu, terimakasih kau memang mengagumkan" gumam suzy, seolah tahu bahwa 'dia' ada di sekitarnya dan mendengar kalimat nya meskipun itu hanya gumaman saja.

End

Eh typo mksd nya

TBC

Vomment nya ditunggu !!


Suzy-Exo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang