Selamat membaca !!!
***
"Merepotkan sekali sih""Teganya kau berbicara seperti itu"
"Jelas lah, gara-gara kau aku tidak bisa melihat dosen tampan ku"
Chen menatap sinis suzy yang sedang menyuapi bubur, ia sakit mengapa di perlakukan seperti ini?.
"Jangan melihatku seperti itu, apa perlu aku tusuk matamu"
Kali ini chen mendelik ke arah suzy sambil menerima suapan dari adik nya itu, jika dirinya tidak sakit tak mungkin lah ia menghalangi suzy untuk menemui dosen tampannya. kesal juga sih sebenar nya dirinya jelas lebih penting dari dosen itu tapi mengapa suzy seperti tidak tulus sekali merawat nya.
"Kau itu adikku bukan sih?" tanya chen kembali menerima suapan bubur dari suzy.
"Kau itu sakit tidak sih? Cerewet sekali" bukannya menjawab suzy malah balik bertanya di selingi ledekkan di setiap kalimat nya, tentu saja chen menyadari itu. Chen mencibir ke arah suzy, tapi sang adik masih menunjukkan wajah datar nya.
Seperti itulah bae suzy jika sedang kesal kadang rasa kesal nya itu di tunjukkan terkadang juga tidak, pening di kepalanya bertambah karena melihat tingkah suzy, tapi jika ia mengusir adik nya ini siapa yang akan merawat nya? Orang tuanya? Jangan harap mereka kan berada di gwangju, kekasihnya? Heol~ calon kekasih saja tidak punya.
Setelah makan bubur chen meminum obat nya lalu membaringkan tubuh nya kembali untuk meredakan rasa pusing serta rasa mual yang selalu menghampirinya, bibir nya sungguh pucat dan badannya terasa panas. Chen berfikir ia itu sakit tapi raut wajah suzy biasa-biasa saja bagaimana jika dosen kesayangan adik nya ini sakit ya?.
Suzy menyelemuti chen dengan hati-hati karena merasa kasihan melihatnya, tapi ini juga kesalahan oppanya sendiri sudah tahu kemarin malam hujan dengan sombongnya memamerkan es krim vanila ke arah nya yang tentu saja suzy tidak menginginkan sama sekali, suzy itukan tahu waktu kapan es krim harus di nikmati. Jadi berakhir seperti ini lah mungkin ini karma untuk oppanya.
Suara bel dari luar rumah nya membuat suzy mengerutkan kening nya, siapa yang bertamu? Batinnya.
Kedua mata nya melihat jam dinding, pukul 8 pagi. Suzy bergegas berjalan ke arah luar untuk membukkan pintu rumah nya.
"Eh, chan oppa" sapa suzy seketika raut wajah nya berubah drastis dari suram menjadi cerah.
"Annyeong ji" chanyeol tersenyum lalu masuk ke dalam rumah suzy setelah di izinkan pemilik rumah nya.
"Aku ingin menjenguk oppamu" ucap chanyeol memberitahukan maksud kedatangannya tanpa di tanya terlebih dahulu.
"Tahu dari mana chen oppa sakit?" tanya suzy heran, dia kan belum memberitahukan kepada chanyeol.
"Ke empat temanmu ji" suzy mengangguk sambil ber oh ria, tak heran sih jika temannya yang mengasih tahu secara temannya itu kan cerewet nya melebihi oppanya.
"Ya sudah oppa ada di kamarnya, baru saja meminum obat, kau kesana saja aku akan membuatkan minuman untuk mu. Jangan tersesat lagi oppa" chanyeol tersenyum malu karena ia pernah tersesat saat ia ingin pergi ke kamar chen, ia malah berakhir dikamar suzy.
***
Kamar chen
"Silahkan diminum oppa" ucap suzy menaruh gelas yang berisi air di meja samping tempat tidur chen.
"Tadi saja mukamu mengerikan, tapi sekarang sudah tidak lagi" ketus chen merasa tidak adil.
"Kau yang mengerikan oppa, mengacalah dahulu" ledek suzy santai lalu mendudukkan dirinya di ranjang chen, chanyeol terkekeh melihat interaksi adik kakak itu.
"Bagaimana suzy tidak suram, kau saja terlihat lebih mengerikan dari sebelum-sebelum nya" ceplos chanyeol santai.
"Maksudmu walaupun aku tidak sakit, tetap mengerikan?" chanyeol mengangguk dengan polos sedangkan suzy kini sudah tertawa.
"Temanku bukan sih? Kenapa kau ikut meledek ku, jangan memihak kepada yeoja menyebalkan itu"
"Memang nya aku peduli dia juga kan siswi kesayangan ku"
Chen menatap ngeri mereka berdua, yang satu mengucapkan dengan senyuman di wajahnya sambil melihat ke arah suzy, yang satu lagi malah tersipu-sipu tak jelas.
Rasanya kepala chen ingin meledak melihat tingkah mereka berdua, seharus nya ia beristirahat dengan tenang bukannya di suguhkan dengan drama picisan seperti ini. Jika seperti ini terus bisa-bisa sakit nya bertambah parah.
"PERGI KALIAN!" Teriak chen memenuhi kamarnya, buru- buru chanyeol dan suzy keluar kamar karena suara chen itu kan cempreng, bisa-bisa telinga mereka mendadak tuli mendengar teriakan chen.
"Aku akan pergi bersama suzy, kebetulan hari ini suzy tidak ada jadwal!!" teriak chanyeol sambil menjauh dengan tangan suzy yang berada di genggaman nya.
Sedangkan didalam kamar chen gelagapan tak jelas, dirinya pasti melewatkan makan siang serta obatnya karena dirinya tak mungkin turun dari ranjang di saat kepalanya pusing.
Setahu nya suzy itu jika sudah keluar rumah pasti akan kembali kerumah tepat jam 8 malam.
"Siapa yang akan merawatku? Tega sekali kedua orang itu awas saja jika aku sudah sembuh" gerutu chen, entah kapan ia akan sembuh.
End
Vomment nya di tunggu.