Bagian 5 : Lain Kali

22K 2.8K 286
                                    

Suara gemuruh dari hujan dan petir benar-benar membuat baik Taehyung ataupun Seulji hanya dapat menatap kosong api yang berasal dari lilin yang berada di dekat keduanya.

Sesekali Seulji mengusap punggungnya merasakan hawa dingin menusuk kulitnya. Suasana dingin berkat hujan, padamnya listrik sehingga tidak bisa menyalakan penghangat ruangan, serta pakaian tidur Seulji yang merupakan kaos putih polos dan celana pendek semakin memperburuk suasana.

Taehyung sesekali melirik pada gadis keras kepala, pemarah, dan angkuh bernama Cha Seul Ji itu. Walaupun sesekali Taehyung dapat melihat gerakan kurang nyaman gadis itu karena hawa dingin, Taehyung menahan diri untuk tidak bertanya ataupun menawarkan selimut yang sedang ia pakai untuk membungkus dirinya sendiri.

Namun, entah dorongan dari mana, Taehyung justru membuka suara.

"Sini, duduk di sampingku," ucapnya malu-malu.

Seulji menoleh dan mengernyit. Matanya memancarkan ketidak percayaan akan ajakan yang baru Taehyung berikan padanya.

"Ha?"

"Ck!" Taehyung berdecak sebal dan membuka sedikit selimutnya, "sini, duduk di sampingku!"

Rahang Taehyung mengeras begitu saja saat Seulji membuang muka tidak tertarik dan lebih memilih menarik, kemudian memeluk kakinya.

"Hei! Sini duduk di samㅡ"

"Tidak perlu. Nanti kekasihmu marah," potong Seulji.

Taehyung menatap kaget Seulji yang tampak biasa saja. Walaupun, Taehyung menangkap jelas rasa kekecewaan dan kesal dari gadis keras kepala itu.

"Aku dan Seulgi belum menjadi sepasang kekasih. Lagipula, maaf telah menurunimu di tengah perjalanan dalam kondisi hujan. Itu karena Seulgi baru pulang dari London," jelas Taehyung.

"Ya."

Taehyung bergerak gelisah begitu menyadari bahwa gadis keras kepala itu mungkin sedang marah kepadanya. Kepalanya berputar susah payah untuk menemukan sebuah alasan logis yang bisa diterima gadis itu.

Tapi, untuk apa? Toh, Seulji bukan siapa-siapa.

"Hei, kakak laki-lakiku pernah bercerita tentang hantu yang suka datang saat lampu sedang padam. Awalnya hanya terdengar suara angin atau ranting yang menyentuh kacc jendela. Kemudianㅡ"

Taehyung melotot begitu saja saat Seulji langsung mendekat dan merapat padanya. Sebisa mungkin, ia menekan bibirnya agar tidak tersenyum.

Gadis itu menutup ikut menyelimuti tubuhnya dengan selimut yang Taehyung gunakan. Namun, pandangannya tetap lurus pada lilin.

"Jangan suka bercerita hantu di saat hujan. Itu membuatku merinding."

Taehyung menoleh kepada Seulji yang menatap kosong lilin di hadapannya. Tiba-tiba saja tubuh Taehyung terasa lebih hangat ketika kulit gadis itu tanpa sengaja menyentuh lengannya.

Imajinasi Taehyung bermain dengan liar. Dua orang dengan jenis kelamim berbeda sama-sama memakai pakaian tidur dan berada di dalam selimut yang sama seraya menatap lilin.

Bukankah, kurang-lebih seperti sepasang pengantin baru yang sedang berbulan madu?

Taehyung terkekeh sendiri membayangkan bagaimana ekspresi gadis itu saat sedang berada di bawahnya nanti. Apa akan sangat menggemaskan? Atau justru ia akan marah-marah dan berteriak?

"Apa yang kau pikirkan?"

Taehyung menoleh begitu saja dan menemukan wajah Seulji yang kebingungan. Namun, tiba-tiba saja jantung keduanya berpacu lebih cepat begitu menyadari jarak yang ada di antara mereka.

Damn TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang