"Siapa kau?"
Tae-Hyung mendelik, menatap orang yang mengaku sebagai kakaknya Seul-Ji yang kini sedang menatapnya galak.
"Kau yang waktu itu mengikutiku di pusat perbelanjaan, bukan? Katakan siapa dirimu, he! Bukan diam saja!"
Walaupun berwajah tenang, sikapnya sangat bertolak belakang. Cerewet dan menyebalkan.
Ah, Tae-Hyung lupa. Seul-Ji tadi pagi bilang bahwa kakaknya ini adalah seorang detektif.
"Oh, aku baru ingat. Kau Kim Tae-Hyung adik si bodoh Kim Hyo-Jong, bukan? Oh, Tuhan! Sudah aku duga gadis gila itu akan melukai adikku. Hei, kapan terakhir kali kau bertemu dengan Kang Seul-Gi?"
Tae-Hyung mengernyit. Tadi nama siapa yang pria itu katakan? Kang Seul-Gi?
"Apa kasus ini berhubungan dengan Seul-Gi?" tanya Tae-Hyung pada akhirnya.
Pria asing itu menyandarkan tubuhnya pada dinding di belakangnya. Sebelah tangannya terangkat untuk memijat pelan keningnya.
"Maafkan aku. Aku panik. Aku tidak seharusnya panik begini. Aku sangat kalut melihat adikku terluka seperti itu," gumamnya menyesal.
Pria itu menatap Tae-Hyung. Mendapati wajah Hyo-Jong di sana. Garis rahangnya yang sama-sama tegas dan wajahnya yang memang punya garis keturunan tampan.
"Aku Cha Eun-Woo. Kakak Seul-Ji dan satu-satunya keluarga yang dia punya di Korea," jelas Eun-Woo.
Tae-Hyung mengerti. Eun-Woo menjelaskan penyebab kepanikannya secara tidak langsung.
"Ya, aku mengerti," ucap Tae-Hyung.
Eun-Woo tersenyum tipis. Lebih tepatnya menahan ringisan.
"Aku satu-satunya keluarga yang dia punya, tetapi aku tidak pernah bisa berada di sampingnya selalu. Hingga dia dan kau tinggal di satu apartemen. Semua ini karena pekerjaanku. Aku tidak ingin melibatkan Seul-Ji dalam bahaya," lirih Eun-Woo apa adanya. Menjelaskan segala sesuatu yang biasanya hanya ia keluhkan kepada Hyo-Jong.
"Seul-Ji memiliki seorang teman yang baik kok," ucap Tae-Hyung yang membuat wajah Eun-Woo menghangat.
"Ya, hanya seorang teman. Satu-satunya orang kepercayaanku yang bisa terus ada untuk Seul-Ji. Kim Yoon-Ji," ucap Eun-Woo seraya tersenyum.
"Park Yoon-Ji," ralat Tae-Hyung cepat menyebutkan nama gadis yang beberapa saat lalu ia telfon. Membuat Eun-Woo mengerucutkan bibir kecewa.
Tae-Hyung yang menangkap wajah kecewa Eun-Woo pun bertanya, "Kau menyukainya?"
Eun-Woo mengangguk tanpa ragu. "Sangat. Begitupula dengan Hyo-Jong."
"Eh?"
Tae-Hyung memasang wajah kosong keheranannya. Ia memandang Eun-Woo bertanya-tanya.
"Kau tidak tahu kalau Hyo-Jong pernah berpacaran dengan Yoon-Ji?"
Jika saat ini Tae-Hyung sedang meminum atau memakan sesuatu, pasti yang akan terjadi adalah minuman atau makanan itu akan keluar dari mulutnya dan mengenai wajah Eun-Woo.
Ya, hanya jika.
"Maksudmu... Kakakku? Si Hyo-Jong itu... berpacaran? Si gadis tomboi itu?" tanya Tae-Hyung tak berpola. Membuat Eun-Woo berdecak.
"Namanya Kim Yoon-Ji, bukan si gadis tomboi," ralat Eun-Woo tak suka.
"Maksudmu, Park Yoon-Ji," ralat Tae-Hyung tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn Taehyung
FanfictionKarena penipuan penjual apartemen, Cha Seul-Ji terpaksa tinggal dengan pria yang baru belakangan ini ia kenal, Kim Tae-Hyung. Walaupun Tae-Hyung tampan, keren, dan pintar. Tetap saja, sekali ia mesum dan menyebalkan. Ia tetap mesum dan menyebalkan. ...