Bagian 32 : Inferiority Complex

9.3K 1.3K 31
                                    

Seul-Ji memandang kosong langit malam itu. Angin masih berhembus dengan tidak bersahabat. Lamunan mambawanya terbang jauh ke masa lalu, saat Tae-Hyung mabuk karena Seul-Gi.

Sebelum makan malam, tepatnya saat menuruni tangga menuju meja makan, tanpa sengaja Seul-Ji berpapasan dengan Seul-Gi.

Keduanya sama-sama terkejut. Namun, Tae-Hyung jauh lebih terkejut hingga latah dan hampir terjatuh dari tangga.

Wah, drama sekali bukan?

"Kau? Ke sini? Sedang apa?" tanya Tae-Hyung jelas gugup. Wajahnya pun ikut memerah.

Seul-Gi tersenyum. Hanya tersenyum. Lalu pergi begitu saja. Tae-Hyung tampak bingung dan... senang?

Ekspresi wajah dan reflek tubuh Tae-Hyung entah mengapa begitu mudah terpancing. Sama seperti tadi, saat di meja makan, setelah pengakuan Seul-Gi yang mengatakan ia adalah kekasih Hyo-Jong. Tae-Hyung tersedak.

"Sedang apa?"

Seul-Ji mengenali suara itu. Namun, ia hanya diam. Masih fokus menatap langit tanpa berniat menoleh sedikit pun.

"Seul," panggil Tae-Hyung sekali lagi seraya berjalan mendekat.

"Seul, kau sedang apa?" tanya Tae-Hyung lagi. Berdiri tepat di belakang Seul-Ji.

Seul-Ji berbalik. Menatap Tae-Hyung marah.

"Bisa diam tidak?! Ah, bikin kesal saja. Kalau penasaran dia sedang apa ya datangi dia di kamar sebelah! Ck, dasar sialan!"

Seul-Ji kembali berbalik. Tidak memperdulikan Tae-Hyung yang mundur beberapa langkah karena terlalu terkejut setelah mendengar omelannya.

Tae-Hyung mengernyit untuk sesaat. Berusaha mencerna apa yang dimaksudkan Seul-Ji. Kemudian, setelah mengetahuinya, Tae-Hyung terkekeh geli.

Namun, kekehan dari Tae-Hyung benar-benar membuat Seul-Ji mendadak ingin meledak.

"Kau cemburu pada Seul-Gi?"

Pertanyaan Tae-Hyung membuat Seul-Ji gemas. Namun, gadis itu menahan diri agar tidak berbalik dan mencakar wajah tampan Tae-Hyung.

Sudah tau pakai bertanya segala. Dasar tidak peka!

"Kau sungguh cemburu pada Seul-Gi? Kenapa? Karena tadi aku bertanya padanya apa yang sedang dia lakukan?" tanya Tae-Hyung sekali lagi, menggoda.

Tidak ada jawaban apapun dari Seul-Ji. Gadis itu masih tetap pada posisinya meskipun hembusan angin terasa semakin dingin.

"Aku kan bertanya apa keperluannya di rumah. Tidak bertanya apa mungkin aku masih ada kesempatan untuk bersamanya, Seul," ujar Tae-Hyung sekali lagi.

Seul-Ji berbalik. Menarik rambut Tae-Hyung ganas hingga Tae-Hyung meringis kencang. Gadis itu berlalu, kemudian duduk di atas ranjang dengan tenang.

"Ah, aku ini memang tampan, ya? Sampai-sampai kau takut aku kembali kepada Seul-Gi," ujar Tae-Hyung, masih tidak menyerah.

"Aku sudah tau Seul-Gi dengan Hyo-Jong Hyeong berpacaran. Jika kau marah karena responku terlalu berlebihan, aku minta maaf. Aku hanya terkejut dia berani menyatakan hubungan di hadapan Ayah dan Ibu," jelas Tae-Hyung.

Seul-Ji meruntuk dalam hati. Namun tetap saja, gadis itu berusaha untuk tetap diam dan tidak berkata apa-apa. Tetapi gadis itu diam-diam meruntuki dirinya sendiri.

Kekanak-kanakan. Cemburuan. Benar-benar tidak dewasa.

Benar. Semua ini salah Eun-Woo yang terlalu memanjakannya. Lihat saja nanti kalau Seul-Ji sampai bertemu Eun-Woo. Gadis itu akan memberi pelajaran kepada Eun-Woo.

Damn TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang