part 3

10.1K 498 6
                                    

Happy reading!!

Bel istirahat telah berbunyi menandakan murid-murid untuk istirahat.

"Ra ke kantin yok." ajak vanya.

"Gak lo aja gue disini." ucap teman sebangkunya.

"Loh kenapa? lo sendiri loh disini!" ucap vanya.

"Gue sudah biasa sendiri tanpa teman." kata ara yang masih setia membaca novelnya diatas meja.

"Ayoklah lo temen pertama gue, gue gak punya teman disini. Gue kan anak beasiswa." ujar Vanya.

"Yaudah ayo kasian gue liat muka melas lo." kata ara sambil tersenyum kecil.

"Njir lo ra." dan ara mengeluarkan senyum lebarnya.

Sesampainya mereka dikantin, akhirnya mereka menempati bangku yang kosong sambil membawa cemilan untuk dimakan.

"Lo harus cerita kenapa gaada yang mau duduk sama lo, dan berteman sama lo." kata Vanya yang meminta penjelasan pasti dari Ara.

"Lo taukan? postur tubuh gue gimana,orang-orang disini berteman maunya karna Harta dan ke hitztannya,"

"Sedangkan gue, iya gue kaya tapi gue gak hitz kayak mereka. Itulah alasan mereka gak mau berteman sama gue, maunya berteman karna mau hartanya saja." sambung Ara.

"Yang sabar ya ra, semua cobaan itu datangnya dari allah. Jadi gue pingin lo harus tetap tabah dan sabar ya ra." ucap Vanya sambil menguatkan si Ara.

"Itu pasti va." kata Ara sambil menunduk sedih.

"Lo ga---"ucapan vanya terpotong oleh tepukan dipundaknya.

"Woy!" teriak seseorang tepat dikupingnya.

"Ish apaan sih lo, sakit tau!" marah vanya sambil mengelus pundaknya.

"Belikan gue soto sana cepat, gue tunggu lo disana yang ada temen gue tu!" suruh malvin sambil menujukan bangku yang berisi teman-temannya.

"Oh ya lo kan babu gue, jadi belinya pakek uang lo ya." sambung malvin langsung pergi dari hadapan vanya.

"Pst,semaunya aja tu orang!" gerutu vanya.

"Emang gitu si malvin va,lo punya uang gak, kalau gak punya, pakek uang gue aja dulu!" kata Ara sambil mengeluarkan uang dari sakunya.

"Gak usah ra,gue emang miskin tapi gue masih punya uang kok ra," cegah vanya, karena ara yang ingin meminjamkan uangnya kepada vanya.

"Ra gue beliin pesanannya dulu ya, nanti gue kesini lagi."sambungnya mendapatkan anggukan dari ara.

Vanya langsung berdiri meninggalkan ara sendiri dan pergi membeli pesanan milik Malvin. Setelah selesai membelinya Vanya langsung menghampiri Malvin yang duduk di bangku khusus anak yang hitz-hitz itu.

"Permisi, nih pesanan lo!" ucap vanya, memberi pesanan yang diminta oleh Malvin tadi.

"Hai beb Malvin!" kata seorang murid yang berdandan seperti penyanyi dangdut, tanpa sengaja wanita itu menyenggol pesanan Malvin dan pesanannya juga mengenainya.

"Shit!" bentak malvin membuat wanita itu kegelagapan.

"Baju gue, ini semua gara lo pokoknya gue gak mau tau cuci baju gue!" suruh Malvin sambil menunjuk vanya.

"Loh kok gue? dia,dia yang nyenggol gue jadi kena deh lo nya!" ujar Vanya sambil menujuk perempuan menor tersebut.

"Gamau tau, intinya lo harus cuci baju gue!" katanya sambil membuka satu persatu kancing kemeja sekolahnya yang dia pakai,untung saja dia tidak memakai almamater.

Malvin King BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang