part 6

9.3K 411 20
                                    

Happy reading !!

Didalam rumah mewah milik keluarga zylar terasa dingin karna hujan diluar sana mulai deras. Dilain sisi ada seorang pria dan wanita duduk diam di ruang tamu.

Tiba-tiba saja ada sesosok wanita paruh baya yang  datang dari arah dapur,membawa sekotak kue yang dibawa diatas nampan, kue itu semacam bolu bewarna merah.

"Hallo,semuanya!" sapa seorang wanita paruh baya.

"Hallo,tante mertua!" balas Malvin dengan cengiran manisnya.

"Plak" pukulan keras dipunggung milik Malvin,yang dipukul pun mengaduh kesakitan.

"Apalo manggil nyokap gue tante mertua ?!" kata Vanya sambil mengacak kedua tangannya dipinggang dan melototkan mata coklatnya sedikit.

"Cuma sekedar panggil tante mertua, gak boleh?"

"Yagak boleh lah!" jawab mantap vanya, bundanya vanya hanya tersenyum lebar menanggapinya.

"Sudah-sudah jangan ribut,nih tante bawain kue buat Malvin, ayo dimakan vin!" tawar bunda Vanya.

"Oh iya tante." Malvin mengambil satu potong bolu yang sudah dipotong-potong rapi oleh bundanya.

"Oh ya malvin kok tadi bisa sama si vanya?" tanya bunda vanya kepada malvin.

"Eehh..mau jawab apa ya?masa gue harus bilang kalau tadi gue maksa dia ikut gue,itupun karna gue pengen vanya jujur sama gue!"batin malvin.

"Anu tan..." bingung malvin ingin menjawab apa.

"Tadi...malvin nggak sengaja ketemu vanya dijalan tan." jawab malvin.

"Tapi kok kalian bisa kenal,kan Malvin nggak pernah ketemu sama Vanya." ujar bunda Vanya membuat Malvin skakmat.

"Mati dah gue mau ngomong apa lagi nih"batin malvin yang duduk tidak tenang dengan keringat yang bercucuran di kepalanya karna tidak tau harus menjawab apa untuk pertanyaan dari bundanya vanya.

"Kan Vanya sekelas sama Malvin bun, jadi bisa kenal gitu." sahut Vanya.

"Oh gitu ceritanya?" tanya bundanya kepada Malvin.

"Eehh...iya tan." ucap Malvin kikuk.

"Makasih ya Malvin udah nganterin Vanya pulang." ucap bunda Vanya.

"Iya sama-sama tan, kalau Malvin boleh tau kenapa Vanya gak pernah datang keacara resmi bersama dengan keluarga zylar?" tanya malvin.

"Kepo banget lo jadi manusia!" sahut Vanya membuat, alya bundanya vanya memperingati Vanya.

"Va gak boleh gitu ih!" ujar bundanya memperingati Vanya.

"jadi gini vanya punya tanggung jawab besar untuk mengurus toko kuenya sendiri, karna semua urusan dari membuat kue, layani pembeli, kadang dia sendiri yang turun tangan jadi dari kesibukan vanya, vanya jarang banget jalan sama keluarga zylar." ujar bunda Vanya.

"Oh gitu...soalnya publis taunya kalau anak perempuannya keluarga zylar sekolah di luar negri bersama neneknya dan sampai sekarang orang-orang belum tau anak perempuan dari keluarga zylar kembali lagi ke negaranya." kata malvin.

"Iya kenapa ya?" bingung Alya membuat Vanya yang disamping bundanya keringat dingin.

"Juga nggak tau kenapa vanya kadang setiap pulang sekolah nggak mau dijemput,malvin tau gak?" tanya bunda Vanya.

"Mampus gue, kenapa juga si malvin ngomong kayak begituan tadi,bisa-bisa rahasia gue bisa kebongkar,bunda tau bisa-bisa gue digorok juga nih, mudahan si malvin gak ngomong macem-macem ke bunda." batin vanya sambil gelisah menunggu jawaban dari Malvin.

Malvin King BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang