Happy reading!!
Dan Agi hanya diam mendengarkan mereka bercerita tentang sahabatnya.
"Gi lo kenapa?" tanya Vanya kepada Agi sedikit mengecilkan suaranya agar tidak didengar semua orang.
"Gue kangen main sama sahabat lama gue." Vanya yang tau maksud Agi hanya menepuk bahu Agi untuk menguatkan dan Agi memberikan senyuman atas perhatian Vanya.
****
Malvin sedang tidur nyenyak dikasurnya dan tiba-tiba ada sang peganggu datang. Siapa lagi kalau bukan suara berisik dari sahabat-sahabatnya yang langsung menghambur diatas kasurnya.
"Vin gue liat di status lo, itu beneran?" tanya Mario berisik.
"Berisik gue mau bobo." Malvin berbicara dengan nada yang tak biasa dan senyum-senyum dalam tidurnya.
"Anjay, beneran woi." ujar Mario sedikit najis kepada Malvin.
Malvin bangun dari tidurnya dan duduk dalam setengah mata tertutup. Dan Malvin mulai senyum-senyum sendiri dan ketawa nggak jelas.
"Lo kesambet?" Sean mulai buka suara dan melempar muka tampan Malvin dengan bantal kecil yang berada di lantai.
"HAHAHA, iya gue kesambet," jawab Malvin.
"Kesambet sama cinta dia." tambah Malvin dengan ketawa nggak jelas.
"Gajelas lo." kata Sean.
"Sekarang status lo pacaran?" tanya Sean dan membuat Mario kepo.
"Belum, gue masih PDKT."
"Awas vin, lo sakit hati lagi." ucap Mario sedikit sinis mengungkapkan kata 'dia'.
"Bacot ah, gue mau mandi." Malvinmengusir sahabtnya dari area kasurnya.
Tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar Malvin dengan pelan.
"Kakak!" panggil seorang anak SD berumur 11 tahun yang sekarang meginjak kelas 6.
"Mamah mau ketempat tante Alya, kakak ikut?" tanya gadis cantik dan putih itu dan mulai masuk ke kamar Malvin. Tante Alya adalah bunda Vanya.
"Gak, ada temen kakak disini." Kata Malvin bangun dari kasurnya dengan muka bantal.
"Biasanya ikut, kalian kenapa nggak ikut?" tanya Marsha adik Malvin kepada sahabat-sahabat kakaknya ini sambil bersedekap.
"Kalau Acha ikut, bang Mario mah apa atuh." ujar Mario dan siap-siap berdiri menghampiri Marsha.
"Ngapain HA?" tanya Malvin dengan tampang menakutkan dan Mario memberi tampang kesal untuknya.
"Enggak Acha, kita mau rapat." ucap Sean.
"Rapat apa?" tanya Marsha.
"Anak SD nggak boleh tau, keluar sana," Malvin mulai mendorong badan adiknya untuk pergi.
"Kamu mau liat kakak mandi hah?" sampai didepan pintu Malvin mulai bertanya dan memegang pintu untuk siap ditutup.
"Kakak jorok." mendengar jawaban dari adiknya, Malvin mulai menutup pintu kamarnya.
"Adek lo makin gelis anjir." kata Mario setelah Malvin menutup pintu kamarnya.
"Jangan pedo, adek gue masih kecil." ujar Malvin dang mengambil handuk untuk mandi.
"Tumben nggak mau datang ke rumah keluarga Zylar?" tanya Sean.
"Bosen, Vanya juga nggak pernah keluar." ujar Malvin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Malvin King Bully
Fiksi Remaja[Story' 1] "Lo jangan siksa temen gue please! gue akan turuti kemauan lo, gue janji!" -Vanya AudiZ- "Oke gue mau lo pindah sekolah dari sini dan jadi babu gue di HSS!" -Malvin Angelo Sanjaya- Ditulis sejak ©Jun 2017, oleh @ad...