part 16

4.4K 217 25
                                    

Happy reading!!

"Gila, ini beneran lo?!" tanya Vanya tak percaya.

"Kenapa?, gue makin jelek ya?, gue aneh kan?" tanya seseorang yang berada disamping Vanya.

"Nggak aneh kok, lo makin cantik, kenapa nggak dari dulu lepas aja kacamata lo, kecantikan lo nggak keliatan kan!" ujar Vanya kepada sahabat satu-satunya ini, tidak ada yang berubah dari tubuhnya, masih gendut, tapi kecantikannya benar-benar keluar dari matanya.

Sarah dari dulu sudah memakai kaca mata tebal saat SD karena keseringannya membaca buku.

"Vanya beneran ih!" ujar Sarah malu dan menutup wajahnya.

"Bentar-bentar?, lo pakek softlens? Terus apa ini?, omaigat... Lo pakek lip tint... Tumben banget!" ujar Vanya sangat histeris mengundang banyak murid HSS menatap mereka.

"Sst... Va, pelanin suara lo, gue malu tau." ucap Sarah menyuruh Vanya mengecilkan suaranya.

"Hahaha, mulai centil lo ya Sa!" ucap Vanya sambil terus tertawa bahagia melihat sahabatnya makin cantik.

Sampai akhirnya mereka tanpa sadar sudah masuk kedalam kelas yang begitu ramai.

Mata mereka tertuju kearah Sarah ada yang terkejut dan bingung, terkejut apakah ada anak baru? dan bingung siapa yang disamping Vanya?

"Itu siapa sih?"

"Ada anak baru lagi?"

Saat Sarah mendaratkan pantatnya di bangku, tiba-tiba dari arah belakang datanglah cowok sok cool, siapa lagi kalau bukan Mario.
"Hai, lo anak baru ya?" tanya Mario sambil mengulurkan tangannya, Vanya yang mendengarnya hanya menahan tawanya dan memalingkan wajahnya.

"Ha?" bingung harus menjawab apa si Sarah.

"You can't speak Indonesian?" tanya Mario yang membuat Vanya tidak bisa menahan tawanya, "oke, my name is Mario, what is your name?" alhasil Vanya tertawa ngakak sampai membuatnya tertawa tak bersuara dan membuatnya sakit perut.

"Lo kenapa sih Mario?" tanya Vanya disela-sela tawanya.

"Lo yang kenapa?, mulai sinting kayaknya lo." heran Mario. Vanya terus tertwa geli dan membuat seisi kelas bingung.

"Ini Sarah, bego!" ujar Vanya membuat semuanya terkejut.

"Gilak, beneran?," ujar Mario.
"

Lo beneran ara?, temen sebangku Vanya yang gendut pakek kaca mata?" ceplos Mario, "Tapi gue percaya kalau lo Sarah sih, soalnya badan lo masih montok." membuat Sarah yang mendengar kata terakhirnya agak terganggu. Sarah lebih memilih mengeluarkan buku pelajarannya dari pada meladeni Mario.

"Lo suka sama Sean kan ra?" tanya Mario sekaligus menggodanya, ingin mebantah tapi dia takut karena tak terbiasa berbicara kasar dengan orang lain kecuali dengan teman dekatnya. Sarah hanya diam dan terus menundukkan kepalanya karena malu.

"Udah deh yo, nggak usah ganggu Sarah." ucap Vanya sambil mengusir Mario.

"Lo tau nggak, Sean masuk rumah sakit loh!" ujar Mario, sepertinya Mario senang sekali kalau sahabatnya satu itu masuk rumah sakit, Mario aneh.

Malvin King BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang