Happy reading!!
Malvin terkena omelan oleh pihak sekolah, karena tidak meminta ijin untuk melakukan aksinya yang di lapangan.
Malvin diberi hukuman membersihkan halaman sekolah dan tidak boleh mengikuti pelajaran selama sehari. Bagi Malvin itu mudah, ia tak perlu belajar dan melakukan hukumannya selama seharian.
Malvin berjalan mengikuti arahan guru BK yang menunjukan peralatan untuk membersihkan lapangan.
"Harus bersih selama sehari." ujar guru BK tersebut dan pergi meninggalkan Malvin dengan peralatan kebersihan.
Malvin mulai menggulung lengan bajunya dan berjalan ke arah lapangan dengan peralatan kebersihan yang dibawanya.
Selama pelajaran sampai selesai, Malvin masih membersihkan lapangan yang kotor karena daun kering yang berjatuhan.
"Weehhh, ada tukang bersih-bersih baru nih!" bukannya mendukung Malvin untuk semangat bersih-bersih, malah meledek Malvin.
"Iya kenapa?, dari pada lo, murid yang kalah ganteng sama tukang bersih-bersih." sindir Malvin dingin.
"Bangkek, udah ah gue mau ke gedung kelas dua belas." Siapa lagi orang yang mengganggu Malvin suka dengan seorang kakak kelas, kalau bukan Mario.
Malvin kembali sendiri dan masih membersihkan halaman sekolah. Dia melihat jam tangannya, ternyata waktu istirahat akan habis, ia memilih duduk sebentar di bangku taman sekolah.
Malvin yang merasa haus, bangkit dari duduknya dan ingin melangkahkan kakinya ke kantin. Belum dia melangkahkan kakinya, ada seseorang yang melemparkan botol mineral ke dirinya, untung bisa ia tangkap.
"Dari Vanya." ucap seseorang yang melempar.
Malvin yang mendengarnya menatap gantian antar botol dan Agi.
"Kenapa lo yang nganterin?" tanya Malvin heran.
"Cek telinga sana, Jelas-jelas bel bunyi keras, masih aja gak denger." ujar Agi sambil memperhatikan halaman sekolah yang mulai sepi dari murid-murid.
"Ya nggak apa-apa dong, nganterin sebentar kan bisa." ujar Malvin dan duduk untuk meminum air yang diberi Vanya.
"Jangan muna lo, bukannya sebentar, malah lo ajak tu si Vanya bolos." balas Agi dan ikut duduk di samping Malvin.
"Udah masuk, sana balik." Malvin menghusir Agi supaya pergi. "hush,hush."
"Kenapa?" tanya Agi heran dengan nada suara dingin.
"Lo kan anak rajinnya guru." jawab Malvin yang malas untuk berkata ini.
"Udahlah, gue emang pinter dari lo, jadi jangan iri." Agi mulai membangga-banggakan dirinya.
"Dih!" Malvin judes.
"Suara lo jelek tadi, masih bagusan gue." ucap Agi mulai mencari topik dengan Malvin.
"Seterah, yang penting Vanya suka." balas Malvin dengan bangga membuat batin Agi sedikit sensitif.
"Gue mau balik kelas," Agi berdiri dari duduknya.
"Semoga diterima sama Vanya." ucap Agi sebelum pergi dan melirik Malvin yang menatap kelas Vanya dari sini.
"Harus." yakin Malvin dan masih menatap kelasnya dari sini, dan tidak tau kalau Agi sudah pergi.
Malvin berdiri dan mengambil peralatan kebersihan untuk kembali membersihkan halaman sekolah.
IKLAN DULU YA GENGS🚅
Jangan lupa baca Beby isn't Bad Girl, bisa cek langsung di daftar bacaan wattpad aku ya gengs!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Malvin King Bully
Teen Fiction[Story' 1] "Lo jangan siksa temen gue please! gue akan turuti kemauan lo, gue janji!" -Vanya AudiZ- "Oke gue mau lo pindah sekolah dari sini dan jadi babu gue di HSS!" -Malvin Angelo Sanjaya- Ditulis sejak ©Jun 2017, oleh @ad...