part 19

3.9K 191 31
                                        

Happy reading!!

Vanya tidak langsung pulang ke rumah, ada seorang yang mengajaknya bertemu disebuah cafe yang tidak terlalu jauh dengan sekolahnya. Sampai disana Vanya tidak perlu menunggu karena seorang yang mengajaknya bertemu, sudah menunggunya dengan santai dimeja cafe. Orang terrsebut menyapa Vanya dengan baik dan senyuman tulus terukir diwajahnya.

"Hai rin." sapa Vanya.

"Vanya sini duduk." ujar Syerin dengan sangat antusias.

"Kenapa lo ngajak gue ketemuan?" tanya Vanya sambil melepaskan tas yang berada di punggungnya.

"Nggak apa-apa, gue mau ketemu temen terbaik gue." dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya.

"Siapa?, gue?" tanya Vanya sambil menunjuk dirinya.

"Yaiyalah lo." jawab Syerin.

Syerin mengambil ponselnya dan mengajak Vanya untuk selfie. Vanya tidak suka berselfie karena terpaksa yasudah, dari pada wanita yang ada didepannya mengoceh terus lebih baik menurutinya.

"Kenapa lo jarang banget post foto di ig padahal lo cantik banget, yang ada cuma kue-kue yang lo pajang." ucap Syerin sambil mengamati selfie mereka tadi.

"Iya." jawab singkat Vanya.

"Lo nggak suka ya gue ajak lo kesini?" tanya Syerin.

"Eh-- enggak kok, cuma gue bingung mau bicara apa." jawab Vanya dan Syerin mengangguk mengerti. Dan meja kembali hening beberapa menit.

Tiba- tiba Syerin mengatakan sesuatu yang tak terguga oleh Vanya.

"Pasti kalau kalian nggak putus bakalan banyak foto yang dipajang Malvin di akunnya." Ucap Syerin tiba-tiba sambil tersenyum mengamati Vanya.

"Nggak juga, gue nggak suka difoto, jadi kalau gue masih jadi pacar Malvin mungkin nggak ada wajah gue disana." kata Vanya sambil mendengus.

"Sayang banget lo putus Va, gue berharap lo bisa balikan sama Malvin." ucap Syerin sambil memegang bahu milik Vanya.

"Enggak, gue udah cukup pacaran sama dia, meskipun itu cuma sebentar itu nggak ngebuat gue rugi, yang ruginya itu lo,"

"Sayang banget lo bisa putus sama dia padahal Malvin masih sayang sama lo." kata Vanya dengan mengambil tangan milik Syerin yang dibahunya dan mengantarkan tangannya ke meja, Vanya merasa sedikit menahan rasa sakit, perkataan Vanya membuat Syerin menahan tawa.

"Hahaha, itu nggak mungkin Va, dia cuma buat lo cemburu aja." tawa Syerin akhirnya lepas.

"Enggak rin, Malvin itu masih sayang sama lo." dan kini perkataan Vanya sangat serius.

"Jangan bercanda deh Va." ucap Syerin sambil tertawa garing dan menyibukkan diri dengan memainkan sedotan yang diminummya.

"Percaya sama gue, dia masih sayang sama lo." Vanya mulai meyakinkan Syerin, membuat Syerin mengatupkan bibirnya.

"Dan gue bakalan buat kalian bersama lagi." batin Vanya.

"Lo mau tau seberapa sayangnya Malvin ke lo?" tanya Vanya membuat Syerin menyerngit.

"Kemarin Malvin berantem sama Arga cuma karena dia nggak mau ngeliat lo deket sama dia, dia sayang sama lo rin, dan pas pulang gue nggak sengaja liat foto yang jatuh didalam mobil Malvin, dan itu foto lo rin, terbukti kalau Malvin nggak sayang sama lo?" ujar Vanya membuat Syerin tak percaya.

"Va itu nggak mungkin." ucap Syerin yang membantah perkataan Vanya.

"Dia sayang sama lo." kata Vanya, meja hening hanya ada suara orang menarik kursi untuk duduk dimeja mereka masing-masing dan obrolan yang mungkin mengasikkan. Dan daripada berlama-lama disini, lebih baik Vanya memutuskan untuk pulang.

Malvin King BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang