part 15

4.6K 225 37
                                    

Happy reading !!

Ting..

Malvin mendapatkan pesan yang tidak diketahui  nomor pemiliknya. Pesan tersebut seperti undangan rahasia atau ajakan dari seseorang yang pernah juga saat itu mengajaknya.

+628545269***
:masih inget gw bro.
gw ali, yg pernah ngundang lo keacara balapan motor.

👤:oh iy. Read
      napa?. Read

:malam ni ad balapan lg.
lo ikut nggk?.
biar lo langsung gampang msk ke arena.

👤:kpn?. Read

:malam ni bro.
jam 11.
alamat***
yg menang bakal dpt uang 5jt.

👤:oke gw ikut. Read
      Siapin tmpt untuk gw. Read
      Gw kesana am temen gw. Read

:sip bro.

"Yok balapan, gue udah siapin tempat untuk kalian juga." ajak Malvin dan menyimpun sembarang psnya.

"Yah gue bawa mobil njir, lo nggk bilang sih." ucap Sean lesu.

"Gampang ada motor lama gue digarasi," membuat Sean kembali semangat, "lo yo?, ikut nggak?" tanya Malvin kepada Mario.

"Gue nggak bisa njay, gue bisa dimarahin ama pelatih gue kalau gue ada apa-apa lagi , kemaren gue cidera pas latihan." ujar Mario, mario adalah atlet taekwondo yang akan siap bertarung bulan depan di luar kota, maka dari itu dia mulai berlatih dengan serius.

"Oh, ya udah." Malvin mulai mengganti baju rumahnya dengan baju yang cocok untuk balapannya nanti.

Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam, dan satu jam kedepan balapan akan dimulai. Sebelum mereka datang ke temapat balapan, mereka mulai memeriksa mesin motor masing-masing sebelum balapan nanti.

Setengah jam berlalu, dan mereka sudah siap untuk datang ke perlombaan yang disebut liar itu.

"Nanti kalau ada bokap atau nyokap gue, bilang alasan yang bagus, biar nggak ketauan." ujar Malvin sambil memasang helm full facenya.

"Oke!" ucap Sean dan Mario begitu juga dengan mereka, sedangkan Mario yang tidak bisa membawa motor dulu karna sehabis cidera, akan dibonceng oleh Sean.

Motor mereka mulai melaju keluar dari garasi yang besar ini. Dan betapa terkejutnya mereka, mereka dikejutkan dengan papa Malvin yang sudah ada di depan garasi.

"Mau kemana vin?" suara besar milik papanya, membuat Sean dan Mario merinding.

"Papa?, papa ngapain diluar malam-malam?" tanya Malvin mulai mengalihkan pembicaraan.

"Kamu yang ngapain? Malam-malam mau kelayapan, nggak liat ini jam berapa?" tanya papanya skakmat.

"Kita mau ngisi bensin om, sekalian anak muda mau nongki-nongki bareng temen om." jawab Mario sambil senyum dua jari.

"Om curiga, kalian mau narkoba ya?!" curiga papa Malvin.

"Astagfirullah." serempak mereka berdua Sean dan Mario, sedangkan Malvin diam saja. Padahal didalam hati yang terdalam, Malvin sedang memapus-mampusin mereka berdua, hahaha sungguh kejam.

"Anu om, kita cuma mau nongki aja om, acara ultah temen kita, dia traktir makan sambil nonton bola bareng, hari ini om nggak nonton? Hari ini kan tim kesayangan om main." alasan Sean sangat pintar dan Malvin tersenyum bangga dibalik helmnya.

"Oh iya, om sampai lupa, yaudah kalian pergi sana, om mau masuk, jangan malam-malam pulangnya." husir papa Malvin dan segera masuk.

"Oke om, titip mobil sean ya om!" teriak Sean saat papanya Malvin mulai masuk kedalam rumah yang besar ini.

Malvin King BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang