part 30

3.9K 183 35
                                    

Happy reading!!

Pagi ini diawali dengan seorang laki-laki membonceng perempuan bertubuh mungil yang memeluk pinggang laki-laki itu dengan erat. Laki-laki itu adalah Malvin.

Malvin bersama dengan perempuan yang berstatus adik kelasnya. Perempuan ini salah satu target untuk menjadi pacarnya, dulu. Waktu dimana Malvin suka mengganti-ganti pasangan.  Alasan utama Malvin mendekati perempuan tersebut untuk memanas-manaskan perasaan Vanya.

Rencananya belum selesai sampai sini saja, masih banyak rencana membuat Vanya cinta kepadanya. Untuk kejadian yang kemarin Malvin tak menjawab pesan dan telpon Vanya karena ia merencanakan sesuatu bersama sahabat-sahabatnya.

Malvin tersenyum menang melihat Vanya terdiam kaku saat dia membonceng perempuan.

Flashback on

Di suatu tempat terdapat pemandangan yang melihatkan padatnya kota.

Malvin kembali lagi ke sekolah dan memilih ke rofftop. Disusul oleh sahabat-sahbatnya, Mario, Sean, dan Agi.

"Rencana gue nggak berhasil." Malvin menatap kedepan dengan rokok yang ditangannya.

"Dia salah paham sama gue, dia kira gue mau ngebully lagi."

"Biasanya emang gitu kan." sahut Sean ada benarnya juga. Tapi hobby bullynya berkurang karena Vanya yang menyadarkannya.

"Sebenarnya selama ini Vanya yang ngubah sifat Malvin yan." ucap Mario.

"Kenapa gue nggak tau?" tanya Sean seperti orang bego dimata mereka.

"Lo lupa ingatan bego." ucap Mario dengan perkataan pedas.

"Apa aja yang gue lupain?" tanya Sean kepada mereka.

"Banyak," Agi menjawab.

"Lo dulu yang ngebuat gue temenan lagi sama Malvin."

"Gue?" tanya Sean sambil menunjuk dirinya tak percaya

"Udalah jangan dipaksain buat ingat, nanti kepala lo makin mereng kalau inget terus." kata Mario.

Tring....

Itu suara ponsel Malvin, yang menghubunginya adalah Vanya.

Dan suara ponsel mereka berbunyi dengan pesan dari Vanya, menanyakan Malvin dimana.

"Jangan ada yang angkat atau baca pesan dari Vanya," ujar Malvin dan mematikan rokoknya.

"Gue mau buat rencana untuk dia." Malvin tersenyum penuh arti dan terus menatap ponselnya.

"Vin, sampai lo apa-apain dia, Gue tendang lo." ujar Agi sangat serius.

"Enggak elah, gue nggak ngebully dia, gue mau ngasih permainan yang manis. Kalian tau kan adek kelas yang mau jadi target gue dari kelas IPA?" senyuman jahat pun tiba dan mereka membuat suatu rencana agar Vanya sadar kalau Malvin sebenarnya sangat mencintainya.

Flashback off

Malvin sangat senang pagi ini, karena rencana membuat Vanya cemburu berhasil.

Malvin mendekati perempuan yang ada didepannya dengan penuh kepura-puraan.

Namanya Isabella, dipanggil Bella. Perempuan ini wajahnya sangat mulus tanpa jerawat satu pun karena selalu diberikan ayahnya uang untuk perawatan.

Malvin King BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang