part 20

3.8K 151 8
                                    

Happy Reading!!

Mobil tersebut melaju dengan cepat, kecepatannya melebihi peraturan berkendara. Seseoranya yang didalam mobil itu, terlihat frustasi harus menuju kemana jalan hidupnya. Matanya menunjukkan kemarahan dan sesekali memukul stir.

Mobilnya semakin laju disaat jalan mulai sepi, terlihat disamping jalanan ada jurang yang lumayan dalam. Diarah berlawanan ada truk yang sangat besar dari kejauhan.

"Maaffin gue---" air matanya menetes dan brak--

Mobilnya terlempar jauh dan masuk kejurang, ternyata didalam jurang ada sebuah sungai panjang dan mobil tersebut tenggalam disana.

Byurrr...

Sarah bangun dengan ter engah-engah seperti sehabis lari maraton. Dan mengelap wajahnya pelan karena seseorang menyiram wajahnya.

"Woi bangun!"

"Ngapain lo ngigo kek orang dikejar-kejar."

"kenapa dia harus mati?, kenapa gue nggak rela dia pergi?, siapa dia?" batin Sarah dan menutup wajahnya dan sedikit air mata keluar. Vanya yang melihatnya langsung menghampiri Sarah.

"Heh, lo kenapa?, you okay?" tanya Vanya sambil memegang bahu Sarah yang bergetar.

"Lo mimpi buruk?" Sarah mengangguk membalasnya. Vanya menenangkan Sarah dengan mengusap bahunya.

"Cerita sama gue, lo habis mimpi apa?" tanya Vanya coba menenangkan si Sarah.

"Gue mimpi ada orang masuk jurang tragis banget, habis itu masuk sungai." Sarah menceritakan apa yang diimpikan.

"Terus kenapa lo harus nangis?"

"Emang siapa yang masuk jurang?" tanya Vanya sambil mengusap punggung Sarah pelan.

"Nggak tau, dari belakang gue nggak bisa ngeliat dia, tapi gue tau kalau dia cowok, terus kek orang frustasi gitu sambil ngomong maaf terus." ujar Sarah sambil membasuh sedikit air matanya.

"Udah nggak usah dipikirin,"

"Cup..cup ada gue disini." ucap Vanya menenangkan.

"Lo ngapain disini?" tanya Sarah membuat Vanya menipiskan bibirnya dan mendatarkan wajahnya.

"Gue mau ngajak lo jogging, ama fitnes, pura-pura lupa atau gimana?" tanya Vanya kesal.

"Gue males ah, udah malem cuk, mending kita makan." tawar Sarah mencoba melupakan mimpinya.

"Makan terus yang lo pikirin,"

"Nggak mau tau 15 menit gue tunggu dibawah, kalau lo nggak siap juga gue guyur lo pakek ember." ujar Vanya kejam.

Sepeninggalan Vanya, Sarah langsung bergegas mengganti pakaiannya seperti pakaian Vanya,pakaian olahraga. Malam ini mereka akan jogging ditaman kota dan ketempat fitnes yang direkomendasikan oleh kakak ipar Vanya,untuk membuat tubuh menjadi bugar, sehat dan yang utama kurus.

Sarah sudah siap dengan baju olahraganya dan dia memakai hoodie untuk menutup kulitnya dari agin malam.

"Ada gitu ya olahraga malam-malam." ucap Sarah saat dia menuruni tangga rumahnya.

"Ada, lo aja yang kudet." kata Vanya yang sudah bersiap dengan kunci mobil ditangannya.

Mereka keluar dari rumah milik Sarah, dan dengan lesu Sarah melangkahkan kakinya. Tujuan utamanya adalah taman kota yang tak jauh dari perumahan milik Sarah.

"Ayok turun, kita jogging dulu baru ketempat fitnes." ajak Vanya.

Mereka jogging bersama-sama memutari bundaran taman kota dengan tangan memegangi botol minuman yang dibawa dari rumah. Mereka jogging sambil bercerita tentang kejadian hari ini.

Malvin King BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang