[24.]Aura aneh

4.3K 237 31
                                    

Kiezi duduk di sebuah ruangan khusus untuk seorang ratu, dia merasa terus-menerus di teror entah apapun itu. Kadang ada semilir angin di ruangannya, dia juga merasakan aura aneh di sekitarnya. Saat dirinya bertanya kepada Zen, Zen bilang memang merasakan aura aneh tapi tidak ada siapa-siapa di ruangan itu kecuali dirinya dan Zen sendiri.

Kiezi tetap fokus dengan buku yang sedang ia baca, sebagai ratu dia harus membenahi masalah-masalah seperti tingkat keamanan, keresahan kota nantinya, dan beberapa surat pemberontakan untuk mengembalikan kembali kepemimpinan kota kepada kerajaan Sechrot yang sudah gagal.

Dia juga tidak peduli dengan itu, nantinya akan ada pertemuan dengan para vampir kaum bangsawan dan Kiezi akan ikut pertemuan itu, tapi dia tidak hanya menjadi wakil kerajaan Lucifer tapi juga Heafon karena keluarga Heafon atau lebih tepatnya keluarga ibunya itu sudah tidak ada jadilah dirinya yang mewakili.

"Huh... menyebalkan ini sangat menyebalkan, apa tidak bisa kau saja yang ke sana?" Tanya Kiezi sambil menatap malas ke arah Zen yang memberikan kabar dari prajurit untuk pertemuan pemimpin dari kaum vampir yang ada di pusat kota sekarang.

"Tidak bisa, kau harus ke sana sendiri."

"Apa kau tak merasa ada yang aneh?" Tanya Kiezi kepada Zen yang menatap bingung. "Apa maksudmu? Apa soal pertemuan ini?" Tanya Zen lagi.

Kiezi menggeleng pelan.

"Bukan itu! Tapi kenapa mereka meminta pertemuan secara serempak? Itu membuat aku bingung. Sepertinya semua masalah sudah aku bereskan, juga masalah keamanan juga sudah aku perketat. Tapi apa mungkin mereka meminta kembali kerajaan Sechort untuk kembali memimpin?"

"Aku tidak tahu Ki, tapi ada benarnya juga." Balas Zen juga ikut bingung. "Memang mereka sudah membenci kerajaan Lucifer karena dulu ayahku pernah hampir membunuh mereka tapi... sekarang aku yang akan memimpin." Ujar Kiezi sedikit kesal.

Brak!

Pintu ruangan dibuka sangat keras membuat Kiezi langsung berdiri dan Zen langsung menatap tajam. Masuk seorang kakek tua dan orang itu amat Kiezi kenali. "Garva, ada apa? Apa kau mau meminta kekuasaan kepadaku lagi?" Tanya Kiezi dengan nada dingin.

"Cih... kembalikan kepemimpinan kepada keluarga Sechort!" Bentak Garva keras dan penuh amarah.

Deg!

Aura ini?

Zen langsung siaga, dia dapat merasakan kalau Garva punya aura yang aneh. Aura itu bukan aura yang biasa dia punya. Garva ada orang tertua dari gunung Cocoriqon, dia sangat menyukai keluarga Sechort.

"Memang kenapa?" Tanya Kiezi memancing, dia hanya ingin tahu aura apa yang ada dalam diri Garva. Dia juga tidak yakin kalau di depannya ini adalah Garva.

"KAUUU! CEPAT KEMBALIKAN KEPEMIMPINAN KOTA PADA SECHORT!" Teriak Garva dan membuat setengah kerajaan hancur, Kiezi langsung lompat dan pergi dari area istana. Mereka pergi ke tempat yang lebih luas.

Kiezi sekarang tahu kalau Garva sedang dikendalikan oleh seseorang. "Zen, berhati-hatilah, dia adalah tetua gunung Cocoriqon, dia bisa membuat seluruh dunia hancur dengan teriakannya itu," ujar Kiezi memperingatkan Zen.

"Baiklah aku mengerti."

Garva langsung menyerang Kiezi dengan tombak, sepertinya orang yang mengendalikan Garva sengaja membuat Garva tidak memiliki emosi yang stabil.

Kiezi menarik tombak itu menggunakan rantai miliknya dibantu oleh Zen yang juga mengeluarkan petir miliknya dan langsung menjadi rantai, Zen dan Kiezi berusaha menarik tombak itu dan berhasil.

"Grahhhh!" Teriak Garva bagaikan monster, Kiezi menghela nafas kasar. Dia malas bertarung tapi apa boleh buat.

Dia mengulurkan tangannya ke atas dan menyambarkan petir itu ke langit. Tidak terjadi apa-apa memang, tapi tiba-tiba hujan deras mengguyur dan itu bukan hujan biasa.

"Sadarkan," gumam Kiezi pelan.

Garva berteriak nyaring, pohon-pohon di sekitarnya tumbang karena teriakan Garva. Zen menatap Kiezi dengan tatapan 'hujan apa ini?'

Hujan berhenti dan Garva langsung kembali seperti semula. Dia perlahan membuka mata kembali, dia menatap kekacauan yang dia perbuat.

"Kiezi, ini semua kenapa?"

---

VINAANANTA

REVISI : SENIN, 9 OKTOBER 2017

BLOOD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang