Gleya menatap Bevan lagi, dia menatap suaminya dengan tatapan lain. Bevan juga tidak mengerti tatapan itu, apalagi pertanyaan yang barusan diajukan oleh Gleya kepada dirinya.
"Maksudmu aku mencintai Fiola?" Tanya Bevan dengan penuh nada sangat kesal. Gleya mengangguk samar. Dia juga tidak begitu tahu apakah Bevan mencintai Fiola atau tidak.
"Aku tidak mencintainya Gleya, aku menganggapnya sebagai vamore, sama seperti dirimu menganggap Galeo vamore milikmu."
"Begitu? Tapi kau terlihat sangatlah khawatir saat Fiola terluka ataupun mati?" Tanya Gleya pelan. Bevan menatap Gleya lalu menghembuskan nafas secara kasar.
"Gleya aku sedang malas membahas ini! Jadi kalau kau memang tidak percaya ya sudah terserah kau saja. Tapi sekarang aku sedang malas, kamu menuju ke kamar saja sana. Aku masih mau di sini."
Gleya terdiam, lalu menghela nafas kasar. Dia berdiri dan memutuskan untuk keluar dan pergi menuju ke taman belakang.
Gleya berjalan dengan sangat santai, dia sedang memikirkan tentang Fiola yang telah mati dan juga Bevan yang terlihat sangat khawatir. Dia tidak tahu apakah Bevan benar-benar mencintai dirinya atau tidak. Tapi dia juga tidak yakin Bevan mencintai Fiola.
"Sudahlah, aku malas memikirkan ini semua, lebih baik aku menemui Galeo, aku lagi ingin darah." Gumam Gleya lalu berbalik arah tidak jadi menuju ke arah taman tapi menuju ke kamar Galeo.
Ini sudah sangat malam, dia tidak tahu apakah Galeo sudah tidur atau belum tapi dia juga sedang ingin darah. Memang ahkir-ahkir ini Gleya jarang minum darah.
Gleya sampai di depan pintu yang terdapat ukiran yang hampir sama dengan pintu-pintu yang lain, dia mengetuk pintu itu sebentar.
Tidak ada jawaban, dia mengetuk sekali lagi. Tidak ada jawaban dia memutuskan membuka pintu dan masuk. Terlihat Galeo sudah berada di atas ranjang dengan buku yang ada di atas bukunya, kebiasaan Galeo setiap malam selalu membaca buku lalu tertidur.
"Sudah tidur? Ini sudah jam dua pagi memang. Sudahlah biarkan dia istirahat saja." Bisik Gleya pelan kepada dirinya sendiri.
Gleya berjalan keluar menuju ke kamarnya, dia merasa bosan sendiri. Dia malas kalau harus tersenyum ataupun bersedih.
Gleya masuk ke dalam kamarnya dan Bevan sudah ada di sana dan sekarang dia menatap tajam ke arah istrinya. Gleya menautkan kedua alisnya pertanda kalau dia tidak mengerti kenapa Bevan marah padanya.
Gleya berjalan menuju ke arah balkon sambil membuka pakaiannya dan mengambil salah satu gaun tidur lalu memakainya di depan Bevan sendiri. Toh Bevan adalah suaminya.
Gleya berdiri dan menatap ke arah langit yang masih gelap walaupun kini sudah jam dua pagi.
Gleya menghembuskan nafasnya secara kasar, dia tidak mengerti kenapa banyak sekali masalah yang terus-terusan menimpa keluarga Lucifer.
Tiba-tiba Bevan memeluk Gleya dari belakang, Gleya tersentak kaget juga saat Bevan mengecup pelan leher Gleya.
Wajah Gleya merona dan Bevan masih mengecup leher Gleya dan tidak peduli kalau Gleya merona.
"Dengar, aku hanya mencintaimu. Aku tidak mencintai Fiola. Gleya aku tidak mungkin mengkhianatimu, aku ayah dari Kiezi dan suami dari Gleya."
Wajah Gleya kian merona, dia sendiri merasa bodoh sudah tidak percaya dengan suaminya. Dia menghela nafas secara kasar lalu berbalik badan menatap Bevan lekat-lekat.
"Apa?" Tanya Bevan pelan, suaranya yang sedikit serak membuat Gleya meneguk salivahnya, dia merasakan tubuhnya aneh. Dia tidak tahu apa yang terjadi sekarang. Tapi sekarang dia sangat senang, dia memang memiliki jantung tapi jantungnya tidak berdetak layaknya manusia.
Bevan mendekatkan wajahnya ke arah Gleya, "mau ngapain?" sembur Gleya cepat sambil meletakkan tangannya di depan wajahnya.
"Mau menciummu Gleya."
"Un--"
Belum Gleya menyelesaikan kata-katanya Bevan sudah membungkam bibir Gleya dengan bibirnya. Dia melumat dan terus menggerakkan lidahnya menyusuri mulut Gleya, hingga keduanya sudah kehabisan nafas dan menarik wajah mereka bersama.
Bevan memeluk erat tubuh Gleya, Gleya balas memeluk tubuh kekar Bevan. "Aku mencintaimu Bevan, aku sangat menyayangimu."
"Aku juga mencintaimu."
---
VINAANANTA
REVISI : SELASA, 10 OKTOBER 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD ✔
VampireBook #1 BLOOD Series (Completed) [18 +] Aku Kiezi Lucifer, aku adalah seorang vampir yang kejam. Aku mempunyai seorang vamore, dia adalah Zenard Fiolasond. Dia yang bisa membuat aku tersenyum. Umurku sekarang sudah ratusan tahun lebih. Aku adalah v...