|59.|Flashback #1

4.4K 170 20
                                    

WARNING! (ADENGAN KEKERASAN, PEMBUNUHAN, DARAH, DAN BERBAGAI KEKERASAN LAINNYA!)

---

Seorang gadis cantik berjalan dengan anggun dan tatapan datar serta dingin. Dia menatap lurus ke depan tanpa peduli dengan tatapan semua siswa yang ada SMA Exford.

Kiezi berjalan dengan santai hingga seorang guru memanggilnya. "Kiezi Eldana?" Panggil guru itu.

Bunda... kenapa dia membuat nama belakangku menjadi Eldana? Batin Kiezi bingung.

Tapi dia tetap diam saja. Dan berjalan menuju wanita paruh baya yang ia yakini seorang guru.

Wanita paruh baya itu membukakan pintu untuk Kiezi, lalu Kiezi melangkah masuk ke dalam.

"Sialahkan duduk nona Kiezi," ujar wanita itu membuat Kiezi mengernyit bingung, apalagi dengan panggilan 'nona'?

"Anda mengenaliku?" Tanya Kiezi dengan tatapan penuh tanda tanya. Panggilan nona seperti wanita paruh baya itu tahu jika Kiezi adalah orang terhormat. Bukan! Kiezi adalah vampir terhormat.

"Ya, saya mengenali anda Putri Kiezi. Saya tahu jika anda adalah anak tunggal dari Yang Mulia Raja Bevan serta Yang Mulia Ratu Gleya," ujar wanita paruh baya itu.

"Nama?"

Wanita paruh baya itu tersentak, apalagi dengan suara dingin dari Kiezi.

"Nama saya Ovir, saya mengetahui jika anda Putri vampir. Saya tahu karena diberitahu oleh Yang Mulia Ratu Gle--"

"Berhentilah berbicara! Katakan di mana kelasku berada," ujar Kiezi dingin.

"Ba-baiklah... anda ada di kelas 10-1. Saya an--"

"Tidak perlu aku bisa sendiri!" Sentak Kiezi merasa kesal dengan bau busuk di hidungnya. Dari pada dia kubunuh, aku harus memastikan jika bau busuk tadi adalah bau busuk milik wanita itu atau tidak," runtuknya kesal lalu melesat dengan cepat tanpa waspada jika ada yang bersembunyi menatap Kiezi dengan tatapan tak terbaca.

Dia... lari secepat itu. Batin orang itu.

---

"Namaku Kiezi Lu--Eldana," ujar Kiezi sambil mendengus kesal sendiri. Hampir saja dia salah menyebutkan namanya.

"Baiklah semuanya kalian bisa bertanya kepada Kiezi saat istirahat nanti. Sekarang kita akan memulai pelajaran," ujar Ms.Vita.

Semoga mereka tidak bertanya apa-apa saat istirahat, batin Kiezi dengan tetap memasang wajah datar tanpa ekspresi.

Tok! Suara ketukat pintu yang hanya terdengar satu kali membuat semuanya menatap ke arah pintu masuk. Terlihat seorang lelaki dengan wajah tampan, dan rambutnya yang bewarna coklat tampak sedikit acak-acakkan.

"Kenapa kau barusan datang tuan Zenard Fiolason?" Sindir Ms.Vita kepada Zen yang ada di depan pintu. Zen hanya nyengir dengan wajahnya yang tampan. Zej termasuk anak yang taat pada aturan jadi kalau dia sampai terlambat dan melanggar peraturan itu membuat semua orang pasti sangat terkejut.

"Maaf Miss, aku tadi ada masalah dengan sepeda yang aku naiki. Jadi aku harus berjalan ka--"

"Sudahlah sana! Kalian berdua duduk berdua, karena dua duduk itu saja yang tersisa," ujar Ms.Vita dengan nada memerintah.

Keduanya langsung duduk lalu mengeluarkan buku mereka masing-masing. "Kau... bukan manusiakan?" Bisik Zen pelan membuat Kiezi terlonjat.

Tapi memang pada dasarnya Kiezi adalah orang yang datar dan tidak banyak bicara dia hanya menjawab dengan, "maksud?"

BLOOD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang