"Jadi Kinan adalah renkarnasi dari Elva, kekasih Jonathan? Makanya dia tidak mempunyai kekuatan dari Bevan. Dia hanya seorang vampir yang mempunyai gelar kelas bangsawan. Tidak seperti Kiezi? Dia punya kekuatan iblis," ujar Zen panjang.
"Ya, begitulah. Aku sebagai pemimpin keluarga Lucifer saja merasa bingung. Darah miliknya bahkan bukan darah warna merah. Tapi bi--"
"Tidak seluruhnya biru! Kemarin aku sedikit membuat luka di bagian leher Kinan. Lukanya itu mengerluarkan darah merah," potong Jonathan langsung.
"Hei, kemungkinan besar dia sama sepertiku! Zen ingat tidak saat aku menggores bagian tanganku dulu, darah yang keluar adalah darah warna hitam, tapi saat aku menggigit bibirku sendiri darah yang keluar--"
"Merahkan?" Potong Zen langsung.
Kiezi mengganguk.
"Berarti dia masih dalam proses, oh iya Kiezi sekarang apa da--"
"Tetap sama, bagian tangan hitam dan bagian bibir dan leher warna merah," potong Kiezi.
"Begitu."
---
Kinan membuka matanya perlahan, dia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk lewat celah jendela.
Kinan langsung terbangun saat ingat kejadian sebelumnya. "Eh? I-ini di mana?" Gumam Kinan.
"Di kamarku, tenang saja."
Suara yang sangat dikenali sosok Kinan. Jonathan Feiry. Seorang peri.
"Kau! Ada apa kau di sini?" Tanya Kinan terkejut. Jonathan mengerutkan keningnya lalu terkekeh.
"Hei, aku sudah bilang bukan kalau ini ka-mar-ku?" Tanya Jonathan sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Kinan.
Kinan terkejut dan langsung memalingkan wajahnya ke sisi lain. Wajahnya sudah merona dan Jonathan terkekeh.
"Ma-maaf, a-aku sedikit terkejut saja," ujar Kinan terbata-bata.
"Tidak apa-apa," balas Jonathan.
Keheningan melanda, Jonathan hanya diam memperhatikan lekuk wajah Kinan yang terlihat masih anak-anak.
Kinan hanya diam dia memandang ke arah lain dan juga diam-diam mencuri pandang ke arah Jonathan yang memperhatikannya terus menerus. Kinan menghela nafas menghalau sebuah rasa aneh di dadanya.
"Kau," gumam Jonathan pelan.
"A-apa?"
"Punya jantung," ujar Jonathan pelan membuat Kinan tersentak. Kinan tertawa lalu tersenyum kecil.
"Aku memang punya jantung... tapi aku tidak memiliki jantung yang berdetak seperti manusia, kecuali aku adalah setengah manusia yang mungkin saja bisa berdetak lain waktu, atau seperti kau seorang peri... atu juga manusia," ujar Kinan panjang lebar.
"Tidak! Kau punya! Kau adalah renkarnasi sosok E--ah... maaf aku tidak... emm... aku keluar dulu ya," ujar Jonathan cepat.
Gawat, aku keceplosan, batin Jonathan kebingungan.
Renkarnasi? Batin Kinan dengan wajah kebingungan.
---
Kinan hanya menatap tajam ke arah Kiezi, Kiezi hanya diam dan tak peduli. Sekarang dia sedang berada di aula terbesar atau ruang utama untuk rapat.
Kiezi ingin membahas tentang beberapa masalah yang termasuk satu masalah yaitu adalah adanya penyusup yang masuk ke istana.
"Jadi Ezi, di sini ada penyusup? Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Bevan.
Ezi? Panggilan sayang? Batin Kinan kesal.
"Hm, ada penyusup. Kemungkinan besar sedikit masalah ini juga karena aku sudah bangkit. Apalagi sedikit masalah saat bangsa serigala menyerang dan berniat mengambil darah Zen yang juga mengandung darahku." Kiezi menjelaskan panjang lebar.
"Jadi kemungkinan besar di antara kita ada yang termasuk mata-mata atau orang yang menyamar?" Celetuk Fiola cepat.
"Mungkin saja iya," ujar Galeo.
"Tidak! Mungkin dia dikendalikan seseorang membuat dirinya lupa akan siapa dia. Kemungkinan besar begitu," ujar Kiezi.
"Eh? Dikendalikan? Oleh siapa?" Tanya Gleya.
"Tidak tahu, tapi yang jelas jika orang itu menyamar maka aku langsung bisa tahu. Ingat aku bisa merasakan aura seseorang, juga kau iblis kan ayah. Pasti bisa merasakan siapa yang asli dan siapa yang palsu," ujar Kiezi tenang.
"Emm... apa kami harus memperketat penjagaan yang mulia?" Tanya Adam--kepala pengawal kerajaan Lucifer.
Kiezi menatap ke arah Adam dengan tatapan aneh lalu tersenyum. "Baiklah mungkin memang lebih baik memperketat penjagaan."
"Baik, saya akan mulai memperketat penjagaan."
Cih... begitu ya? Aku sudah tahu siapa yang dikendalikan dan siapa tuan mereka. Tapi aku tidak boleh gegabah langsung, aku harus menemukan siapa yang mengendalikan walau aku sudah tahu siapa yang mengendalikan, tapi aku tidak tahu dia di mana. Batin Kiezi.
---
Seorang menggunakan jubah bewarna hitam. Dia sedang berjalan mengendap-ngendap untuk membawa seseorang yang ada di kerajaan Lucifer. Dia harus menghubungi orang itu.
"Adam, ahkirnya aku menemukanmu, bagaimana?" Tanya seorang laki-laki.
"Tuan Dov, saya menemukannya. Ratu Kiezi ada di dalam istana. Aku sudah menempatkan beberapa pembantu untuk membuat anda bisa menyelinap dan membawa ratu Kiezi kelu--ARGHHHH!"
Adam memegangi punggungnya yang berdarah akibat tusukan rantai dari seseorang. "Sudah kuduga, Dov kau menyamar menjadi Tuan Redgar... orang yang mengurusi tentang persenjataan dan dia kau kendalikan."
Kiezi turun bersamaan dengan Zen, dia menatap tajam ke arah Dov juga Adam.
"A-apa? Ba-bagaimana bisa ka--arghhhh!"
Zen memberikan racun naganya dan membuat Dov tidak sadarkan diri. Setelah itu Kiezi berjalan ke arah Adam yang tidak bisa berbicara tubuhnya bahkan kaku.
"Buka!"
Adam sadar dan terbatuk-batuk. Dia menatap ke arah Kiezi lalu berterima kasih kepada ratunya itu.
"Terima kasih yang mulia."
---
VINAANANTA
REVISI : RABU, 11 OKTOBER 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD ✔
VampireBook #1 BLOOD Series (Completed) [18 +] Aku Kiezi Lucifer, aku adalah seorang vampir yang kejam. Aku mempunyai seorang vamore, dia adalah Zenard Fiolasond. Dia yang bisa membuat aku tersenyum. Umurku sekarang sudah ratusan tahun lebih. Aku adalah v...