[55.]Kiezi VS Kinan (2)

3.7K 208 11
                                    

Lagi-lagi ada yang terluka karena aku.

Kiezi menunduk, air matanya keluar dia memeluk tubuh Jonathan sangat erat. Bukan karena dia cinta tapi dia yang membuat orang yang dia sayangi bahkan sampai terluka begitu parahnya. Memang tusukan itu tidak tepat di jantung tapi di dekat jantung dan tidak fatal. Tapi racunnya yang ada di sulur itu.

"A-aku tak apa Kiezi," lirih Jonathan pelan sambil menepuk-nepuk punggung Kiezi. Kiezi bangun dan melihat ke arah Jonathan. Lalu dia tersenyum mengelus pelan pipi Jonathan.

"Jangan pergi, jangan tinggalkan aku sendiri seperti waktu itu Joe, aku tidak mau. Jangan tinggalkan aku, jangan menghilang seperti mereka semua. Jangan," Kiezi berucap sambil menangis. Zen yang melihat tidak mengerti maksud dari perkataan Kiezi sama sekali.

"A-aku ti-tidak... uhukk... uhukk... a-akan... meninggalkanmu... ta-tapi jangan bu-bunuh Elv-Elva," ujar Jonathan terbata-bata.

"Aku tidak akan membunuhnya, yang harus aku bunuh adalah Loyard, Loyard adalah orang yang mengendalikan Dov dan Kinan," ujar Kiezi pelan.

"Mendekatlah aku akan membisikan sesuatu padamu," ujar Jonathan.

Kiezi mendekatkan telinganya kepada Jonathan. Kiezi mendengarkan seksama apa yang dikatakan oleh Jonathan.

Kiezi lalu membulatkan matanya kaget lalu kembali normal kembali. "Aku belum bisa menyegelnya kekuatanku tidak cukup," ujar Kiezi.

"Zen bisa," ujar Jonathan membuat Zen menatap bingung.

"Kau harus menyegel kekuatan Kinan, kalau tidak dia bisa menghabisi kita semua," ujar Jonathan.

Zen tampak berpikir lalu mengangguk. "Baiklah kalian ulurlah waktu untukku, aku akan memperlukan waktu sekitar 10 menit. Aku bukan seperti kalian aku adalah vamore," ujar Zen.

Mereka mengangguk.

Zen berdiri, dia menjauh ke belakang sedikit lalu dia mengeluarkan darah dari tangannya dan membentuk sebuah segel bintang. Dia lalu meletakkan sebuah cairan sesuatu di atas gambaran segel yang dia gambar menggunakan darah di atas kertas segel itu lalu dia meletakkan tangannya di atas kertas itu lalu menutup mata.

"Wahai dewa seluruh dunia, aku Zenard Fiolasond meminta bantuanmu untuk menyegel kembali kekuatan Kinan yang terbuka," ujar Zen lalu cahaya bersinar dan sebuah panah muncul, panah itu mengarah ke arah Kinan.

Jonathan dan Kiezi yang ada di sana langsung mundur dengan terpaksa menyerahkan diri untuk di pukul telak oleh sulur tumbuhan milik Kinan.

Lalu panah itu mengarah dan terus dan berubah menjadi banyak lalu salah satu panah berhasil mengenai jantung Kinan lalu perlahan tubuh Kinan bersinar lalu jatuh.

Jonathan tersenyum senang lalu menarik tubuh Kinan ke pelukannya.

Kiezi yang sedang dekat dengan Zen pun tersenyum. "Terima kasih."

Zen terdiam dengan ucapan Kiezi. "Sama-sama, itu adalah tugasku."

"Iya."

---

VINAANANTA

REVISI : RABU, 11 OKTOBER 2017

#AUTHOR NOTE

MOHON DIBACA!

SETELAH CHAPTER INI, 100% BERUBAH. JADI BAGI PEMBACA BLOOD YANG SEBELUMNYA SUDAH MEMBACA CERITANYA. SILAHKAN BACA CHAPTER SELANJUTNYA LAGI! SUPAYA KALIAN TAHU TENTANG BEBERAPA RAHASIA YANG BELUM TERUNGKAP. TERIMA KASIH.

BAKAL AKU POST JAM SETENGAH SEMBILAN. SIAP SEDIA AJA! KALAU MASIH SAYANG BLOOD. DAN SATU LAGI, SOAL EPILOG KALIAN HARUS BACA ULANG DARI AWAL! KARENA ITU JUGA 100% BERUBAH! SELURUHNYA! DAN JIKA KALIAN MEMANG INGIN MENGERTI CERITA INI SILAHKAN MEMBACA SAJA!

TAPI SAYA TIDAK BISA JANJI HARI INI, BISA SAJA BESOK ATAU MALAH MALAMNYA DAN SAYA YAKIN SEBAGIAN DARI KALIAN ITU SUDAH TIDUR. TAPI KALAU TIDAK TIDUR DAN MASIH MAU BANGUN... BISA DONG BACA CERITA BLOOD LAGI, SEKALIAN KALIAN BANTUIN SAYA PROMOSIIN CERITA INI KE ORANG-ORANG. WALAU SAYA YAKIN CERITA SAYA TIDAK SEBAGUS CERITA ORANG LAIN.

BLOOD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang