[32.]Perperangan (a)

4.7K 216 11
                                    

Kiezi menatap dingin ke arah Hans yang membawa pasukan iblis ke daerah vampir, sepertinya Hans sudah benar-benar membenci sosok Kiezi.

"Apa maumu Hans?" Tanya Kiezi dengan nada yang sangat dingin, dia tidak habis pikir dengan Hans. Kiezi juga tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh Hans.

"Kau sudah membunuh Delia! Sekarang kau juga harus mati! Kau akan berperang melawanku dan juga pasukan iblis dari pangeran Darvo yang sekarang sudah ada dalam tubuhku! HAHAHHAHA!"

"Apa? Ka-kau mem-membuat di-dirimu sendiri sebagai tempat ar-arwah i-iblis? Kau membunuh Darvo hah!?" Bentak Kiezi dengan emosi yang sangat tinggi, dia tidak habis pikir dengan sosok Hans sekarang.

"Yaa! Aku sangat membencimu! Kau adalah orang yang membuat aku muak, kau membunuh anakku! Sekarang kau harus mati! Nyawa dibayar dengan nyawa juga!" Balas Hans yang tiba-tiba berubah wujud seperti monster.

Banyak sisik di tubuhnya, giginya menjadi setajam monster, matanya sangat lebar dan mengeluarkan darah. Tubuhnya menjadi sangat besar, muncul dua sayap bewarna hitam dan aura yang dia miliki sangat hitam pekat. Dia sudah bukan lagi vampir tapi monster.

Dia sudah memakan atau membuat dirinya sendiri menjadi bahan arwah iblis. Kiezi menatap tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Hans.

Di tengah-tengah kota ini, kota vampir sudah sangat berantakan. Banyak vampir yang derajatnya rendah mati, bau darah merah menyeruak juga.

Pasukan keluarga Lucifer ada di belakang Kiezi mulai bersiap-siap menyerang. Kiezi mengeluarkan rantai kematian miliknya, dia tidak mungkin membiarkan semua mati hanya demi dirinya.

"Ki, kita akan mulai atau tidak?" Tanya Zen pelan, Kiezi mulai mengeluarkan rantai kematian, dia mulai mengubah dirinya menjadi setengah iblis. Dia terbang menggunakan sayapnya, rantai miliknya bagaikan ekor, pakaiannya menjadi seperti jubah bewarna hitam, rambutnya berubah menjadi sangat hitam, Kiezi mengeluarkan kekuatannya. Seluruh kekuatannya.

Dia menatap tajam ke arah Hans, muncul sabit hitam dan banyak iblis-iblis kecil yang kadang lebih dibilang peri iblis kecil. Peri-peri kecil itu terbang di sekitar Kiezi, mereka siap menerima perintah dari Kiezi.

Lawanku sudah bukan lagi vampir biasa, dia adalah monster. Aku harus berhati-hati atau aku akan celaka. Batin Kiezi.

Bevan dan yang lain sudah mulai melawan, mereka akan siap-siap menyerang pasukan iblis. "Aku serahkan yang di bawah kepada kalian, aku akan melawan Hans."

"Serahkan saja pada kami."

Kiezi terbang menghindar saat tiba-tiba sebuah belati perak melayang ke arahnya, dia berdecak kesal saat di sekitar Hans dikelilingi dengan belati perak. Dia menatap tajam ke arah Hans.

Dia menggunakan rantai miliknya dan berusaha menghalau serangan dari sosok Hans, Hans menggeram dan dia mengaum bagaikan monster, mulutnya mengeluarkan air liur.

Kiezi melesat cepat dan berhasil melukai sosok Hans, tapi sekarang Hans bukan lagi Hans yang dulu, luka miliknya langsung sembuh.

"Kau sudah tidak bisa mengalahkanku Kiezi! HAHAHAHAHA! Kau akan kalah Kiezi! Aku akan membunuhmu! Lihat saja!"

Hans melesat cepat dan melancarkan serangannya, dia langsung menusuk Kiezi dengan belati perak, dan itu berhasil melukai tangan Kiezi. "Sialan!" umpat Kiezi.

Kiezi memegangi luka yang sekarang ada di tangannya, dia bingung sekarang. Dia sekarang kebingungan, kalau dia terkena lagi bisa-bisa lukanya tambah besar dan itu bisa menjadi masalah.

"HAHAHA! AKU AKAN MEMBUNUHMU! AHHAHAHAHA!" Tawa Hans menggelegar, tiba-tiba Hans terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah bewarna hijau.

"Hans! Lebih baik kau me--"

BLOOD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang