01

25.2K 2.2K 92
                                    

Changed • Kim Suho














5.00 AM

"Hoaaaammm!"

Gue selalu terbangun di jam yang sama setiap pagi nya semenjak ibu gue gak ada. Gue merapikan kamar gue sendiri karna gue gak suka ada yang nyetuh barang-barang gue di kamar ini.

Kemudian gue melaksanakan panggilan alam dan berwudhu. Setelahnya gue sholat subuh.

Seperti pagi biasanya, pagi ini gak ada bedanya. Gue keluar dari kamar hotel setelah sholat mengenakan hoodie, celana training, dan sepatu adidas kesukaan gue yang semuanya serba hitam.

Seperti biasanya, hotel selalu sunyi jam segini, waktu yang tepat buat gue keluar dari hotel.

Gue jogging, setelah itu gue makan di salah satu warung kaki lima dekat hotel. Gue emang anak konglomerat, tapi masalah makanan gue gak milih-milih. Gue anak yang gak suka ribet.

6.00 AM

Gue masuk ke hotel dan tempat ini mulai ramai kemudian gue berjalan dengan cepat masuk ke lift. Tapi tiba-tiba ada seseorang yang menabrak gue.

"Aw."

"Maaf, saya tidak sengaja. Apa Anda baik-baik saja?"

Gue gak merespon pertanyaannya tapi dia tetep ngotot minta maaf setelah menabrak gue.

"Hey. Maaf.."

"Iya."

"Jutek banget." Gerutunya yang tentu saja gue denger, orang ini memang sengaja melakukannya.

"Gue dengar."

"Yang bilang Anda tuli, siapa?"

Nyolot, sialan.

Selama di dalam lift kita hanya terdiam sampai akhirnya saat gue melangkah keluar ketika lift berdenting, cowok itu menarik tangan kanan gue.

"Lepasin!"

"Lo penghuni kamar nomor 007 kan?"

"Lo pikir gue setan, lepasin!"

"Jutek banget. Kemasin barang-barang lo secepatnya dan keluar dari kamar itu."

"Mck!"

Gue menghentak genggaman tangannya, setelah sekian lama baru kali ini seorang cowok menyentuh tangan gue.

Semenjak Ibu gue gak ada, gue jadi introvert, disaat Ibu gue pergi di saat itu juga cowok yang gue sayang memutuskan hubungan kita berdua.

Semenjak itulah gue gak suka lagi bergaul sama yang namanya cowok, gue gak kenal satu cowok pun di dunia ini, tapi sebelum itu gue punya sahabat cowok yang deket banget sama gue, namanya Byun Baekhyun.

Ah sial aja gue masih ingat nama cowok ini, dia sahabat gue satu-satunya yang gue punya dari lahir, tapi dia ninggalin gue juga demi sekolah di luar negeri.

Gue yang memutuskan persahabatan kita karna dia gak menepati janjinya untuk selalu ada disisi gue dan memilih untuk pergi jauh banget dari gue. Gue egois ya? Emang. Banget. And I don't even care about that.

Gue meninggalkan cowok sialan tadi di lift dan berjalan sedikit cepat ke arah pintu kamar gue.

Tininining

Setelah pintu terbuka gue masuk dan mulai melepas pakaian gue satu persatu kemudian berjalan ke arah kamar mandi sambil berdecak kesal.

"Gila tuh orang, dia pikir dia gitu yang punya hotel ini? Sinting! Hhh."

CHANGED;SUHO ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang