Changed
Suho's POV.
Hhh.
Ini udah hari ke 7 atau tepat seminggu Hera belum bangun dari koma nya. Gue bener-bener khawatir sama keadaan Hera sekarang. Gue bertanya-tanya, apa sih yang Hera rasain saat ini? Kenapa dia gak bangun juga di saat vital nya udah normal?
Gue berkacak pinggang lalu menatap Lay, "Lo bisa gak jadi Dokter yang bener dikit, Lay?!"
Hilang sudah keformalanku.
"Ho, sabar dulu.. Hera tuh baik-baik aja."
Gue hanya berdecak membalas ucapan Chen yang juga adalah bagian dari Dokter VIP yang ada di rumah sakit ini sekaligus sahabat gue dan Lay.
Gue menatap ke arah Lay yang terus menatap lekat setiap inci wajah Hera. Dengan spontan gue menutupi pandangan nya ke Hera dengan badan gue.
"Apa yang lo lihat-lihat, Dokter Zhang?"
Lay menatap gue, "Saya Dokter nya, Pak Kim yang terhormat. Dan kenapa kamu jadi seperti ini karna Hera? Mana Kim Suho yang selalu berwibawa yang kita kenal?"
Gue mendengus.
"Hera baik-baik saja, kita hanya perlu berdoa agar yang di Atas mau membuka mata Hera." Lanjut Lay yang gue jawab dengan anggukan kecil.
"Kita balik dulu yah, Ho? Kalau ada apa-apa hubungin kita aja, oke?"
Gue mengangguki ucapan Chen sambil tersenyum setelahnya Lay menepuk bahu gue.
"Cinta boleh, tapi pakai otak." Ucap Lay setelah itu tersenyum, menampilkan lesung pipitnya yang katanya bikin keperawanan semua perawan jebol.
Dan gue hanya terdiam.
"Dah ya kita balik, doain!"
"Iya.."
Hhh.
Benar kata Lay. Gue harus pakai otak kalau jatuh cinta kayak gini. Tapi gimana ya? Gue cinta sama Hera dan gue merasa semua yang gue lakukan sudah benar. Kenapa di mata orang-orang terlihat salah, sih?
"Hera.." lirih gue ke Hera yang masih tertidur manis dengan alat-alat yang masih bertengger rapi di badannya.
"Sayang, aku kangen kamu.."
Gue mengenggam tangan nya dengan lembut, "Sayang.. bangun. Aku janji gak akan pernah ninggalin kamu sayang, aku cinta sama kamu."
Gue menunduk sejenak lalu kembali menatap kedua mata Hera yang masih tertutup rapat itu, "Aku rela ngelakuin apa aja asal kamu bahagia dan mau menjalani semuanya denganku."
"Aku rela Ayah mengambil semua Perusahaan yang sudah ku kelola, aku sudah punya banyak uang, yang pastinya bisa menuruti semua keinginan kamu sayang.."
Gue mengelus kening nya yang halus dengan lembut, "Aku bakal bangunin kamu toko bunga paling besar di Kota Seoul ini karna kamu pernah bilang kalau kamu suka bunga, iya kan?"
Maaf Ibu, Suho gak bisa pegang janji untuk tidak pernah menangis atau menjadi pria yang cengeng.
Sebabnya..
Karnanya..
Hhh.
Hera, I'm here. Just waiting for you.
Tbc.
Vomment juseyo❤
Thanks for reading!💙Maaf kalo feelnya gak dapet..
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED;SUHO ✅
FanfictionYou changed me, Suho. -Hera COMPLETED. [CHAPTERS END ARE PRIVATE] Highest rank: -106 in fanfiction- This is my second book! Copyright; Ceyeahh, September 2017.