30

6.5K 940 64
                                    

Changed

















Hera's POV.

"Tiga hari lagi kita tunangan."

Ucapan Suho membuat gue spontan menatap ke arah nya yang lagi duduk di meja kerja nya sambil megang beberapa berkas tanpa menatap gue sedikit pun.

Enteng banget dia ngomong gitu. Lamaran macam apa ini?

"HAAAAAH?"

Suho menatap gue, "Kamu kenapa, sayang?"

"Tiga hari lagi? Kamu gila?! Daddy aku gimana?"

Begini-begini gue masih ingat dia sebagai orang tua gue walau sebenarnya dia gak pantas.

"Tadi aku ke kantor Papa kamu dan bicarain hal ini."

"Secepat itu? Terus?"

Suho mengangguk, "Pak Kim belum ngasih restu nya, tapi malam ini ada acara makan malam di rumahmu."

Gue menyerengit, "Makan malam? Di rumahku?"

"Iya sayang."

Baru aja gue mau balas jawaban nya Suho tapi hp gue yang ada di tas keburu berdering jadi mau gak mau gue harus mencari tau siapa penelfon itu.

"Siapa yang nelfon?"

Gue memilih mengabaikan pertanyaan Suho lalu menggeser layar hp lalu menempatkan itu di telinga kanan gue.

"Pulanglah ke rumah sore ini, sayang."

"Sireo!"

"Apa kamu ingin Daddy tidak merestui hubunganmu dengan Suho?"

"Mck! Ancamanmu tidak pernah berhasil padaku, Tuan Kim!"

"Kamu benar-benar pembangkang, Kim Hera!"

"Apa pedulimu? Brengsek! Urus saja jalang sialanmu itu!"

Tuuut

Setelah gue mematikan panggilan Daddy. Gue membuang asal hp itu. Demi apapun, kenapa saat berbicara dengan orang itu gue selalu merasa kesal ya?

Rasa kecewa itu selalu menghantui gue, sialan.

Gak lama kemudian gue merasakan seseorang duduk di samping gue. Siapa lagi kalau bukan Suho? Dan itu membuat gue menatapnya sejenak.

Suho menatap gue intens, "Siapa yang nelfon kamu?"

"Entah."

"Daddy kamu?"

"Hmm."

"Kenapa kamu--"

"Jangan menanyakannya!"

"Hera--"

Gue menatap Suho, "Sekali aja kamu nanya, aku gak akan  segan pergi lebih jauh dari yang kemarin."

Gue melihat Suho tertegun dengan ucapan gue barusan dan setelah nya dia malah tersenyum lalu memeluk gue sangat erat sampai gue bisa mencium seluruh aroma tubuh nya.

Dan itu membuat gue semakin gak bisa menahan air mata yang sedari tadi gue tahan.

Gue merasakan Suho mengelus-ngelus lembut rambut gue.

"Jangan nangis sayang, aku disini untuk kamu."

Dan setelah itu Suho mencium puncuk kepala gue berkali-kali yang membuat hati gue semakin berdebar karna perlakuan lembut nya ini.

CHANGED;SUHO ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang