21

7.2K 1.1K 65
                                    

Changed







Do not forget to vote.

--

Ini sudah seminggu sejak kepergian Hera ke Barcelona. Suho yang mengetahui batas waktu yang Xiumin sarankan padanya telah habis. Kini tersenyum senang sebab ia akan menyusul Hera, hari ini juga.

Tok tok tok

"Masuk."

Seseorang berbalut jas biru dongker memasuki ruangan Suho dan menyapanya lembut, "Selamat pagi, Tuan Kim."

Suho tersenyum manis membalas sapaannya, "Ya! Seperti biasa saja, Kai! Ada apa?"

Mendengar itu, Kai hanya terkekeh kemudian mendudukan dirinya tepat di hadapan Suho yang saat ini sedang menanda tangani beberapa berkas yang ia bawa sebelumnya.

"Hyung hari ini punya jadwal meeting di--"

"Batalkan semuanya, Kai. Saya harus ke Barcelona hari ini sampai waktu yang belum saya tentukan. Dan, tolong urus keberangkatan saya sejam lagi."

"Ikut, hyung!"

Suho menatap ke arah Kai yang sedang merengek di hadapannya kemudian ia tersenyum manis, "Akan aku bawakan oleh-oleh. Next trip, kita berlibur bersama. Oke?"

"Oke! Untuk oleh-olehnya.. bagaimana kalau gadis Barcelona, hyung?"

"Mck. Apa wanita one night stand yang selalu kau bawa ke hotel ini secara bergantian tidak cukup? Bahkan kau hampir memperawani seluruh gadis yang ada di kota ini, Kai. Hentikan kebiasaan burukmu itu."

Kai menyergit bingung ke arah Suho, "Astaga! Di mana panutanku yang selalu membawa gadis berbeda setiap memasuki hotel?"

"Aku sudah tobat, Kai. Ku harap, kau juga."

"Wah, nampaknya aku tidak bisa, hyung."

"Kau ini! Sini kau!"

Kai tertawa kemudian berlari mengelilingi ruangan Suho yang terlampau besar itu, Suho mengejarnya tanpa kenal lelah sebab ia sangat bahagia saat melihat senyum serta tawa terpatri di wajah Kai.

Lelaki yang ia kenal sebagai berandalan semasa sekolahnya dulu. Lelaki yang juga ia ketahui memiliki keluarga yang tak pantas disebut sebagai sebuah keluarga.

"Aku pergi, hyung! Akan ku urus semuanya untukmu, tenang saja!"

Kai berseru sembari mengatur deru napasnya. Suho menatapnya dan tersenyum ke arah Kai kemudian mengangguk.

Sebelum sampai di ambang pintu, Kai menoleh sekali lagi ke arah Suho yang juga sedang mengatur deru napasnya.

"Terima kasih untuk waktunya, hyung. Jaga dirimu di sana baik-baik ya!"

Suho tersenyum lagi, "Tentu.."

Apapun. Apapun untuk seseorang yang pernah membantuku dan berjanji untuk tak pernah meninggalkanku.

-changed-

Suho menghabiskan berbelasan jamnya berada di dalam pesawat komersial dengan kelas nomor satu untuk tidur, makan, bermain game, menonton film, mendengarkan musik, bahkan mengerjakan beberapa berkas pekerjaannya.

Sangat terlihat bukan bahwa pria itu memang gila kerja?

Suho bisa saja menggunakan pesawat pribadinya namun ia sedang tidak ingin. Pria itu mengaku ingin merasakan bagaimana rasanya berada di dekat orang banyak saat perjalanan jauh padahal pada nyatanya ia tidak kuat dan mengambil kelas pertama juga di akhirnya.

CHANGED;SUHO ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang