Changed
Suho's POV.
Ini udah hari ketiga semenjak Hera koma dan sampai sekarang gak ada tanda-tanda Hera akan bangun, sama sekali gak ada.
Lay bilang ke gue kalau vital Hera udah normal tapi entah kenapa sampai sekarang dia gak bangun-bangun. Kata Lay sih itu biasa, bahkan sampai ada yang bangun dari koma setelah satu bulan lamanya.
Amit-amit.
"Hyung biar Tae aja yang jagain Hera."
Gue menghiraukan penawaran Taehyung sebab gue pengen jadi orang pertama yang Hera lihat saat dia bangun dari komanya.
"Pulang sana."
"Tapi a--"
Tning tning!
"Angkat telfon kamu, Taehyung."
Setelahnya gak ada balasan apa-apa dari Taehyung.
"Halo, Yah?"
"..."
"Udah Yah, hyung gak mau."
"..."
"Hyung disuruh pulang sama Ayah." Ucap Taehyung ke gue yang masih menempelkan ponselnya di telinga nya.
Gue hanya menggeleng sebagai jawaban.
Sudah jelas, gue gak mau ninggalin Hera, lagi.
"Hyung gak--"
"..."
"Kata Ayah saham perusahaan hyung menurun."
Ucapan Taehyung sukses membuat gue mengalihkan pandangan dari Hera ke arah nya, "Hah?!"
Gue menarik ponsel berwarna abu milik Taehyung lalu mendekatkan itu ke telinga kanan gue, "Ayah?"
"Kamu niat jadi CEO gak sih? Saham turun begitu, kok bisa? Hhh.. sekarang kamu urusin perusahaan, Ayah gak mau saham bisa turun kayak gitu. Mau Ayah tarik aja semuanya? Ayah masih kuat kelola dua perusahaan bahkan lebih."
Gue menggeleng seakan Ayah melihat keadaan gue saat ini seperti apa.
Tentu saja gue menolak tawaran Ayah. Gue udah membentuk diri gue sendiri untuk menjadi CEO dan sukses di usia muda seperti ini dan Ayah mau ambil semuanya begitu saja?
Lagipula, gue selalu ingat kata-kata Hera yang gak mau nikah sama cowok bangkrut.
Oke Hera, you drive me crazy.
"Iya Yah, Suho beresin semuanya." Jawab gue pasrah setelah itu panggilan ditutup sepihak oleh Ayah, seperti biasa.
Gue mengembalikan hp Taehyung lalu menatap nya, "Hyung harus ke kantor sekarang."
Taehyung mengangguk, "Tenang aja hyung, Tae bakal jagain Hera dengan sepenuh hati jiwa dan raga Tae." Jawabnya sambil menampilkan senyum kotak khas miliknya yang dia dapet dari Ayah.
Gue tersenyum, setidaknya gue masih memeiliki Taehyung yang selalu ada buat gue dalam keadaan apapun.
"Yaudah, nanti hyung tambahin ya jajannya."
"Beneran hyung? Hwaaahh!"
Gue mengangguk kecil lalu mengalihkan pandangan ke arah Hera yang senantiasa menampilkan wajah cantik nan pucatnya.
Pengen nangis aja rasanya liat Hera kayak gini. Kayak putri tidur, cantik banget.
"Sayang.. aku pergi dulu ya, gak lama kok.. ada Taehyung di sini, kamu baik-baik aja kok jangan sedih ya, aku sayang kamu."
Gue menghela napas kemudian mencium perlahan kening Hera dengan sangat lembut.
Setelahnya, gue mengelus kedua pipinya lembut lalu tersenyum lagi, berharap Hera melihat senyuman yang gue ukir hanya untuk dia dan membalas senyuman itu.
"Aku pergi sebentar ya.." ucap gue sambil tersenyum manis ke arah Hera sekali lagi.
Gue kangen sama senyuman manis Hera yang hampir setiap hari gue lihat selama akhir-akhir ini.
Gue menatap Taehyung, "Jaga baik-baik calon istri hyung."
Taehyung memberi sign hormat, "Siap, hyung!"
"Hyung pergi.."
"Hati-hati di jalan, hyung!"
Gue pun dengan keadaan terpaksa meninggalkan Hera, walau dia gak sendirian tapi gue masih takut.
Takut dia kenapa-kenapa, tanpa gue, lagi.
Ditambah kecerobohan Taehyung yang selalu gue inget, makes me worried.
Bangunlah dengan segera, Hera.
Tbc.
Vomment juseyo❤
Thanks for reading!💙
Mungkin part selanjutnya bakal pendek-pendek kayak gini karna aku bakal ceritain setiap part Suho melewati harinya nungguin Hera bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED;SUHO ✅
FanfictionYou changed me, Suho. -Hera COMPLETED. [CHAPTERS END ARE PRIVATE] Highest rank: -106 in fanfiction- This is my second book! Copyright; Ceyeahh, September 2017.