07

8.2K 1K 19
                                    

Changed • Kim Suho



































"Gimana keadaan kamu?"

Hera mengabaikannya dan berusaha melepaskan diri dari Chanyeol, berhasil. Kemudian Hera berlari ke arah toilet wanita dan mulai melepas hoodie hitam big size miliknya.

Hera berusaha menstabilkan detak jantungnya dengan cara menarik-hembuskan nafasnya perlahan.

"Kenapa detaknya harus kayak gini sama Bapak pedofil itu sih?!"

Karna detak jantungnya yang mulai stabil, Hera memilih kembali memasang hoodienya dan meninggalkan toilet itu.

15 menit lagi jam pertama akan dimulai.

Namun, Hera kembali melihat Chanyeol yang kini berdiri di depan toilet pria sedang menatap ke arahnya.

Hera berusaha tak peduli dan tetap berjalan.

"Berhenti. Aku gak akan nyentuh kamu."

Perkataan Chanyeol sukses membuat Hera terdiam dan membalikkan badan ke arahnya.

"Apa?!"

"Aku mau ngomong, bentar aja."

"Gue gak ada waktu."

"Just a minute?"

"Cepetan."

"Okey, ayo ke sana."

Chanyeol kemudian duduk di salah satu kursi di taman tersebut diikuti oleh Hera yang dudul tidak jauh darinya.

"Kamu kenapa? Masih sakit?"

"Bukan urusan lo."

"Maaf udah buat jantung kamu berdetak lebih cepat."

Hera hampir saja akan mengeluarkan bola matanya karna kaget dan kini menoleh pada Chanyeol yang tengah duduk tak jauh darinya dengan wajah yang sendu.

"Aku akan bantu kamu sembuh dari penyakit itu."

"Maksud?"

"Aku akan bantu latih jantung kamu untuk terbiasa berdetak lebih cepat."

"What?! Maksudnya? Lo mau bunuh gue? Sinting!"

"Astaga, bukan begitu. Ini saran yang Dokter kasih tau ke aku untuk bantu penyembuhan kamu."

"Apa urusan lo? Gak usah peduli dengan gue."

"Maaf, aku gak bisa."

"Lo harus bisa! Lo bukan siapa-siapa gue dan gak akan pernah jadi siapa-siapa gue. Bahkan lo gak lebih dari seorang Bapak pedofil di mata gue."

Chanyeol tertegun akan perkataan Hera padanya. Benar, apa yang dikatakan Hera benar tapi sialnya, Chanyeol menolak kebenaran itu.

"Gue permisi."

"Aku sayang kamu, Kim Hera."

Hera yang hampir saja akan berdiri kini menatap tak percaya ke arah Chanyeol yang sedang menatapnya.

"Pardon?"

"Aku, Park Chanyeol. Sayang sama kamu, Kim Hera. Would you be mine?"

Peluh di tubuh Hera semakin mengalir deras bersamaan dengan detak jantung Hera yang terus berdetak dengan cepat.

Chanyeol yang melihat Hera hanya diam menatapnya, kini menarik kedua tangan Hera kemudian menggenggamnya.

"Mungkin kamu butuh waktu untuk ngasih jawaban ke aku. But, I will wait for it."

Hera menunduk, yang ada dipikirannya saat ini hanyalah detakan jantungnya yang semakin tak karuan, ini salah!

"Hera, are you okay?"

"Apapun itu, tolong berhenti melatih jantung gue."

"Aku serius sekarang, gak lagi latih jantung kamu."

"Gue gak.."

Hera belum selesai dengan ucapannya saat Chanyeol membungkam bibirnya.

Hera gelagapan, penglihatannya makin menggelap dan pada akhirnya ia tidak kuat menahan detakan jantungnya sendiri.

Saat tidak mendapatkan balasan dari ciumannya, Chanyeol perlahan melepaskan material lembutnya dari bibir Hera.

Chanyeol tersentak kaget saat melihat Hera sudah tidak sadarkan diri dengan wajahnya yang penuh dengan keringat.

Chanyeol berusaha membangunkan Hera namun itu tidak berhasil.

Disisi lain, Taehyung yang sedang mencari Hera melihat yang dia cari bersama dengan Chanyeol tengah duduk bersama di taman.

Taehyung mendengar dan melihat semuanya.

Taehyung tidak kalah kagetnya dari Hera saat melihat Chanyeol mencium bibir milik Hera.

Saat melihat Hera tidak sadarkan diri, Taehyung berlari ke arah mereka kemudian duduk diantaranya.

"Taehyung? Ngapain kamu disini?"

"Brengsek!"

BUGH!!!

Chanyeol meringis dan menyergit bingung saat mendapat bogeman dari Taehyung di pipi kanannya.

"Maksud kamu apa?"

"Gue liat semuanya. Gue tau dari awal, lo emang brengsek dan hanya mau memanfaatkan Hera. Jauhin dia!"

Chanyeol termangu sedangkan Taehyung kini sedang berusaha membawa Hera dalam gendongan ala bridal style nya menuju ruang kesehatan sekolah tersebut.

"Gue yakin, setelah ini Hera pasti gak bakal pernah maafin gue." Gumam Chanyeol, penuh penyesalan.

-changed-

"Bu cepetan! Hera kenapa?!"

"Kamu sabar dulu, Taehyung."

"Hera wake up please, I need you!"

"Jantungnya melemah, cepat telfon ambulans."

Tak lama kemudian ambulans datang dan menggotong Hera masuk ke dalam mobil ambulans diikuti oleh Dokter penjaga ruang kesehatan tersebut.

"Ibu ikut Hera dulu sementara, saya nyusul setelah meminta izinkan Hera."

Dokter itu megangguk.

Taehyung berlari menembus kerumunan para siswa/i yang tengah sibuk menyaksikan pemecah kesunyian sekolah tersebut.

Sesampainya di kelas, Taehyung berlari ke arah mejanya dan Jungkook mengambil tas miliknya.

"Kook, tolong izinin gue sama Hera. Dia--"

"Gue tau, entar gue nyusul."

Taehyung mengangguk dan tersenyum tipis ke arah Jungkook kemudian dia kembali berlari. Kali ini tujuannya adalah, ruang musik.

Sesuai dugaan, Taehyung mendapati Chanyeol yang sedang memainkan piano di ruangan tersebut.

"Hyung!!!"

Tbc.

Vomment juseyo❤
Thanks for reading!💙

CHANGED;SUHO ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang