Bonchap

8.2K 952 138
                                        

Changed
























Kai spontan berdiri saat melihat seseorang keluar dari ruang ICU rumah sakit tempat nya menunggu saat ini.

"Bagaimana keadaan mereka, Dok?"

Dokter yang sudah kita ketahui sejak awal bernama Lay itu menghela napas nya, pria itu terlihat tidak baik-baik saja dengan jas Dokter berlumuran darah yang ia kenakan.

"Kami hanya mampu menyelamatkan salah satu dari mereka, Kai."

Mendengar jawaban dari Lay membuat rahang wajah Kai mengeras sampai pria itu menarik kerah jas Dokter kebanggaan Lay.

"Hyung, katakan apa saja padaku. Hina aku sepuasnya seperti yang biasa kau lakukan padaku. Tapi tidak dengan ini. Aku tidak bisa menerimanya."

Lay hanya mampu menundukan pandangan nya lalu menempatkan kedua tangan nya pada kedua pundak milik Kai.

"Kai.. kau sudah tau sejak awal bahwa Suho sama sekali tidak memiliki nyawanya lagi. Apa yang kau harapkan? Kami bukan Tuhan.."

Kai mulai menitihkan air matanya dan mulai meringsut jatuh kalau saja Lay tidak menopang tubuh lemah miliknya itu.

"Jangan menjadi pendendam lagi, Kai. Lindungi gadis yang hyung mu itu cintai. Kau berhak atasnya."

Kai mendongakkan kepala nya ke arah Lay seakan pria itu tau dengan apa yang ada di dalam pikirannya saat ini.

Aku akan membunuh Hera..

Aku akan membunuh Ayah nya..

"Inilah alasan kenapa Suho tak pernah menyuruhmu untuk membunuh orang-orang yang menganggunya, Kai. Dia menyayangimu, Suho tak ingin kau memiliki dosa sebab dosamu sudah cukup banyak, ia tidak ingin menambahnya."

Kai hanya terdiam sebab apa yang dikatakan Lay benar adanya.

"Aku akan mengurus pemakaman sahabatku. Jaga gadisnya, untuknya." Ucap Lay kemudian berlalu pergi meninggalkan Kai yang saat ini berdiri tepat di ruang ICU rumah sakit itu.

Kai diselimuti pikiran nya yang kacau balau. Seperti.. apa yang harus pria itu lakukan ketika masuk ke dalam sana dan menemui Hera?

Kai menghela napasnya, "Bantu aku, hyung."

-changed-

Sehari berlalu di musim gugur tahun itu..

Pria berjas hitam pekat itu menyentuh pundak kanan milik seorang gadis yang mengenakan dress berwarna senada dengannya, "Hera.."

"..."

Gadis bernama Hera itu hanya terdiam, tak berniat untuk menjawab panggilan dari Kai. Ia terus menangis sambil menatap kosong ke arah batu nisan yang ada di hadapannya saat ini.

Tercetak dengan jelas di sana nama dari kekasih hati nya, Kim Joon Myeon atau yang biasa gadis itu panggil dengan sebutan Kim Suho.

Melihat itu membuat Kai menghela napasnya dengan berat, "Hera jeball.."

Sebab sudah lebih dari dua jam setelah pemakaman dilaksanakan, Hera tidak beranjak sedikit pun dari posisi awalnya.

Gadis itu hanya terus menangis seakan-akan air matanya tak pernah habis akau bahkan tak bisa.

Hera menarik isakannya, "Suho.. comeback.." rintihnya lalu menempatkan wajah nya ke tumpukan bunga di makam milik Suho itu.

CHANGED;SUHO ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang