12. BTS vs EXct

1.4K 137 14
                                    


“Yeri, pulang…,” ucap Yeri begitu memasuki rumah bersama Jungkook.

Diruang tengah sudah ada BTS. Mereka sedang berkumpul dirumah keluarga KIM. Seperti yang dikatakan V sebelumnya, para tetua sedang menghadiri acara penting.

“O, kalian sudah pulang,” sambut Hoseok.

“Darimana aja, dek?,” tanya Taeyeon datar sambil membawa laptopnya.

“Dari main, kak. Jungkook yang ngajak Yeri bolos. Maaf, kak,” ucap Jungkook dengan sopan. Dia sedikit takut dengan aura dingin yang dikeluarkan Taeyeon.

“Yaudah, kamu mandi gih. Abis itu makan. Dan untuk Jungkook, besok-besok jangan diulangi ya. Boleh ngajak Yeri main. Tapi jangan bolos lagi meskipun sedang jam kosong,” pesan Taeyeon kepada Jungkook. Dia berlalu menuju teras sambil menepuk bahu Jungkook ketika melewati Jungkook.

Jungkook hanya bisa mengangguk. Setelah Taeyeon pergi, Yeri juga segera masuk ke kamarnya. Jungkook duduk di sofa dan menyenderkan kepalanya ke bahu Jin.

“Apa lo pikir bahu gue ini bantal,” keluh Jin.

“Bentar bang. Gue mau menenangkan jantung dulu. Dari tadi detaknya kenceng mulu,” jawab Jungkook.

“Lo beneran suka sama Yeri?” tanya Suga to the point.

“Entah bang,” Jungkook mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Boneka kura-kura yang diberikan Yeri di mall tadi.

V, Hoseok dan Jimin sontak langsung tertawa begitu melihat apa yang dikeluarkan Jungkook. “Anjirr, seorang Jungkook yang manly sekarang suka bawa boneka,” celetuk V.

“Ini dikasih Yeri, bang.”

Yang tertawa langsung diam. .

“Adek gue ngasih nya kurang elit. Masak cowok dikasih boneka,” ucap V dengan muka datar.

“Gue nggak masalah bang. Apapun yang dia kasih gue terima. Dan yang paling penting adalah kata-katanya waktu ngasih boneka ini bang,” ucap Jungkook histeris sendiri.

Kehisterisan Jungkook membuat semua orang yang ada disana mengernyit. Baru kali ini melihat seorang Jungkook lebay saat membahas seorang cewek.

“Memangnya Yeri bilang apa?” tanya Jin.

“Rahasia!!!”

“Kak V!!!,” teriak Yeri dari kamarnya yang ada di lantai 2. Teriakan itu membuat semua menoleh ke arah tangga. Yeri sudah berdiri di anak tangga paling atas.

“Apaan sih? Nggak usah teriak-teriak lah. Untung nggak ada orang tua,” sahut V.

“Kakak abis make kamar mandi Yeri, ya?”

“Iya. Minjem. Kran di kamar mandi di kamar kakak mati,” jawab V santai.

“Minjem kamar mandi tapi nggak ngabisin isinya juga dong!!!”

“Dikit doang,” V masih santai.

Bugh!!

“Aw!!!,” V memegangi kepalanya. Yeri melempar V dengan sandalnya. Lalu pergi begitu saja.

“Myemim!!! Kualat loh sama kakak sendiri!!!,” V berteriak namun sepertinya sia-sia. Karena Yeri sudah masuk ke kamarnya lagi.
Sedangkan yang ada disana hanya menggelengkan kepala mereka. Tidak habis pikir bagaimana bisa V menggunakan peralatan mandi adeknya.

“Gue baru tau. Ternyata seorang V suka make alat mandi cewek.,” gumam Jimin sambil geleng-geleng kepala.

“Lo make apa sih V? Yeri sampe ngambek gitu?,” kali ini Jin yang bertanya.

I NEED YOU, MY DEAR √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang