“Dia sudah lebih tenang sekarang, maaf Nyonya Kim, terpaksa saya harus membius Yeri. Dia benar-benar tidak terkendali,” kata Dokter Im Yoon Ah, begitu selesai memeriksa Yeri.
Changmin sudah disana. Dia memeluk Tiffany yang sedari tadi menangis melihat keadaan Yeri. Taeyeon terdiam sambil mengenggam ponsel Yeri yang hancur.
“Nyonya Kim, tenanglah. Semua akan baik-baik saja. Percayalah, Yeri pasti bisa melewati keadaan ini,” Dokter Im berusaha menenangkan Tiffany. Tiffany hanya mengangguk.
“Bagaimana keadaan Yeri?” tanya Jin yang baru saja memasuki kamar Yeri bersama Jungkook.
Taeyeon menggeleng. Changmin memberi kode ke Jin agar lebih tenang, karena sekarang Tiffany juga sedang shock. Sementara Jungkook melihat keadaan kamar yang berantakan, terutama disudut kamar dekat dengan jendela.
Ada vas bunga yang pecah, meja yang sudah ambruk, sebagian tirai yang lepas dan beberapa majalah yang berserakan. Dan terakhir, Jungkook melihat Yeri yang sekarang tidur dengan damai. Wajahnya begitu tenang, seolah menyiratkan bahwa bukan dia yang mengakibatkan kekacauan ini.
Taeyeon menarik tangan Jin dan Jungkook untuk keluar kamar. Taeyeon membawa mereka ke kamarnya. Jin dan Jungkook pasrah ketika Taeyeon menyuruh mereka duduk di sofa kamar Taeyeon.
“Sebenarnya Yeri kenapa kak?” Tanya Jungkook. Mulutnya sudah gatal untuk menahan agar tidak bertanya.
“Entahlah. Tiba-tiba dia berteriak tadi. Padahal aku keluar kamar saat yeri minta mandi. Sepuluh menitan lah, tiba-tiba ada suara teriakan. Suara Yeri. Aku langsung lari kesana. Yeri sudah meringkuk di pojok kamar. Bahkan ponselnya jadi kayak gini,” jelas Taeyeon sambil meletakkan ponsel Yeri ke meja yang ada di depan Jin dan Jungkook.
“Kenapa Yeri menghancurkan ponselnya sendiri?” kali ini Jin yang bertanya.
“Itulah yang buat kakak curiga. Kenapa Yeri banting ponselnya? Pasti ada sesuatu yang dilihat Yeri di ponselnya. Tadi beneran, dia pamit mau mandi masih baik-baik aja. Malahan dia sempet ngambek karena nggak diijinin sekolah.”
Ponsel Taeyeon berbunyi.
“Dimana lo?” tanya Taeyeon begitu dia menjawab ponselnya.
“…”
“Oke, lo ajak dia kerumah gue. Abis ini, oke. Jangan sekarang. Rumah lagi kacau, nanti gue kabari lagi. Tapi dia bisa kan?”
“…”
“Oke, gue kabari lagi nanti,” kata Taeyeon sambil memutuskan panggilan.
“Siapa kak?” tanya Jin.
“Bora. Kakaknya kerja di kepolisian bagian tim Cyber. Mau kakak suruh nyari tau isi ponsel ini,” jawab Taeyeon.
“Bang, chat gue semalem udah lo baca, kan? Gimana? Lo inget?” tanya Jungkook.
Jin menggeleng.
“Ada apaan?” tanya Taeyeon.
“Jin, mau nanya. Apa kakak tau siapa keluarga asli Jin? Lebih tepatnya nama saudara Jin?”
“Jin, kenapa jadi bahas ini sih? Keadaan lagi kacau juga. jangan bahas lagi dah,” jawab Taeyeon ketus.
“Jin nggak ingin menambah runyam keadaan kak, cuma tiba-tiba keinget aja.”
“Sebenarnya kak, gue sedang menyelidiki semuanya. Dan itu berhubungan dengan pertanyaan bang Jin,” Jungkook berusaha menengahi perdebatan yang hampir terjadi.
“Menyelidiki apa Kook?” tanya Jin. Dia sebenarnya juga nggak ngerti dengan apa yang dilakukan Jungkook. Dia hanya menyuruh Jungkook mencari tau apa itu liontin saudaranya apa bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU, MY DEAR √
Fanfic"Aku rapuh, aku rapuh secara fisik dan mental. Aku membutuhkan seseorang yang bisa membebaskanku dari masa laluku. Bayang-bayang masa lalu yang kelam. Aku mohon, siapapun itu... tolong aku," YR "Aku bukan orang hebat. Aku hanya anak lelaki biasa yan...