39. Catch Him

1.1K 124 24
                                    



“Kak, aku nggak takut kalau harus berantem. Tapi aku takut dengan suasana yang mulai gelap di sekolahan. Kayak film horror,” bisik Seulgi.

“Tenang Seul. Kita tetap bersama. Kalian ikuti langkah ku. Jangan ada yang buat suara,” perintah Irene.

“Kita nyari dimana kak? Sekolah ini luas,” tanya Joy.

“Kita coba ke rooftop dulu. Kita lihat dari rooftop kira-kira mereka ada di samping atau belakang. Kayaknya nggak mungkin teriakan bisa sampe terdengar meski samar, kalau mereka cuma didalam ruangan,” jelas Irene. Mereka berlari menuju rooftop.

-

Jaehyun mendekati Wendy. “Apa lo bilang? Iblis? Lo berani sama gue?,” Jaehyun menampar Wendy sehingga Wendy terjatuh bersama kursinya.

Yeri merasakan kalungnya bergetar. Dia menangis. Lagi dan lagi hanya bisa menangis. Dia mengutuk fisiknya yang lemah. Bahkan untuk bernafas saja, sepertinya Yeri harus belajar lagi. Yeri melihat, Jaehyun sudah mulai memainkan pisaunya. Yeri juga melihat Wendy yang hanya pasrah menunggu datangnya pisau itu. Enggak. Yeri tak bisa diam begitu saja.

Jaehyun mengangkat tangannya berniat menusuk Wendy. Baru saja pisau itu diangkat, tangannya ditarik seseorang. Siapa lagi kalau bukan Yeri. Pisau yang dipegangnya jatuh. Yeri segera mengambil dan melemparnya hingga pisau itu terlempar keluar area rooftop. Jaehyun menggeram kesal melihat perbuatan Yeri.

“KIM YERIM!!!!,” bentak Jaehyun.

-

“AWAS!,” pekik Namjoon. Dia menarik Hoseok ke belakang agar tak terkena benda yang terjatuh dari atas.

Jin, Jungkook, Jimin, V, Suga, Namjoon dan Hoseok mendekati benda itu. Mereka melihat dengan seksama benda yang terjatuh tadi. Pisau.

“Untung lo tadi narik gue, Joon. Bisa bocor kepala kalau kejatuhan pisau,” kata Hoseok.

“Ini kayak pisau Jaehyun,” gumam Jungkook.

“Tunggu. Itu artinya…,” perkataan Jin menggantung. Mereka tau maksud Jin dan otomatis melihat ke atas.  Segera mereka berlari menuju rooftop.

-

Jaehyun menarik kasar rambut Yeri, “Gue bilang ke lo buat diem. Lo tau, gue nggak mau nyakitin lo. Tapi lo terus menerus ngelawan gue! Bisa nggak lo nurut sama gue, Hah?!!!,” amuk Jaehyun. Dia mendorong Yeri sampai gadis itu terbentur dinding pagar pembatas rooftop.

“AAkkhhh!!!,” Yeri merintih, kepalanya yang pening jadi semakin tak karuan rasanya. Kepalanya terbentur cukup keras. Pandangannya memburam.

“Maaf kak Wen… Yeri nggak bisa bantuin kakak…,” lirih Yeri. Dalam kondisi sadar dan merasakan sakit luar dalam, Yeri hanya bisa melihat kelakuan jahat Jaehyun. Dia tak bisa menolong Wendy. Untuk berdiripun tak mampu. Bahkan Yeri bernafas menggunakan mulutnya sekarang. Dadanya begitu sesak. Dan hidungnya mengalir darah. Mimisan karena benturan dengan pagar pembatas rooftop.

Jaehyun tanpa wajah bersalah berjalan kearah Wendy. Dia memukuli Wendy sebelum akhirnya tangannya mencekik leher Wendy.

Apapun yang terjadi padaku.. Tolong, selamatkan Yeri. Siapapun, datanglah dan selamatkan Yeri. Berikan hidup yang bahagia untuk Yeri. Yeri sudah banyak menderita selama ini. Bahkan jika aku harus kalah saat ini, setidaknya disana ada kak Taeyeon. Aku tak sendirian. Aku rela…,’ batin Wendy.

I NEED YOU, MY DEAR √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang