43. Kenyataan Lain

1.2K 116 18
                                    


Suasana sekarang lebih tenang. Hanya sisa sesenggukan saja yang terdengar.  “Abang, selama ini, hanya bukti ini yang papi punya. Ini papi dapatkan dari hasil penyelidikan di TKP saat kecelakaan itu tejadi,” Changmin meletakkan sebuah amplop coklat besar.

Amplop itu berisi analisis dari mobil yang digunakan Kyungho, dimana disana terdapat virus-virus aneh yang menyerang sistem mobil itu. Ada juga bukti blackbox yang merekam suara Kyungho dan Sooyoung yang sedang menelepon Changmin. Ada foto-foto Sooyeon membayar preman.

“Darimana papi dapat detailnya seperti ini?,” tanya Jin.

“Semua ini karena kak Yunho. Dia begitu cekatan, dia menyewa detektif professional diluar kepolisian untuk menyelidiki semuanya. Namun, penyelidikan itu membutuhkan waktu yang lama, hingga polisi menutup kasus itu sebagai kecelakaan biasa, dan JR Grup jatuh ke tangan Sooyeon, bukti itu baru terkumpul.”

“Itu sebabnya mereka masih bebas. Tapi kamu jangan khawatir, sekarang kamu sudah dewasa, memang belum mampu memimpin perusahaan besar, tapi paling tidak ini bisa digunakan untuk menyerang Jung bersaudara itu dan hakmu akan kembali,” Yunho menambahkan penjelasan Changmin.

“Papi, uncle, sebenarnya aku nggak butuh hak itu. Aku hanya ingin mereka ditangkap,” kata Jin.

“Tapi itu hak kamu, Seokjin. Mau nggak mau ya kamu harus menerimanya. Kami mendukungmu,” kata Yuri.

“Tapi, abang.. Janji sama mami. Kamu nggak akan pernah ninggalin mami setelah ini semua terungkap,” kata Tiffany yang kini duduk disamping jin sambil menggenggam tangannya.

“Mi, sampai Jin mati, keluarga Jin hanya kalian, sampai mati Jin nggak akan ninggalin mami, papi dan semuanya,” jawab Jin.

Tiffany tersenyum. Ponsel Yunho berbunyi.

“Ya? Oh? Baiklah,” Yunho mengaktifkan kameranya. Menjadi mode video call.

Mamii!!!! Aunty!!! V!! Jin!!!,” suara yang keluar dari video membuat mereka membeku. Merinding. Bagaimana bisa?

“Kakak…,” gumam V dan Jin.

Kalian nggak kangen sama Taeng? Taeng nunggu kalian jemput loh, Taeng bosen di rumah sakit ini,” gadis berpakaian rumah sakit itu berusaha menyapa keluarganya lagi yang kini sedang shock.

“Kakak sudah terapinya? Kata dokter tadi kakak lagi terapi?,” tanya Changmin.

Sudah papi. Pengen pulang.

“Iya, nanti papi jemput. Sekarang istirahat dulu, papi mau bicara penting sama keluarga disini.”

Bicara apa pi?

“Rahasia.”

Yah.. yaudah, tapi jangan lupa jenguk Taeng. Taeng kesepian. Bye bye semua!!!

Panggilan video terputus. Yuri, Tiffany , V dan Jin tak mengerti ada drama apalagi sekarang.

“Maafkan kami sudah berbohong tentang kematian Taeyeon. Waktu itu keadaan kacau. Jaehyun mengincar Taeyeon. Dia juga mengincar Yeri. Jungkook pernah diserang, Wendy juga. Papi nggak bisa melindungi semuanya dalam waktu bersamaan. Oke, untuk Jungkook dan Wendy bisa kita sisihkan terlebih dahulu, tapi Yeri? Jongdae? Jongin? Bahkan V dan Jin? Terutama Jin yang dari kecil memang diharapkan kematiannya oleh Sooyeon. Papi nggak bisa melindungi kalian secara bersamaan.”

I NEED YOU, MY DEAR √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang