13. Apa Kamu Kembali?

1.3K 133 24
                                    

Dikamar lelaki yang penuh dengan foto Yeri, ada seorang lelaki yang sedang melakukan panggilan telepon. Nadanya begitu friendly. Sangat berbeda dengan nadanya saat berbicara dengan foto Yeri beberapa saat yang lalu.

“Iya, sorry. Gua tadi telat dan sekarang nggak bisa gabung.”

“…”

“Oke. Besok gue pasti ikut.”

“…”

“Jangan khawatir.”

“…”

“Oke, tuan muda Kim.”

Lelaki itu tertawa. Lalu mengakhiri panggilan teleponnya. Dia menoleh ke kumpulan foto Yeri yang tertempel.

“Yer, gue barusan ditelpon anak-anak. Mereka nanyain kemana gue. Kok nggak ikut kumpul. Gue sengaja nggak ikutan. Kan nggak seru, Yer kalo gue ketemu lo dirumah lo. Makanya gue pilih diem dulu. Kira-kira lo masih inget gue nggak ya? Ya, masihlah.. Buktinya, lo langsung lari waktu liat gue di hari kedua mos. Didepan Hwayang.”

“Gue seneng lo masih inget gue. Itu artinya ingatan masa lalu kita benar-benar menyenangkan. Dan ekspresi lo… Ekspresi takut lo benar-benar bikin gue kangen. Ekspresi yang sangat gue rindukan. Gue pengen buat lo ngeluarin ekspresi takut lo tiap waktu, tunggu gue ya, Yer.”

Krieettt..

Suara pintu dibuka. Seorang wanita berwajah dingin dan angkuh masuk ke kamar itu. Menghampiri lelaki yang sedang memandangi kumpulan foto Yeri.

“Masih aja mikirin anak itu? Kenapa nggak cari yang lain aja sih?,” tanya wanita itu.

“Nggak bisa tante. Wajah takutnya itu kebahagiaan tersendiri buat aku,” jawab lelaki itu lalu tertawa.

“Lakukan apa yang kamu suka dan apa yang kamu mau. Tapi inget, jangan berurusan dengan hukum. Kamu tau sendiri kan, kita sangat sulit untuk mencapai semua ini. bahkan kita harus memalsukan kematian Jung Rae Hoon demi menikmati ini semua.”

“Bukankah selama ini kita sudah melawan hukum, tan?,” dia bertanya namun bibirnya mengeluarkan smirk.

“Tante tau. Tapi tante ingin kamu bersih. Kamu penerus perusahaan. Jangan kotori namamu itu. Mengerti?,”

“Tan, apa Jung Rae Hoon benar-benar tidak akan kembali?”

“Apa yang kamu katakan? Dia sudah lenyap. Entah membusuk di jurang, entah dimakan binatang buas, yang jelas dia sudah lenyap. Jangan pikirkan yang tidak-tidak. Fokus saja pada kesenanganmu dan ingat, jangan kotori namamu itu, Jung Jaehyun,” kata wanita itu. Lalu berjalan meninggalkan Jaehyun.

“Tante Soojung,” panggil Jaehyun.
Soojung menghentikan langkahnya tapi tidak balik badan. Dia menunggu keponakannya untuk bicara.

“Lindungi keponakanmu ini jika melakukan kebodohan,” ucap Jaehyun.

Soojung mengeluarkan senyum sinisnya. “Aku akan melindungimu jika kau melakukan kebodohan. Namun satu pesanku, jangan melakukan kebodohan,” ucapnya lalu melanjutkan langkahnya.

Jaehyun tertawa mendengar pesan tantenya yang terdengar konyol. Namun dirinya juga sadar jika pernyataannya konyol. Dia lalu berjalan menuju tempat tidurnya. Mencoba memejamkan mata.

-

Keesokan paginya di rumah keluarga KIM.

“Jongdae, papa semalam belum sempat bicara denganmu. Nanti sepulang sekolah langsung temui papa. Papa pulang sore,” ucap Yunho tanpa basa-basi saat melewati anaknya yang baru saja keluar kamar.

I NEED YOU, MY DEAR √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang