27. Itu Kamu

1.1K 122 4
                                    

“Kak Wendy kok diem aja dari tadi?” tanya Yeri. Sekarang BTS - Velvet sedang di rumah keluarga Kim.

“Oh? Iya Yer. Lagi banyak tugas,” jawab Wendy asal.

“Tugas apaan kak?” tanya Jungkook. “Gue tadi kan nggak masuk.”

“Mmmm.. nanti aku chat aja deh tugasnya apa aja. Bukunya di motor, males ambil.”

“Oh, oke."

Suga menatap Wendy curiga. Seperti ada yang disembunyikan kekasihnya itu. Karena sejak istirahat tadi, dia hanya diam. Tidak. Lebih tepatnya sejak dia menerima panggilan dari nomor yang Suga sendiri tidak tau itu nomor siapa.

Flashback
“Siapa nih?” tanya Wendy saat dia menerima panggilan dari nomor asing. “Halo, siapa ini?”

Apa kamu tidak mengenaliku? Suaraku?” tanya suara diseberang yang membuat Wendy kaget. Spontan dia menjatuhkan ponselnya. Ponsel itu jatuh ke meja hingga menimbulkan bunyi yang mengagetkan Suga dan teman-temannya.

“Ada apa yank?”

“Enggak apa-apa kok,” jawab Wendy buru-buru mengambil ponselnya. Panggilan telah terputus. Namun ada pesan yang masuk.

010xxxxxx
Ada tikus yang seharusnya sudah aku lenyapkan, ternyata aku kecolongan. Mungkin mulai hari ini aku akan memburu tikus. Tunggu saja.

Wajah Wendy memucat membaca pesan yang didapatkannya. Jaehyun? Apa itu dia? Apa dia tau kalau Wendy mengetahui rahasianya?

Wendy bertanya-tanya dalam hati. Dia mulai panik dan ketakutan. Bagaimana kalau Jaehyun menemukannya? Bagaimana kalau Jaehyun menyakitinya? Bagaimana kalau dia dilenyapkan sama seperti apa yang pernah dia lihat? Wendy tak bisa membayangkan hal lain lagi.

*

“Yeri udah baikan kan?” tanya Irene.

“Iya kak. Udah mendingan. Maaf, sudah buat kalian semua khawatir. Kak V, maafin Yeri ya,” kata Yeri.
Semua yang ada disana mengangguk.

“Kak Wen, tadi kan ada pelajaran matematika, ajari bentar aja, tadi malem udah gue tandai kak, mau ditanyain, tapi nggak jadi,” pinta Jungkook.

“Oh, oke. Sekarang?”

“Iya. Diluar aja, biar yang lain nemenin Yeri. Bentar doang kok,” ajak Jungkook.

“Yank, aku tinggal bentar. Semuanya, aku keluar dulu ya,” pamit Wendy.

*

“Lo kenapa kak?” Tanya Jungkook to the point, begitu mereka sudah di bawah. Mereka berada di ruang tengah keluarga Kim sekarang.

“Kenapa emangnya? Aku baik-baik saja kok. Oh iya, mana yang mau ditanyakan? Kok kamu nggak bawa buku?”

“Tas gue dikamar Yeri. Bukunya juga disana.”

“Lah? Katanya minta diajari?”

“Tadi cuma alasan aja biar bisa ngajak kakak keluar. Jujur kak, lo kenapa? Nggak biasanya lo diem gini. Gelisah terus dari tadi.”

Wendy menggeleng.

“Kak, please. Apa ini berhubungan dengan pertemuan kita di rooftop?”
Wendy menunduk. Air mata yang sedari tadi ditahan merembes.

“Kak?”

“Dia nyari aku,” kata Wendy pada akhirnya. Dia jongkok sambil menangis tanpa suara. Rasa takut sudah sampai batasnya.

Jungkook tau maksud Wendy. “Jaehyun tau kalau kakak ada disana waktu itu?"

“Aku nggak tau Kook. Tiba-tiba dia telpon, dan juga sms. Aku takut. Ternyata ini yang dirasakan Yeri,” kata Wendy.

I NEED YOU, MY DEAR √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang