Tak ada alasan bagi Jugkook untuk menutupi semuanya lagi. Lelaki itu semakin membahayakan keadaan orang-orang yang ada didekatnya. Dia akan menceritakan apa yang diketahuinya selama ini ke anggota BTS. Yang ada dirumah ini tinggal dirinya, Hoseok, Jimin dan Suga. Setidaknya masih ada Suga, member yang dewasa diantara BTS setelah Jin. Jadi kalau ada percikan api diantara mereka, setidaknya dia bisa meredamkannya.
“Bang, gue mau bahas ini sama lo semua, termasuk Joy dan kak WenSeul,” kata Jungkook begitu sampai di ruangan tempat mereka berkumpul lagi. Wendy sudah sadar, dia bersandar dibahu Suga. Pikirannya masih melayang kemana-mana.
“Ada masalah serius?” tanya Hoseok.
Jungkook mengangguk. Dia mengeluarkan isi amplop itu. Ada flashdisk dan foto juga selembar kertas. Suga mengambil kertas itu.
“Ini analisis dari hp nya Yeri. Riwayat terakhir tentang sebuah video yang diputar Yeri. Apa ini analisis dari hp yang dia banting kemarin?” tanya Suga.
“Mungkin, bang,” jawab Jungkook.
“Darimana lo dapat ini semua. Kayaknya ini masalah yang akan melibatkan banyak pihak,” kata Hoseok.
“Gue tau dari email yang dikirim Kak Taeyeon.”
“Itu aku yang ngirim,” kata Wendy. Semua mata mengarah ke Wendy.
“Kak Taeyeon memintaku untuk mengirim email yang ada di draft. Dan menghancurkan hp nya, supaya dia nggak bisa mencari tau siapa aja yang ada dipihak kak Taeyeon,” jelas Wendy namun tatapan matanya kosong.
“Siapa sih?” tanya Joy. Jimin menyenggol lengan Joy. Lalu menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya sendiri. Memberi kode untuk diam. Karena ini masalah yang serius, Jimin tak ingin sifat ingin tau-nyaJoy malah bikin mereka semua tidak fokus.
Jungkook sudah menancapkan flashdisk itu di laptopnya. Hanya ada satu file. Diputarnya file itu. Mereka melihatnya bersama-sama. Kecuali Wendy. Dia masih melamun.
Mereka semua kaget melihat isi video itu. Bahkan Hoseok sudah menjauh saat adegan kekerasan pertama dimulai. Dia tak ingin melanjutkannya. Teriakan si korban, teriakan seorang gadis, tangis korban, tangis seorang gadis dan tawa dari orang gila itu keluar dari video yang diputar.
Joy dan Seulgi juga sudah menjauh. Tak kuat melihatnya terlalu lama.
“Tangis itu… teriakan ituu…. Aku mendengarnya lagi,” gumam Wendy.
Jungkook yang mengerti segera menghentikan video itu. Dia melihat beberapa foto yang terlampir. Seperti foto yang diambil dari video.
“Bukankah itu Jaehyun?” tanya Suga. Dia ikut melihat foto itu. Memang mata dan telinga Suga begitu peka. Matanya tajam meski sering digunakan untuk tidur. Padahal gambar di foto itu sedikit kabur jadi, wajahnya tak terlihat jelas.
“Wahhh.. Bagaimana bisa lo bilang kek gitu bang? Gambarnya kabur gini kok,” kata Jimin.
“Itu mirip banget sama Jaehyun. Bahkan gue yakin itu dia. Tawa di video tadi juga mirip. Gue nggak tau anak Hwayang gimana, tapi kalo untuk tim basket mereka, denger dari nafas mereka aja gue dah tau mereka siapa.”
“Sombong amat bang,” celetuk Hoseok.
“Itu memang Jaehyun,” kata Wendy. Entah sebenarnya dia sadar atau enggak. Pandangannya kosong tapi sering tiba-tiba menyahut kalau ada yang berbicara.
“Gini bang. Gue mau cerita dari awal. Beberapa waktu lalu, gue bicarain ini sama kak Wen di rooftop. Dia jadi salah satu saksi yang tau wajah Jaehyun yang sebenarnya. Jaehyun itu psikopat.”
Semua kaget.
“Kak, orang setampan Jaehyun? Bahkan kalau senyum bikin cewek-cewek meleleh itu seorang psikopat?!” Joy mulai heboh. Jimin mencubit paha Joy supaya sepupunya itu agar bisa diam. Joy langsung merengut ketika mendapat cubitan dari Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU, MY DEAR √
Fanfic"Aku rapuh, aku rapuh secara fisik dan mental. Aku membutuhkan seseorang yang bisa membebaskanku dari masa laluku. Bayang-bayang masa lalu yang kelam. Aku mohon, siapapun itu... tolong aku," YR "Aku bukan orang hebat. Aku hanya anak lelaki biasa yan...