#6 Nara

2.6K 327 4
                                    

Kalo weekend begini, Nara biasanya lebih senang diam dirumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo weekend begini, Nara biasanya lebih senang diam dirumah. Tidur-tiduran sambil nonton TV atau streaming series atau drama korea di kamarnya seharian. Nara lebih senang menghabiskan waktu liburnya hanya untuk bersantai saja dirumah dibandingkan harus keluar, nongkrong, atau jalan-jalan. Tapi kalau ada teman yang mengajaknya pergi, Nara pasti akan mengusahakan untuk dapat ikut dan menemani. Hal itu juga yang Nara lakukan hari ini. Pergi dengan Daniel. Sudah hampir dua bulan ini Nara dekat dengan Daniel, di kampus sama Daniel, pergi sama Daniel. Walaupun Nara dan Daniel beda fakultas tapi Daniel dengan rajinnya datang dan menghampiri Nara ke kampusnya, kadang datang untuk menjemput, kadang hanya sekadar mampir dan bertemu.

Hari ini Daniel tiba-tiba mengajak Nara untuk jalan-jalan. Lihat-lihat kemeja katanya. Ya walaupun Daniel emang sukanya tiba-tiba. Nara pun mengiyakan, jadilah dia pergi hari ini.

"Tumben amat lo beli baju minta ditemenin? Lebih tepatnya, tumben amat lo beli baju?" celetuk Nara saat mereka sedang melihat-lihat kemeja di salah satu section di mall tersebut.
"Yeee kurang ajar lo. Ya pengen lah, masa gue pake kemeja itu muluuu" balas Daniel sambil mengambil satu kemeja lalu menunjukkannya pada Nara, "Nar, ini bagus gak?" "Hmm" "bagus gak?" "Iye bagus bawel sih lo ah"
Berpindah dari satu section ke section yang lainnya, Daniel dengan seriusnya memilih-milih baju yang akan dia beli. Nara disana bertugas untuk memperhatikan dan memberikan komentar jika diperlukan. Kadang Nara ikut memilihkan baju yang tepat untuk Daniel.
"Nil coba ini deh coba, kayaknya dipake elo bagus" kata Nara sambil menyodorkan satu kemeja.
"Udah gak usah dicoba masukin tas aja langsung"
"Ihhh coba dulu kali main asal masuk tas aja"
"Gak, kalo lo yang milihin gue beli"
"Nanti kalo jelek lo gk suka gimana"
"Asalkan lo yang pilih gue suka dan gue pake. Jadi lo tenang aja ok? Udah gih masukin tas aja"
Nara akhirnya mengalah dan memasukkan baju yang disarankannya kepada Daniel ke dalam tas belanja. Dengan kata-kata Daniel yang begitu Nara awalnya biasa aja jadi sedikit degdegan. Bukan, bukan Nara naksir, tapi ada sedikit perasaan senang kalo Daniel sebegitu percayanya pada Nara sehingga Daniel mau saja terima apa yang diberikan Nara. Nara masih aja denial sama perasaannya atau Nara tidak tau perasaannya ke Daniel bagaimana? Ah memang tidak peka sekali si Nara ini.

Ketika mereka sedang duduk-duduk santai sambil menyantap makan siang, tiba-tiba saja Daniel menanyakan pertanyaan yang membuat Nara sedikit tertegun dan degdegan.
"Nar"
"Hmmm"
"Lo ada naksir seseorang gak?"
"Hah? Tiba tiba banget lo nanya nya" Nara sedikit tersedak akibat kekagetannya sendiri akibat mendengar pertanyaan Daniel barusan.
"Ada gak? Atau ada yang deketin lo gitu gak?" sambung Daniel lagi sedikit mendesak Nara.
"Hmmm gue mesti jawab apa enggak ya nih"
"Ih jawab lah gue nanya"
"Lagian lo kepo banget. Gak, gak ada kalo gue sih yang deketin gue, biasa aja. Kalo naksir,hmmm" lalu Nara terdiam, dalam lubuk hatinya Nara sedikit berbisik pada dirinya sendiri kalau dia naksir Daniel, tapi masih tidak menyadari atau mungkin menyadari tapi tidak mau mengakui kalau Daniel memang sedikit membuat Nara baper dan tumbuh perasaan suka.
"Gimana? Lo ada naksir orang?"
"Dih kepo banget sih lo, privasi lah"
"Iya gue kepo soalnya gue gak mau aja keduluan orang lain"
Nara diam, ini memang Nara yang salah dengar karena sudah tidak fokus dan lelah atau memang Nara mendengar pernyataan Daniel yang jujur saja membuat Nara jadi berdebar.
"Ah apa?"
"Ah budek lo, gak jadi, gak ada siaran ulang"
Lalu selanjutnya mereka berdua hanya duduk diam dan melanjutkan makan.

Setelah lelah berkeliling dan makan siang, akhirnya mereka berdua pulang. Keduanya masih diam di dalam mobil, Nara asik menikmati suasana sore, sementara Daniel fokus mengendarai mobilnya. Tak ada satu pun dari mereka yang memulai pembicaraan. Nara masih teringat kata-kata Daniel tadi siang ketika mereka makan, ada sedikit kegelisahan di hati Nara memikirkan kenapa Daniel menyatakan hal seperti itu. Di sisi lain, Daniel juga memikirkan kata-katanya tadi yang tidak sengaja dilontarkan. Bagaimana kalau nanti Nara jadi illfeel.

Akhirnya Daniel memulai pembicaraan karena mulutnya sendiri sudah tidak tahan ingin mengobrol dengan Nara. "Nar, abis ini lo ngapain?"
Nara yang sedikit terkejut mendengar Daniel lalu menjawab "gak ngapa-ngapain sih paling nge gabut lagi, tidur-tiduran, nonton TV. Kenapa?"
"Besok gak ada kuliah?"
"Ada, siang"
"Besok gue jemput ya?"
"Rajin amat lo?"
"Ya gapapa kan, gak boleh nih?"
"Iya udah, jam setengah 1 ya"
Setelah itu Nara kembali fokus terhadap pemandangan jalan diluar, sementara Daniel tersenyum dalam diam.

"Nar, udah nyampe nih"
Nara tersadar bahwa dia sudah sampai di depan rumahnya segera turun dari mobil. Begitu juga Daniel.
"Yaudah gih lo pulang sono"
Ketika Nara berbalik akan masuk ke dalam rumahnya, Daniel menahan tangan Nara lalu memberikan bungkusan ke tangan Nara.
"Apaan nih?" tanya Nara menatap bingung ke arah Daniel.
"Buat lo, soalnya udah mau nemenin gue lama lama hari ini" jawab Daniel datar dan sebiasa mungkin.
"Tumben?"
"Dikatain tumben mulu gue, kalo gak mau yaudah sini balikin"
"Eh iya iya ini gue terima, makasih ya. Yaudah gih pulang sono lu nongkrong depan rumah gue lama lama kayak cabe-cabean lu"
Sebelum Daniel pergi, Daniel secara reflek mengusap kepala Nara lalu berkata "yaudah gue pulang dulu, jangan kangen ya, gue mau nugas dulu malam ini, gak bisa nyamperin lo kalo lo kangen".
"Idih males, udah gih pergi sono, bawel lu"
Akhirnya Daniel pergi dan Nara masih berdiri di depan rumahnya sambil memegang bungkusan yang diberikan Daniel. Isinya baju, baju yang tadi Nara lihat ketika dirinya berbelanja bersama Daniel.

Tapi Nara tersenyum, lalu berkata dengan dirinya sendiri melihat mobil Daniel yang semakin menjauh, "kurang ajar lo Nil kalo bikin gue naksir lo, gue gak mau baper sendirian".

What are you gonna do now
Kinara Radisti?

amitié • kang danielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang