Sore itu Nara sudah bersiap-siap untuk pergi keluar rumah. Segera diambilnya tas kecil miliknya dan kunci motor lalu berpamitan ke mamanya.
"Maaaa pergi dulu ya"
"Mau kemana Dis?". Adis, panggilan rumah untuk Nara. Entah mengapa Nara punya panggilan berbeda untuk dirinya di rumah dan di luar rumah seperti kampus dan teman-temannya.
"Ke rumah Daniel"
"Oh yaudah hati hati, salam buat Daniel"Segera setelah berpamitan Nara mengendarai sepeda motornya ke rumah Daniel. Yup, Nara memang sering main ke rumah Daniel, ya Daniel juga sering sih main ke rumah Nara. Kebetulan rumah mereka berdua tidak terlalu jauh. Tapi kedatangan Nara kali ini dapat dibilang surprise karena Nara tidak memberi kabar apapun ke Daniel. Daniel ulang tahun? Tidak. Ini Nara saja yang iseng untuk main karena tidak ada kerjaan di rumah dan yahhh untuk melepas rindu nya terhadap Daniel.
Daniel sebenarnya baru saja pulang dari kegiatan makrab jurusannya di Bandung selama 2 hari. Baru dua hari loh Na, sudah kangen saja.
Sampainya di rumah Daniel, Nara memencet pelan bel rumah Daniel. Tak lama berselang, pintu dibukakan oleh mama Daniel.
"Hallo tante"
"Eh Nara, aduh kok repot-repot datang sih. Sini-sini masuk. Mau cari Daniel ya?"
"Haha enggaklah tante, Nara mau cari Abim. Bosen ah Daniel mulu."
"Hahaha bisa aja kamu mah ya."
"Haha lagian tante kayak gak tau Nara aja deh. Eh iya tante. Ini Nara bawain kue buat tante sama Abim" kata Nara sambil menyodorkan kotak berisi terang bulan dan martabak yang dia beli tadi di jalan menuju ke rumah Daniel.
"Yaampun pake repot. Yaudah ini kamu bawa naik aja, diatas tuh si Daniel sama Abim lagi main game."
"Oh gitu okay deh, Nara naik dulu ya tante"
Lalu Nara berjalan menuju ke lantai dua, ke ruang keluarga diatas tempat Daniel dan Abim biasa main game.Nara bergerak perlahan mendekati Daniel yang masih tidak sadar dengan kedatangan Nara dan fokus terhadap game nya. Baik Daniel maupun Abim belum menyadari kehadiran Nara karena asiknya menatap layar TV dan mengontrol joystick nya. Tidak ingin menganggu, Nara hanya diam duduk di sebelah Daniel sambil serius memperhatikan keduanya bermain game dan wajah serius Daniel yang bikin Nara gemas.
Ketika keduanya telah selesai bermain game, barulah Nara membuka mulutnya untuk bicara.
"Ehemmm, aduh asik banget deh mainnya, gue gak boleh join banget nih kayaknya ya"
Mendengar suara Nara, Daniel langsung menoleh ke sebelahnya dan melihat Nara disana duduk santai sambil memperhatikan layar TV.
"Nara kok lo disini? Kok gak ngomong-ngomong mau dateng?"
"Yeee gak mau nih gue dateng? Ya udah deh gue balik nih" kata Nara pura-pura bangun dari duduknya untuk pergi
"Eeiii jangan dong" cegah Daniel seraya memeluk Nara.
"Ehem hallo masih ada gue kak disini?" kata Abim sambil pura-pura batuk.
"Haha hi bim, nih terangbulan nih sama martabak"
"Asikkk sering-seringlah lo dateng kak kalo bawaannya gini mulu" kata Abim sambil mengambil kotak yang dibawa Nara dan membukanya. Segera setelah melihat isi di dalamnya mata Abim terlihat bersinar dan mulai melahap terang bulannya.
"Yeee elu mah makan mulu mikirnya" kata Daniel menoyor pelan kepala Abim.
"Udah ah gue mau ke kamar aja, males jadi obat nyamuk gue disini. Baik baik lo berdua, ini ruang keluarga. Kalo mau buat keluarga jangan disini, di kamar Daniel noh sono gede" lalu Abim segera berlari ke kamarnya sambil tertawa kecil.
"EH BOCAH MESUM PERGI LO" teriak Daniel sambil melihat ke arah Abim.
KAMU SEDANG MEMBACA
amitié • kang daniel
Fanfiction"Daniel lo tuh bego tapi jangan bego bego amat dong," "...gue gak nyangka aja lo bisa setolol dan sebajingan ini..." - a local fanfiction (indonesia) (c) copyrights all reserved. cheesysugarr. 2017