hi sorry banget sebelumnya dari kemarin banyak yang bilang story nya kosong which i dont know how. sorry banget ini wattpad aku kayaknya lagi error apa gimana, i hope yang ini berhasil ke post
"Abim pinjem pr lo dong, gue belum ngerjain" suara Agas mengagetkan Abim yang baru saja duduk di bangkunya, yang dengan sekenanya mendatangi Abim untuk mencontek pr.
Pagi itu kegaduhan sudah terdengar di kelas 11 IPS 1. Bukan karena ada yang kesurupan bukan. Tapi karena rata-rata anak di kelas tersebut melupakan satu hal yang penting bagi dunia persekolahan, yaitu PR. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi seorang bernama Ganda Abimana. Merupakan murid pindahan yang baru saja menetap di Indonesia sejak memasuki bangku SMA membuatnya harus bekerja lebih ekstra dalam proses adaptasi dan pembelajaran di sekolah. Sifat dan kedisiplinan akibat sekolah di luar negeri pun masih dibawanya sampai sekarang, termasuk dalam hal mengerjakan PR. Abim memang bukan termasuk anak paling rajin atau paling pintar di kelasnya, tapi sebisa mungkin Abim harus dapat mengikuti teman-temannya yang lain.
Dari sekian banyak anak yang ribut dan saling meminjam pr satu sama lain, yang paling menonjol adalah seorang Nindatama Adistya. Ketua kelas sekaligus juga "preman" di kelas Abim. Gadis tomboy berambut gelap yang selalu dikuncir sembarangan dengan kacamata yang selalu bertengger di hidungnya. Abim bukannya takut tapi berusaha sebisa mungkin tidak dekat dengan Ninda, bukan karena dia beringas, tidak, Ninda tidak beringas, hanya saja Ninda terlalu cerewet, terlalu mendominasi untuk ukuran kewajaran seorang Abim. Dan lagi....
"Heh Ganda, lo pasti udah ngerjain pr kan? Gue liat punya lo boleh gak? Punya gue udah sih cuma kurang dikit ada yang gak gue ngerti" yup, ini Ninda, dan dia satu-satunya di kelas ini, mungkin di seluruh sekolah memanggil nama Abim dengan nama depannya. Yang jujur saja, Abim kurang sukai. Alasannya, ya pokoknya tidak suka saja.
Ninda masih berdiri di depan meja Abim sambil menjulurkan tangannya meminta PR Abim. Abim sempat melirik Ninda sebentar lalu mengambilkan pr nya dan memberikannya pada Ninda, dengan sedikit tidak ikhlas.
"Pinjem yak, bentar aja kok" kata Ninda setelah mengambil bukunya lalu mengayunnya sebentar dengan senyum sambil berlalu pergi.
"Heran. Kok bisa ya ada cewek macam gitu?" Pikir Abim.
Bel tanda masuk kelas telah berbunyi, semua anak telah berkumpul di bangku masing-masing. Dengan sigap Ninda lalu mengembalikan buku pr Abim ke pemiliknya. Dan tanpa sengaja bukunya mengenai kepala Abim karena saking terburu-burunya.
"Aw" pekik Abim sambil memegangi kepalanya.
"Eh sorry bro gak sengaja, hehe. Thanks ya" balas Ninda sambil nyengir lalu kembali ke kursinya.
"What the hell" bisik Abim sebelum akhirnya mengikhlaskan kesialannya hari ini dan mengikuti pelajaran seperti biasa.
Di kelas mungkin Abim terkesan pendiam dan pemalu. Maklum saja, Abim lama ikut orang tuanya bertugas berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain. Proses adaptasi membuat Abim sedikit kesulitan dan jadi canggung untuk dapat berinteraksi dengan orang lain, padahal aslinya Abim adalah anak yang ceria, memiliki kemampuan sosial yang baik juga. Kepindahannya ke Indonesia sendiri memang cukup mendadak, karena orang tua Abim merasa kasihan melihat Abim untuk terus-terusan berpindah sekolah, jadi diputuskan untuk Abim dititipkan pada keluarga Daniel di Jakarta. Sayangnya adalah Abim dimasukan ke sekolah negeri yang mana bahasa jadi salah satu kendalanya. Abim kurang lancar berbahasa Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
amitié • kang daniel
Fanfiction"Daniel lo tuh bego tapi jangan bego bego amat dong," "...gue gak nyangka aja lo bisa setolol dan sebajingan ini..." - a local fanfiction (indonesia) (c) copyrights all reserved. cheesysugarr. 2017