Pergantian tahun jadi momen yang layak untuk dihabiskan bersama orang tercinta. Momen dimana kita dapat menghargai waktu setahun kebelakang dan juga momen dimana resolusi-resolusi untuk satu tahun kedepan direncanakan. Tahun baru kali ini dihabiskan Daniel bersama teman-temannya. Adalah Jita sebagai tuan rumahnya, seluruh teman-temannya diundang untuk datang ke rumah merayakan tahun baru dengan memasak dan makan bersama. Typical perayaan tahun baru pada umumnya.
Pestanya tak mewah dan sangat informal dan santai. Hanya diisi oleh teman-teman dekat dan beberapa staff dari EO Daniel dan cafe Jita.
Setelah masak-masak dan makan selesai, para tamu diberikan waktu bebas untuk berbincang masing-masing. Saat itulah Daniel menghampiri Nara yang sedang asyik duduk termenung di halaman belakang Jita. Tanpa bersuara, Daniel lalu duduk disebelah Nara.
Merasakan kehadiran seseorang, Nara lalu menoleh ke sebelahnya dan mendapati Daniel sedang menatapnya dengan senyuman.
"Hei" sapanya.
"Hei, kenapa sendirian?" balas Daniel.
"Lagi pengen aja" akhir Nara lalu kembali menatap bulan yang dihiasi dengan berbagai macam kembang api disekitarnya.
Daniel hanya duduk disana, sambil terus menatap Nara dengan senyumnya.
"Kamu lagi liatin apa sih?" tanya Daniel lagi.
"Liat kembang api, bagus kan? Tunggu nanti jam 12 deh pasti lebih rame lagi" jawab Nara yang lalu mengalihkan perhatiannya pada Daniel yang masih saja menatapnya sedari tadi.
"Ih kamu kok ngeliatin aku terus sih" protes Nara sambil menepuk pelan lengan Daniel. Wajahnya mungkin sudah merona, tapi untungnya tertutup malam.
Tanpa berkata, Daniel seraya merangkul Nara dan mendekatkan jarak duduk keduanya. Nara secara reflek pun meletakkan kepalanya pada pundak Daniel lalu menautkan tangan keduanya. Satu kebiasaan kecil yang dilakukan Nara setiap kali bersama Daniel.
"Kamu tuh selalu aja bisa bikin aku degdegan ya" kata Nara.
"Yang ada kamu tuh yang bikin aku degdegan mulu" balas Daniel seraya mencolek hidung Nara yang dibalas dengan dengusan kecil dari Nara tanda tak setuju.
Sambil masih menikmati pesta kembang api di langit pergantian tahun. Keduanya hanyut dalam suasana throwback selama setahun ke belakang.
"I don't know how my life would be if I didn't meet you that day Nar" kata Daniel tiba-tiba yang langsung mendapatkan perhatian Nara.
"You are the best thing that happened in my life" sambungnya lagi.
"Ya kan mulai nih cheesy nya Daniellll" jawab Nara sambil tertawa kecil dan mencubit pelan pipi pacarnya tersebut.
"I'm trying to be romantic here" jawab Daniel rolling his eyes.
"But romantic and cheesy is so hard to differentiate. And you are being cheesy here" balas Nara lalu tertawa kecil melihat ketidak setujuan dari raut wajah Daniel.
"But i like it" sambung Nara lagi.
Daniel kembali merekatkan rangkulannya, berusaha semakin mendekatkan jaraknya dengan Nara.Semakin dekat waktu pergantian tahun, keduanya masih nyaman dalam diam dan berada di sisi satu sama lain.
Ketika jam sudah menunjukkan pukul 12, ketika itu pula suasana pesta kembang api semakin meriah, didengarnya sayup-sayup teman-teman yang lain di balkon depan sedang saling mengucapkan selamat tahun baru dan bersorak.
Tapi disini, Daniel dan Nara hanya tersenyum menikmati suasana pergantian tahun bersama.
"Selamat tahun baru Nara" kata Daniel memulai.
"Selamat tahun baru juga Daniel" balas Nara.
"Let's make a wish for the new year" ajak Daniel.
Samar-samar terdengar dalam bisikan permohonan Nara, namanya disebut.
".....dan semoga bisa sama Daniel terus dan lancar sampai pernikahan..." hal ini membuat Daniel malu dan juga senang.
"Amin ya Nara" balas Daniel dalam hatinya.
Sementara Nara selesai membuat permohonannya, Daniel berdoa agar selalu diberikan kelancaran dan kebahagiaan baik untuk dirinya, Nara serta keluarganya di tahun kedepan.
"Semoga tahun depan nikah!" sontak permohonan Daniel tersebut membuat Nara tersipu.
"Ih kamu mah maunya buru-buru" balas Nara yang disambut dengan tawa Daniel.
Ya gimana ya Nar, aku bawaannya mau cepet-cepet ngehalalin kamu soalnya. Ok lanjut.Perlahan tapi pasti Daniel perlahan mendekatkan jarak mereka dan mengecup bibir Nara. Kecupan singkat yang langsung diakhiri Daniel. Dilihatnya Nara lalu tersenyum sambil menatap mata Daniel. Kembali Daniel mengikis jarak diantara mereka, mendekatkan wajahnya lalu menakup wajah wanitanya, perlahan mengecup bibir Nara. Melumatnya pelan, merasakan manisnya green tea frappe yang tadi diminum Nara melalui rasa di bibirnya. Rasa yang selalu Daniel rindukan tiap harinya. Daniel rasanya ingin terus mengecup bibir Nara yang membuatmya kecanduan, tapi tentu saja, that's a bit inappropriate. Daniel masih paham batasannya, walaupun rasanya ingin saja dekat dengan Nara.
Keduanya lalu larut dalam euphoria kedekatan masing-masing. Perlahan, lembut, dan manis. Mungkin itu yang dapat mendeskripsikan bagaimana momen berdua Daniel dan Nara kala itu. Both of them really take their time to savor all the sweetness and the contentment they got when they are together. Tangan Nara dengan santainya memainkan rambut Daniel sembari mengalun mengikuti iringan kecupan-kecupan yang diberikan Daniel. A new year kiss is the best way to start the year.
Di sisi lain, merasakan ada yang kurang, Jita lalu mencari Daniel dan Nara untuk merayakan pergantian tahun bersama. Walaupun sebenarnya Jita tahu Daniel dan Nara pasti sedang berduaan. Dan benar ketika Jita menoleh ke halaman belakangnya, didapati Daniel dan Nara sedang hanyut dalam momen berduanya. Tak ingin menganggu, Jita perlahan dan tanpa suara berbalik.
"Bang darimana?" Tanya Abim.
"Abis nyari Daniel tadi" jawab Jita.
"Oh terus bang Daniel nya mana?" kepo Agas saat menghampiri Abim dan Jita.
"Ada tuh di belakang sama Nara. Udahlah biarin aja" jawab Jita berusaha mengalihkan perhatian keduanya.
"Berduaan, sama Nara. Pasti lo habis menciduk mereka kan Bang? Muka lo awkward gitu" goda Abim.
"Ih apaansih lo anak kecil jangan ikut-ikutan deh" protes Jita.
Ya bagaimanapun juga rasanya awkward dan tidak enak saja memergoki Daniel dan Nara, apalagi harus sampai menganggu momen mereka. Namanya juga orang pacaran.
"Pergokin ahhhh" kata Abim seraya berjalan hendak menghampiri Daniel.Belum sempat Abim dan Agas pergi, Daniel dan Nara sudah kembali dari kegiatan berduaannya.
Disambut dengan sorak kecewa dari Abim dan Agas membuat Daniel dan Nara bingung. Sebegitu kecewanya kah mereka akan kehadirannya?
"Yahhhh dateng mereka yahhhh" kata Abim
"Kenapa sih?" Tanya Daniel curiga.
"Ih dateng-dateng abis berduaan bibirnya basah CiAaaa" goda Agas.
Sontak godaan Abim dan Agas membuat Daniel dan Nara malu, terutama Nara, raut wajahnya kaget dan terasa panas karena malu mendengar godaan dari Abim dan Agas. Padahal keduanya memang sering sekali menjahili Daniel dan Nara. Ya namanya juga adik ya.
Tidak jauh berbeda dengan Nara, Daniel cukup tersipu dan pangling mendengar ucapan Agas, tapi Daniel berusaha untuk tetap tenang bersiap akan menempeleng dua adik kurang ajarnya ini.
"Eh bocah diem lo, pergi sana. Taun baru udah godain orang" protes Daniel yang lalu dijawab dengan tawa adik-adiknya.
"Dasar budak cinta lo bang" tambah Abim yang kemudian pergi menjauh dengan segera sebelum Daniel dapat membalasnya.Pesta hari itu diakhiri dengan saling mengucapkan selamat tahun baru. Berharap di tahun yang baru nanti akan datang hal-hal baik menghampiri mereka. Berharap di tahun yang baru nanti urusan yang belum selesai di tahun sebelumnya akan dipermudah dan dilancarkan.
Happy New Year
KAMU SEDANG MEMBACA
amitié • kang daniel
Fanfiction"Daniel lo tuh bego tapi jangan bego bego amat dong," "...gue gak nyangka aja lo bisa setolol dan sebajingan ini..." - a local fanfiction (indonesia) (c) copyrights all reserved. cheesysugarr. 2017