Hiruk pikuk rumah mewah ini membuat Aby kesulitan melihat wajah pemilik tubuh tinggi dengan setelan hem hitam di pojok ruangan itu dengan jelas. Padahal acara sudah usai, tapi masih ada beberapa orang yang belum juga pulang.
Dia tidak sedang menguntit, hanya saja sejak mbak Sri memberitahunya bahwa laki-laki itulah cucu majikannya, rasa penasaran tiba-tiba muncul.
Dicobanya untuk maju sedikit demi sedikit, tapi tetap saja sulit. Beberapa perempuan cantik dengan pakaian seksi serasa berlomba mendekatinya. Pindah satu datang lagi yang lainnya. Rambut salon, baju butik, sepatu-sepatu merk terkenal dan pastinya mahal mereka gunakan demi terlihat sempurna.
Yah.. Siapa yang tidak ingin mengambil hati laki-laki sukses seperti aden? Batinnya. Apalagi mbak Sri bilang kalau cucu majikannya adalah seorang ceo berwajah tampan. Komplit pakek telor. Bisa menjadi pacarnya, lebih-lebih istrinya itu namanya ultra rejeki.
Sepuluh menit berlalu. Dan Abypun menyerah. Masih banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan di dapur. Malam ini ia akan sangat sibuk.
"Sini-sini, kamu bawa ini yah By pulang nanti." Mbak Saroh menarik lengan Aby semangat sambil menunjukkan beberapa bungkus lauk.
"Banyak banget mbak?." Wajah Aby berseri-seri. Hari ini makan enak!
"Ini kelebihan, daripada dibuang sayang." Mbak Siti menimpali.
Sebenarnya Aby sedikit kaget melihat gelungan mbak saro yang mirip taman bunga, ada beberapa macam bunga yang nangkring disana, cuma bunga bangkai saja yang absen.
tapi di diusahakannya untuk tetap tenang.Bu Mia memang tidak pernah mempermasalahkan penampilan asistennya, yang penting nggak bukak-bukaan katanya.
"Makasih yah mbak ... Tapi buat disini mana?"
"Udeh bawa aja. Kita udah bosen ... Buat ibu sama adek lo aja
" Jawab mbak Saroh.Laaahh.. Kan, kalo rejeki mah nggak bakal kemana. Mereka bener-bener bisa makan enak hari ini. Aby ingin cepat-cepat pulang rasanya.
******
Aby sedang berjalan riang sambil menenteng bungkusan lauk ketika ponsel poliponik jadulnya berdering. Susah payah diambilnya ponsel itu dari dalam tas.
"Ya No." Jawabnya ketika mengetahui siapa yang menelepon.
"Dimana lo?."
"Dijalan, pulang."
"Masih butuh kerjaan nggak?."
"Masih, masih... " Aby menjawab semangat. Tapi tiba-tiba berubah beberapa detik kemudian.
"Gue kan udah kerja No, mana bisa kerja di dua tempat sekaligus kalo jamnya sama?" terdengar tawa renyah Juno dari seberang.
"Tenang honey, ini part time ... Jam kerja loe malam, cuma 4 jam." Laki-laki itu menjelaskan.
"Kebetulan diresto nyokap yang tukang nganter-nganter makanan nggak bisa sampe malem, istrinya baru melahirkan.. Jadi ini sementara. Kalo lo mau gue bilang ke mama."
Satu menit..
Dua menit.."Oke, gue mau!".
"Sip, gitu dong..." Juno kembali terkekeh. Laki-laki itu selalu ada disaat ia butuhkan.
"Dan lo sudah makan?. Gue nggak mau denger lo diet-dietan!" Tambah Juno lagi sedikit mengancam.
"Udaah... Makan banyak gue. Dirumah majikan lagi ada acara, kecipratan deh bawa pulang. Haha." Aby tertawa, diikuti tawa renyah laki-laki yang sedang bicara dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️I got U
RomanceBagaimana jika seorang laki-laki tampan, kaya raya, smart, ketemu sama cewek msikin yang separuh hidupnya ia habiskan untuk mencari uang demi membayar hutang-hutang keluarganya? Pertemuan mereka diwarnai dengan banyak kesalah pahaman yang menyebalk...