Delapan

310 66 1
                                    

Aby merebahkan tubuhnya di atas kasur tua nyaman di kamarnya setelah mengganti baju dengan kaos oblong dan hot pant. Ia menarik napas dalam sambil terus memandangi smartphone pemberian Juno. Tiba-tiba perhatiannya teralih ketika mengingat sebuah foto di dalam laci nakas. Fotonya saat Keyna menikah setahun yang lalu.

Ia buru-buru menggapai laci, kemudian mengeluarkan foto itu dari sana. Senyumnya mengembang mengingat Juno yang saat itu super heboh membawanya kesalon, membelikannya baju sampai menjemputnya dengan mobil karena takut Aby kesusahan jika mereka naik motor.

"Apa kabar gue kalo waktu itu lo nggak ada No?" batinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kabar gue kalo waktu itu lo nggak ada No?" batinnya. Karena ia sama sekali bukan gadis yang suka berpenampilan anggun, dia sama sekali tidak memiliki gaun juga tidak pandai berdandan. Tapi Juno tiba-tiba datang menjemputnya dan menjadikannya gadis cantik di pesta itu.

"Jangan bilang kalo mbak Aby ngelamun jorok." tiba-tiba suara Ruby terdengar. Aby cepat-cepat membenarkan posisi duduknya sambil meletakkan foto di atas nakas.

"Rubbbyyyy...!! Ngagetin aja kamu." Rubby terkekeh. Ia duduk di sebelah mbaknya, kemudian meraih foto yang Aby bawa tadi. Seketika matanya membulat.

"Demi apa mas Juno ganteng banget pake jas mbak." katanya dengan mata bercahaya. " Rubby juga mau di peluuukkk." katanya ngomong sendiri sama foto dengan nada manja. Aby melengos.

Oke fix, adek gue emang bener-bener suka sama lo No!

"Mbak Aby, mbak bisa nggak sih deketin Ruby sama mas Juno?" rengek Ruby tiba-tiba. Dada Aby lagi-lagi panas.

"Hm.." jawabnya berat.

"Beneran mbak?"

"He'em."

"Ih mbak Aby ham hem ham hem aja." Ruby mulai manyun.

"Iyeee... Gue deketin nanti, tenang aja adekku, cintakuu.." akhirnya Aby luluh juga. Jadi ingat, beberapa hari yang lalu Juno juga sempat meminta Aby untuk mendekatkannya dengan Ruby, dan dia hanya bisa menelan ludah, berusaha menormalkan ekspresi sedihnya.

******

"By." suara ibu terdengar begitu lelah. Aby menoleh, kemudian mempersilahkan wanita paruh baya itu duduk disampingnya.

"Ibu kenapa belum tidur, sih?" tanyanya. Garis-garis wajah ibu terlihat semakin jelas, hh.. Ibu sayang, ibu yang selalu berusaha sebaik mungkin agar anak-anaknya hidup dengan baik, ibu yang dengan suka rela merangkap peran sebagai ayah, ibu yang melakukan apapun tanpa mengeluh, yang sampai saat ini belum bisa dia bahagiakan.

"Ibu kepikiran rumah kita." jawab ibunya jujur. "Apa kita relakan saja yah By, kita cari kontrakan yang murah."

"Nggaak!!," suara Aby sedikit ditekan. Bagaimana mungkin ia merelakan rumah yang penuh kenangan ini? "Aby akan berusaha bu, sekuat tenaga Aby, sampai Aby nggak bisa pertahanin lagi, tolong ibu jangan nyerah yah... Jangan buat Aby down juga, cuma ibu sama Ruby penyemangat Aby." Ia menggenggam tangan ibunya kuat, meminta dukungan.

✔️I got UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang